Menginjak usia 20-an, artinya kamu juga harus meninggalkan kebiasaan buruk masa remaja dan beralih pada pola pikir yang semakin mendewasakanmu. Menjadi dewasa itu butuh proses, butuh diterpa banyak masalah dan butuh diterpa banyak kegagalan. Walaupun kamu nggak mencari masalah dan berupaya untuk nggak pernah gagal, tapi hal tersebutlah yang membuat kamu perlahan menjadi dewasa. Karena mau tak mau kamu pasti tertempa untuk mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada.
Kalau menginjak usia 20-an tapi hidupmu selalu aman dan tenang sentosa tanpa pernah punya problematika hidup, justru kamulah orang yang paling lemah nantinya saat usia bertambah. Sebab kamu belum punya kemampuan menguraikan benang permasalah dengan bijak hal itulah yang membuat umur bukan lagi tolak ukur kedewasaan, 6 Hal ini yang harus kamu ubah di usia 20-an agar lebih bijak dalam melangkah.
ADVERTISEMENTS
1. Jangan mengumbar drama pada setiap problematika yang ada. Coba ubah dengan pembawaan yang lebih tenang
Usia-usia transisi di usia 20an memang masih punya hasrat yang menggebu dalam menghadapi problematika pribadi, namun seharusnya usia kepala dua sepatutnya sudah cerdas mengolah emosi karena kamu bukan lagi remaja labil di usia belasan tahun. Kamu salah jika berniat mengumbar drama saat kamu sedang dihadapkan pada suatu masalah hanya untuk menarik simpati orang-orang agar dipedulikan atau hanya sekedar untuk mencari perhatian belaka.
Malah nantinya kamulah yang dianggap berlebihan, karena masalahmu nggak ada apa-apanya dibanding masalah mereka. Coba hadapi semua yang problematika dengan tenang. Kalau memang butuh dukungan orang lain, ungkapkan saja pada orang-orang yang kamu percaya. Mengumbar masalah itu bukan suatu bentuk penyelesaian.
2. Pikir baik-baik sebelum kamu bertindak dan berucap sesuatu, agar tak semakin membuat runyam keadaan
“Mulutmu lebih tajam dari ujung pedangmu”
Hal yang tak bisa kembali lagi dalam hidup manusia adalah waktu, kesempatan dan kata-kata. Itulah mengapa sudah sepatutnya kamu memikirkan baik-baik sebelum berucap dan bertindak karena ucapan yang sudah keluar dari mulutmu nggak akan bisa ditarik kembali. Saat kata-katamu sudah melukai, hilang sudah juga kesempatan yang ada dan kamu pun nggak bisa mengulang waktu.
Apalagi saat emosi sedang memuncak, amarah yang dirasakan akan membuatmu jadi orang yang nggak bisa berpikir logis. Semua hanya mengikuti emosi dan pada akhirnya kamu pun sulit untuk berpikir sebelum berucap dan bertindak. Akan jadi lebih baik saat kamu diam sebentar saat marah daripada memaki yang bisa saja hal itu malah akan membuat keadaan semakin runyam. Dewasa itu artinya matang dalam bertindak dan berpikir.
3. Bangun kesadaran diri sendiri untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan dengan berani saat kamu berbuat salah
Mengakui kesalahan memang nggak gampang, kamu harus melawan ego dan rasa gengsimu sendiri tapi justru itulah sebaik-baiknya tindakan saat kamu berbuat salah. Setelah semuanya terlanjur terjadi dan kamu melukai hati seseorang, hanya kata maaf dan diikuti usaha berbenah diri yang bisa mengobati.
Kamu boleh dikatakan nggak dewasa saat padahal usiamu sudah menginjak 20an tapi menyadari kesalahan saja kamu sering banyak alasan dan melakukan pembelaan pada diri sendiri. Kamu harus bisa menerima kosekuensinya dari semua kesalahan yang kamu perbuat dengan lapang dada.
4. Pedulikan keluarga, dengarkan nasihat orang tua yang kamu anggap hanya angin lewat itu baik untukmu di kemudian hari
Di usia remaja dan menuju dewasa ini kamu memang sedang senang-senangnya mencari jati diri, mencari apa yang kamu mau dalam hidup dan menemukan apa yang kamu suka. Bahkan kamu punya hasrat yang membara saat mencoba hal-hal yang baru dan sering mengabaikan nasihat baik orang tua dan melupakan keluarga.
Bak kompas, nasihat orang tua itu justru mencegahmu tersesat dan terjerumus dari hal-hal yang buruk. Meski seringnya masuk kuping kanan keluar kuping kiri kalau sedang diberi nasihat, nanti akan ada saatnya kamu menyadari betapa pentingnya nasihat baik itu untukmu dan betapa berharganya keluarga untukmu, karena merekalah yang akan tetap mendekapmu dengan hangat meski kamu adalah orang paling salah sekalipun.
ADVERTISEMENTS
5. Jangan meremehkan sebuah usaha dan kerja keras karena hal itulah yang akan membawamu pada kesuksesan mendatang
Mencoba satu kali dan berhasil itu hanya permulaan dan keberuntunganmu semata, nanti akan ada saatnya fase-fase kegagalan yang akan membuatmu usaha lebih keras dan menghargai apa itu perjuangan. Bagaimana bisa kamu mau mendapatkan apa yang kamu inginkan dengan instan dan tanpa unsur kerja keras di dalamnya, mungkin bisa jadi kamu memang mendapatkannya dengan mudah tapi hal itu nggak akan bertahan lama dan nggak membuatmu berbangga diri karena kamu nggak memiliki unsur kerja keras di dalamnya sebagi pondasi untuk mengokohkan keberhasilan yang kamu dapatkan itu.
6. Sadarilah bahagia bukan soal materi, tapi bagaimana kamu bisa bermanfaat bagi sesama
Percuma saat kamu punya banyak uang tapi kamu nggak punya orang-orang tersayang untuk berbagi dan kamu nggak punya waktu untuk menikmati materi yang kamu miliki, hal itulah yang kelak akan membuatmu sadar bahwa bahagia bukan soal materi tapi juga berbagi. Meski kamu nggak punya materi untuk berbagi tapi setidaknya kamu masih punya hal lain seperti ilmu, waktu, dan tenaga yang bisa kamu berikan untuk bisa bermanfaat bagi sesama.
Kamu nggak lagi menuntut untuk dibahagiakan tapi juga membahagiakan, kamu pun sadar bahwa dengan keikhlasan untuk berbagi dan bermanfaat lah yang bisa membuatmu dan orang-orang di sekitarmu bahagia. Kedewasaan dimulai dari kesadaran diri sendiri untuk berubah menjadi yang lebih baik lagi dan umur bukan penentu kamu sudah dewasa atau belum. Berapapun umurmu, mulailah dewasa dalam bersikap.