Zaman masih awal umur 20an, kamu pasti pernah membayangkan sosok calon pasanganmu. Bayangan tersebut semakin nyata setelah kamu menjalani hubungan dan dinamikanya. Putus nyambung lalu jadian lagi dengan yang baru, menjadi lika-liku yang buatmu jadi mempunyai kriteria calon pasangan halalmu.
Aku maunya yang romantis biar nanti nggak bosan saat LDR-an
Duh, yang jago masak dong biar nggak boros jajan di luar
Ganteng, kaya, bersih, wajib calon suamiku kelak punyai
Kriteria-kriteria seperti di atas lalu senantiasa mengiringi langkahmu dalam pencarian dia yang nanti menjadi jodohmu. Namun hidup kadang suka bercanda, yang tak sesuai dengan kriteria justru menjadi teman hidup selamanya. Kamu yang inginnya dapat suami romantis, nyatanya menikah dengan dia yang cuek abis. Kamu yang mendamba istri jago masak, malah jatuh cinta banget-banget sama dia yang goreng telur aja harus lihat tutorial.
Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa sih jodohmu justru jauh dari kriteria? Demi menjawab rasa penasaranmu, Hipwee ada beberapa hal yang wajib kamu tahu. Ternyata perihal jodoh dan kriteria idamanmu bisa bertolak belakang seperti itu.
ADVERTISEMENTS
1. Seiring bertambahnya usia, kamu jadi tak terpaku pada kriteria idaman. Kamu akan legawa pada dia yang datang menawarkan masa depan
Saat masih awal 20-an dulu, kamu memang tergolong menggebu dengan kriteria calon pasangan. Kalau dalam bahasa jawanya, kamu termasuk orang yang saklek. Artinya kalau seseorang yang mencoba mendekati kamu jauh dari kriteria idaman, sorry to say, kamu akan menolak mereka secara halus.
Namun seiring berjalannya waktu, kamu tak sekaku dulu. Kriteria yang menyangkut fisik jelas sudah tak berlaku lagi. Apalagi perihal dia kaya atau tidak, rasanya tak perlulah kamu tanyakan. Kini kamu tak lagi terpaku pada kriteria yang kaku itu. Kamu lebih fleksibel pada orang-orang yang mencoba membuka hatimu. Kini kamu berada pada posisi legawa, pada dia yang menawarkan menata masa depan bersama meski jauh dari kriteria.
ADVERTISEMENTS
2. Terlalu memilih sesuai kriteria membuatmu lelah sendiri. Sampai akhirnya kamu berserah saja urusan jodoh ini
Memiliki kriteria calon pasangan memang kesannya kamu ingin yang terbaik demi masa depan. Namun pada kenyataannya, kamu justru merasa lelah sendiri. Sebab hampir mustahil mencari seseorang yang sama persis seperti apa yang kamu cari. Lelahmu ini akhirnya menyadarkanmu, bahwa calon pasanganmu nanti tak harus memiliki semua kriteria idamanmu.
Kini kamu cenderung menyerahkan perihal jodoh ini pada Yang di Atas. Berharap didekatkan pada seseorang yang paling tidak memenuhi satu dari sekian banyak kriteria ang ada.
ADVERTISEMENTS
3. Namanya hidup pasti ada kejutan-kejutan kecil di dalamnya. Bisa jadi perihal jodoh yang tak sesuai kriteria ini kejutan dari semesta
Ketika bangun dari tidurmu yang nyenyak, ada sebuah wajah damai di sebelahmu. Saat menatapnya kadang ada rasa tidak percaya bahwa dialah orang yang berhasil memenangkan hatimu meski sangat jauh dari kriteria. Dalam fase ini kamu mulai tersadar bahwa hidup selalu punya kejutan kecil di dalamnya. Dan kejutan kecil itu, kamu dapatkan melalui dia yang masih terlelap ini. Kejutan yang berhasil menyatukan perbedaan sifat kalian berdua. Kejutan yang nyatanya berhasil mengalahkan kriteria yang dulu kamu agung-agungkan dalam menjalin hubungan.
