Kebanyakan orang mengakhiri hubungan dengan cara tak elegan. Hingga membuat dua orang yang dulunya saling sayang jadi bermusuhan. Tapi itu tak berlaku bagi kalian. Kamu dan dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan baik-baik. Tanpa drama dan tak mengungkit-ungkit kesalahan lama hanya untuk dapat predikat siapa yang memutuskan atau diputuskan. Bahkan sekarang kalian justru terlihat akrab menjalin hubungan pertemanan. Sedikit miris memang. Sebab jika dilihat ke belakang, saat pacaran dulu kalian selalu saja bertengkar.
Awas lho nanti balikan!
Orang lain sering mengingatkan tentang balikan. Tak jarang mereka justru mencibir pertemanan kalian ini. Kalau ditanya alasan bisa lebih akrab dan adem ayem sekarang, kamu pun bingung menjawabnya. Mungkin beberapa hal di bawah ini yang sebenarnya melatarbelakangimu dalam menjalin hubungan baik dengan mantan. Hanya saja kamu terlalu bingung untuk menyatakannya sendiri.
ADVERTISEMENTS
1. Kamu telah berdamai dengan diri sendiri. Dulu posesif ingin memiliki, sekarang justru nyaman menjadikannya teman bercerita
Salah satu hal yang dulu sering bertengkar dengan pacar adalah rasa ingin memiliki yang terlalu tinggi. Akibatnya kamu dan dia sering menuntut. Harus ini harus itu biar cinta tak lari. Namun rasa memiliki yang terlalu tinggi ini juga yang membuat kalian mengakhiri hubungan.
Selepas putus, rasa ini pun mulai pudar. Pelan-pelan kamu juga mulai berdamai dengan diri sendiri. Inilah yang akhirnya membuatmu bisa menjalin pertemanan dengan mantan. Kalau dulu hari-hari kalian hanya diisi dengan bertengkar, kini kamu dan dia nyaman sebagai teman.
ADVERTISEMENTS
2. Kamu sudah capek terus bertengkar. Berhubung sudah putus, kini saatnya kalian berdua menjalin sebuah pertemanan
Tak bisa dipungkiri bahwa bertengkar itu menguras tenaga. Begitu sudah putus dan tak bertengkar lagi, kamu pun akhirnya merasa lega. Berhubung kamu dan dia sudah tak ada hubungan apa-apa, kini saatnya untuk menjalin pertemanan yang sehat. Dan selama berteman ini kalian jarang bahkan hampir tidak pernah bertengkar. Mungkin inilah yang semakin membuat kalian sadar, bahwa pertengkaran saat pacaran dulu sangatlah buang-buang tenaga dan waktu.
ADVERTISEMENTS
3. Dulu seringnya kalian bertengkar karena cemburu. Sekarang, rasa itu mulai pudar dan tergantikan dengan keinginan menambah teman
Cemburu, adalah salah satu musuh terbesar kalian berdua dulu. Kalian sempat bertengkar hebat juga karena cemburu. Namun setelah putus dan tidak ada hubungan apa-apa, kalian jadi rindu untuk berbicara sebagai teman. Inilah momen yang membuat kalian berbicara dan akhirnya berteman seperti layaknya dua orang asing yang mulai nyaman di lingkungan pertemanan baru.
ADVERTISEMENTS
4. Meski dulu sering bertengkar, dia merupakan orang yang menyenangkan. Sayang saja jika sosok seperti ini langsung dihapus dari kehidupan
Tidak dapat dipungkiri bahwa dibalik sosoknya yang menyebalkan saat bertengkar, dia adalah orang yang peduli. Selain itu dia juga loyal jika sudah menyangkut hal-hal pertemanan. Menyenangkanlah pokoknya si mantan yang satu ini. Berhubung kalian sudah tak punya ikatan apa-apa lagi, rasanya sayang sekali jika menghapus orang paling menyenangkan ini dalam hidup. Tak menutup kemungkinan juga, bahwa mantan yang menyenangkan ini bisa menjadi calon sahabatmu di masa depan nanti.
ADVERTISEMENTS
5. Keluarga kalian sudah saling kenal. Nggak sopan rasanya jika putus hubungan lalu putus tali silaturahmi antar dua keluarga juga
Hubungan kalian boleh putus, tapi hubungan antar kedua keluarga masih tetap bisa berjalan. Iya, kalian berdua memang sudah saling kenal masing-masing keluarga. Keluarga kalian berdua juga sudah saling mengenal. Meski menyayangkan keputusan berakhirnya hubungan, tapi keluarga kalian tetap berhubungan baik. Ini juga yang menjadi alasan mengapa kalian masih berkomunikasi sampai saat ini.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu yang saat ini bisa berteman baik dengan mantan adalah bukti nyata pendewasaan. Kamu bukan lagi sosok rapuh karena perasaan
Berani menjalin hubungan baik dengan mantan adalah bukti kedewasaan. Menjadikan mantan sebagai teman inilah bukti proses pendewaanmu telah berhasil. Kamu telah menjauhkan ego dan perasaanmu yang dulu meledak-ledak. Kamu juga sudah bersikap fair dengan keputusan berdua untuk mengakhiri hubungan ini. Kamu yakin, sudah bukan masanya putus pacaran lalu musuhan. Justru hubungan dengan mantan perlu dijaga baik-baik jika memang tak ada yang dirugikan.
Lucu memang jika dua hubungan beda label ini dibandingkan. Padahal pelakunya tetap sama, kamu dan dia. Dulu kalian sering sekali bertengkar, tapi kini justru adem ayem menjadi teman. Daripada berantem dengan mantan dan berlarut-larut drama, pilihan menjadi teman ini bisa kamu ambil. Toh berteman bisa dengan siapa saja. Termausk berteman mantanmu sendiri. Namun satu hal yang perlu kamu ingat. Meski berteman, kamu perlu punya batasan. Biar nantinya nggak ada yang baper dan merasa dirugikan.