6 Hal yang Membuatmu Tak Lagi Percaya Cinta. Meski Katanya Itu Hal Paling Indah di Dunia

Tak lagi percaya cinta

Rasanya semua orang akan mengangguk mendengar kalimat “tak ada yang pasti di dunia ini”. Sekalipun ilmu pasti seperti matematika atau ilmu alam lainnya, sewaktu-waktu bisa berubah jika semesta menghendakinya, begitu pula dengan cinta. Kalau dulu kamu mengagungkan cinta dan selalu percaya dengan apa yang berhubungan dengannya, kini hal itu tak lagi sama. Sekarang, kalau orang-orang membicarakan cinta, kamu akan mencibir atau bahkan malas mendengarnya. Saking tak ada lagi sisa percaya, kamu sampai bilang:

Makan tuh cinta!

Untuk kamu yang tak lagi percaya cinta, mari duduk sejenak dan merenungkannya bersama Hipwee. Sebab sesuatu yang terjadi pasti ada penyebabnya. Seperti kamu yang ogah kembali pada cinta ini.

ADVERTISEMENTS

1. Nggak ada yang lebih sakit daripada diselingkuhi. Saking sakitnya mencoba percaya lagi sama cinta pun susah sekali

6 Hal yang Membuatmu Tak Lagi Percaya Cinta. Meski Katanya Itu Hal Paling Indah di Dunia

Sakitnya udah menembus ulu hati via www.pexels.com

Ya beginilah hidup di dunia yang penuh dengan tweak-Nya. Saat kamu sedang cinta-cintanya, kamu malah harus berhadapan dengan pengkhianatan. Apalagi kamu dan dia udah menjalin hubungan bertahun-tahun lamanya. Rasanya seperti ditikam belati lalu ditinggalkan begitu saja. Darahmu masih mengucur deras dan meninggalkan lubang yang dalam sekali. Saking sakitnya kamu enggan membuka hati lagi. Bahkan menutupnya rapat-rapat sebab luka sebelumnya belum sepenuhnya sembuh.

ADVERTISEMENTS

2. Pun ketika kamu baru tahap awal mengenal cinta, ujung-ujungnya pasti buatmu kecewa. Seperti selalu bertepuk sebelah tangan misalnya

6 Hal yang Membuatmu Tak Lagi Percaya Cinta. Meski Katanya Itu Hal Paling Indah di Dunia

Lelah dianggap adek terus~ via www.pexels.com

Rasanya tak ada orang yang ingin disapa kegagalan sebelum perjuangan selesai dilakukan. Termasuk soal cinta ini. Namun yang namanya hidup, nggak bisa kamu prediksi sama sekali. Ketika kamu lagi tahap awal mengenal cinta, lagi seneng-senengnya melihat calon gebetan dari kejauhan atau balas-balasan DM dengannya, tahu-tahu kegagalan datang merusaknya. Iya, kamu gagal karena tahu dia hanya menganggapmu adik atau bahkan sekada teman jalan. Tak hanya sekali, tapi kegagalan ini berlangsung berkali-kali. Sampai tumpukan rasa kecewamu banyak sekali.

ADVERTISEMENTS

3. Kadang cinta juga mengubahmu atau orang-orang kesayanganmu menjadi sosok yang berbeda. Kamu jelas muak dengan hal ini

6 Hal yang Membuatmu Tak Lagi Percaya Cinta. Meski Katanya Itu Hal Paling Indah di Dunia

Cinta bisa sejahat ini via www.pexels.com

Soal ini kamu sudah hapal di luar kepala. Sebab kamu pernah mengalaminya. Kamu yang dulu tak pernah berbohong dan selalu jujur dengan orangtua, pelan-pelan jadi pembangkang setelah mengenal cinta. Pun dengan orang-orang terdekatmu yang satu persatu kini meninggalkanmu. Mereka lebih memilih bersama pacar daripada teman-teman yang dari dulu selalu ada baik susah maupun senang. Perubahan yang ada sejak cinta menyapa inilah yang buatmu muak semuak-muaknya. Kenapa sih cinta bisa sejahat ini? Atau manusianya yang tak bisa mengendalikan diri?