ADVERTISEMENTS
4. Kriteria idaman diciptakan atas dasar keinginan. Tapi Tuhan lebih sayang, kamu dipertemukan dengan seseorang yang sesuai kebutuhan
Tinggi, putih, mapan, atau dari keluarga terpandang, mungkin hal-hal tersebut pernah masuk dalam kriteria idamanmu dalam mencari pasangan. Namun tahukah kamu, kriteria yang kamu buat itu terbentuk dari keinginanmu. Keinginan yang belum tentu kamu butuhkan di masa depan.
Mungkin Tuhan terlalu sayang kepadamu. Dari sekian kriteria, tak ada satupun yang ada pada dirinya, sosok yang sudah menjadi pasangan halalmu. Dia justru 180 derajat jauhnya jika dibandingkan dengan kriteriamu yang dulu. Tapi darinya yang jauh dari kriteria ini kamu menemukan arti rumah yang sebenarnya. Dari dia yang tak sesuai kriteria ini kamu juga paham bahwa jodoh kadang datang sesuai dengan apa yang kita butuhkan.
ADVERTISEMENTS
5. Dia yang jauh dari kriteria biasanya akan lebih mampu menjadi penyeimbang. Dia bukan sekadar pasangan tapi juga partner terbaik masa depan
Kalau mengingat kriteria calon pasangan yang dulu kamu buat, memang sedikit nggak masuk akal. Sudah minta calon pasangan yang tinggi, romantis, baik, dan juga mapan. Duh, malu kalau diingat-ingat lagi, semakin malu dan nggak masuk akal lagi kalau menengok dia yang berhasil buatmu jatuh cinta berkali-kali.
Mungkin dari sekian banyak kriteria, nggak ada satupun yang nyangkut padanya. Namun darinya yang tak masuk kriteria ini kamu jadi belajar, bahwa tak perlu mencari yang sempurna untuk jadi partner hidup selamanya. Justru dia yang banyak kurangnya dan jauh dari harapan bisa menjadi penyeimbang. Sekaligus bisa menjadi partner terbaik untuk masa depan.
ADVERTISEMENTS
6. Jodoh itu biasanya cerminan diri. Setinggi apapun kriteriamu, kalau tak mau berbenah diri, jodoh tak akan jauh dari kepribadianmu
Meski terdengar klise, tapi ada kalanya ungkapan jodoh adalah cerminan diri itu benar adanya. Sesempurna apapun kriteriamu, jika kamu tak berbenah diri, maka kelak kamu akan dapat seseorang yang tak berbenah diri pula. Bahkan menurut ajaran agama pun juga disebutkan dengan jelas. Kamu yang baik akan mendapatkan dia yang baik pula. Kamu yang berperilaku buruk maka jodohnya kurang lebih akan memiliki sikap yang sama. Mungkin inilah yang menjadi jawaban mengapa kamu bisa bersamanya saat ini.
Dia yang suka lempar pakaian kotor ke lantai sesuka hati, merupakan balasan atas apa yang dulu ibumu rasai. Sebab saat masih tinggal serumah dulu, kamu juga berperilaku yang sama dengannya.
Jodoh memang misteri ilahi. Selain kedatangannya tak bisa diprediksi, sifat dan sikapnya pun bisa jadi meleset jauh dari kriteria yang selama ini kamu cari. Meski tak memenuhi atau bahkan jauh dari kriteria idamanmu, tapi kamu pantas bersyukur terlebih dahulu. Sebab kamu sudah dipertemukan dengan dia yang menggenapkan meski jauh dari harapan. Semoga kamu dan dia yang jauh dari kriteria ini senantiasa dikelilingi hal-hal baik sampai nanti.