ADVERTISEMENTS

4. Kamu sering melihat orang-orang terdekatmu hidup tersiksa karena cinta. Hal ini buatmu terlalu berhati-hati sampai akhirnya malah tak percaya sendiri

6 Hal yang Membuatmu Tak Lagi Percaya Cinta. Meski Katanya Itu Hal Paling Indah di Dunia

Banyak yang tersiksa karena hal ini via www.pexels.com

Kamu ingat benar betapa cinta bisa membuat hidup seseorang tersiksa. Seperti perilaku ayah yang pelan-pelan berubah dan suka main tangan. Tapi ibu dengan setianya mau bertahan dan bilang, “nggak apa-apa” tiap ayah melayangkan tangannya. Atau ketika sahabatmu dijauhi keluarganya karena membela pacar yang jelas-jelas melakukan kesalahan besar dalam hidupnya. Karena terlalu sering melihat sisi lain dari cinta yang buat orang-orang begitu ‘mengabdi meski tersakiti’ ini, kamu sampai sangat berhati-hati. Bahkan sampai kamu enggan percaya ketika seseorang menawarkanmu untuk membangun cinta bersama.

ADVERTISEMENTS

5. Pun ketika harapanmu soal cinta terlalu tinggi, tapi kenyataannya malah jauh sekali. Bagaimana mau percaya cinta lagi kalau ceritanya seperti ini?

6 Hal yang Membuatmu Tak Lagi Percaya Cinta. Meski Katanya Itu Hal Paling Indah di Dunia

Bye love. I’m done with you! via www.pexels.com

Hidup memang penuh drama. Apalagi sejak hadirnya media sosial dalam hidup manusia. Semakin beragamlah drama yang anehnya selalu memperlihatkan yang indah-indah saja. Karena inilah kamu jadi skeptis dan makin tenggelam. Tentang cinta ini, kamu hanya mengenal yang manis dan indah saja. Namun begitu kenyataan tentang cinta ini kamu terima, harapanmu seolah diremukkan dalam sekejap pandangan. Nggak ada kata lain selain cukup di sini saja. Nggak ada pilihan selain tak percaya lagi soal cinta.

ADVERTISEMENTS

6. Atau bisa juga cinta yang selama ini kamu kenal hanyalah kepura-puraan. Mau kembali percaya tapi takut tertipu daya kesekian kalinya

6 Hal yang Membuatmu Tak Lagi Percaya Cinta. Meski Katanya Itu Hal Paling Indah di Dunia

Dia cinta, tapi hanya pura-pura via www.pexels.com

Kepura-puraan itu ibarat micin. Nikmat dan indah di awal tapi lama-lama bahaya bahkan mematikan. Apalagi kalau kepura-puraan ini kamu rasakan lewat cinta. Merasa dipercundangi dan dimanfaatkan jelas kamu rasa. Nggak heran kalau akhirnya kamu trauma dan ketakutan sendiri. Sebab kepura-puraan ini tak hanya sekali, tapi berkali-kali kamu alami. Kalau seperti ini mau tak mau kamu menyerah untuk percaya cinta.

Sudah, sampai di sini saja. Hatimu sudah tak lagi punya daya untuk terluka.

Meski kata orang cinta adalah hal yang paling indah di dunia, tapi nyatanya kamu justru sering disakiti olehnya. Diduakan, dimanfaatkan, sampai melihat orang-orang tersayang hidup dalam penyiksaan, merupakan alasan kuat untukmu menutup rasa percaya akan cinta. Tidak, kamu tidak salah. Kamu hanya butuh waktu sampai pengobat lukamu datang. Dan buatmu kembali percaya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Not that millennial in digital era.