Kenapa sih kita kerap cemburu pada masa lalu pasangan?
Dugaan yang dapat diraba adalah ketakutan akan kembalinya pasangan pada kehidupan yang lampau. Seakan-akan, kita diancam oleh yang terdahulu dan dibayangi oleh cerita yang dibangun sendiri bahwa suatu saat nanti, pasangan akan mengulangi cintanya untuk kesekian kali.
Selain itu, kita juga menjadi ragu : apakah dia benar-benar memberi cintanya secara utuh? Jika tak dikelola, maka pertanyaan dan dugaan macam itu akan bermuara pada tuntutan semena-mena untuk menghapus memorinya. Padahal kita punya pilihan untuk merayakannya, berdua. Sebab…
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
1. Setiap orang memiliki memori yang membentuknya sampai hari ini. Menghapus paksa sama dengan mengoreksi jati dirinya.
Manusia tak hanya soal hari ini. Di dalamnya tertulis cerita panjang dari yang sederhana sampai yang paling kompleks. Lintasan itulah yang membentuk kepribadian manusia yang paling sekarang. Jika mengubah atau bahkan menghapus salah satunya, maka ada kemungkinan akan pengikisan kepribadian, meski hanya sejengkal. Dengan ini, ada unsur paksaan untuk melucuti jati diri yang telah terbentuk selama sekian tahun.
Alhasil, dirinya tak lagi utuh. Ini bukan soal menjadi lebih baik atau berubah ke arah yang semakin berkualitas. Lebih dari itu, ini adalah soal kenangan dan pengalaman yang telah tinggal dan menjadi pondasi kepribadian seseorang. Kita semua tetap bisa berubah menjadi lebih baik dari hari ini tanpa sekalipun menghapus kenangan. Sebab, segalanya dipastikan akan berubah, bahkan kenangan itu sendiri.
ADVERTISEMENTS
2. Ada baiknya untuk mengelola memori lama agar tak mengganggu jalannya hubungan berdua. Ini bisa dimulai dengan saling terbuka dan berbagi cerita.
Jika memang terganggu, maka obrolan panjang dan dalam harus segera dimulai. Memori yang ada di kepala dan di hati, harus dikelola dan disepakati sebagai warna-warni hubungan. Percaya atau tidak, manusia memiliki slot untuk menyimpan kenangan, peris seperti rak buku di kamarmu.
Yang diperlukan hanyalah menyusunnya dengan rapi agar tak keluar sembarangan dan mengganggu tampilan buku yang sudah terpasang dengan cantik. Persoalan menata inilah yang membutuhkan keteguhan hati agar siap membahasnya sampai tuntas dan tak ada sejengkalpun perasaan yang tertinggal. Jika terkelola dengan baik, maka memori masa lampau justru akan mempercantik rak bukumu.
ADVERTISEMENTS
3. Tandingilah memori lamanya dengan tindakan nyata. Kamu memang tak bisa menghilangkannya, namun bisa memberi kenangan yang sama atau bahkan lebih baik dari yang sudah ada.
Buat slot baru di rak memorinya. Beri tampilan yang menarik dan isi dengan cerita yang berkesan. Ini dapat memberinya kesempatan untuk terus memanggil memori yang baru alih-alih merawat yang lawas begitu lama. Satu hal yang perlu sama-sama dimengerti bahwa manusia tidak akan pernah dapat saling menghapus memori. Itu semua tinggal di hati dan pikirannya, dan kita tak bisa menariknya ke mana-mana, hanya terkadang bisa menyentuhnya sebentar saja.
Sentuhan itulah yang bisa digunakan sebagai medium untuk memberikan kenangan yang sama baiknya atau bahkan lebih mengena dari cerita lama. Itulah bantuan yang paling realistis bagi dirinya agar segera beranjak dan mengambil jarak dengan memori lama yang terus berteriak.
ADVERTISEMENTS
4. Bukankah kamu juga memiliki kenangan yang begitu dalam? Jika begini, satu-satunya cara adalah saling terbuka terhadap perasaan.
Coba lihat ke dalam jiwa, masing-masing dari kita juga memiliki memori yang sama kuatnya. Jika setiap kepala memahami pentingnya kenangan, maka komunikasi di antaranya justru akan menjadi sangat berkesan. Jangan sampai hanya salah satu yang merasa memiliki perkara kenangan. Sebab jika demikian, maka yang lain akan merasa memiliki hak untuk menuntut dihapusnya pengalaman lama yang dianggap mengganggu hubungan. Untuk itu, sifat terbuka sangat diperlukan dalam perkara macam ini.
Memang berat, beberapa kali pasti terlintas bahwa memendam rasa dan menyembunyikan rahasia akan lebih baik ketimbang mengutarakannya secara jujur dan apa adanya. Namun, seiring berjalannya waktu akan muncul perasaan janggal yang mengganjal. ketika sampai di tahap ini, mau tak mau harus ada sikap saling terbuka agar semua selesai dan hubungan berjalan dalam damai.
ADVERTISEMENTS
5. Cemburu pada masa lalunya hanya buang waktu. Sebaliknya, saling terbuka pada cerita terdahulu justru dapat membuat hubungan kalian semakin jauh dari perasaan-perasaan palsu.
Tidakkah buang-buang waktu untuk terus khawatir pada masa lalu di saat masa depan begitu dekat dan menyenangkan? Ya, mungkin itu adalah reaksi pertama ketika kamu mendengar kejujuran dan keterbukaannya soal masa lalu yang begitu indah dan menyenangkan. Namun, dirimu harus segera bergegas dari keraguan dan ketakutan.
Sebab langkah awal yang kuat telah diambil, semua berani terbuka. Ini yang nantinya akan menjadi kebiasaan untuk selalu jujur pada berbagai hal. Hal positif yang didapat adalah jalannya sebuah hubungan yang apa adanya dan tiada perasaan palsu. Merasa seolah-olah baik-baik saja, padahal menyimpan rasa yang masih begitu besar pada masa lalu yang tak wajar. Jangan sampai hal demikian yang kamu dan pasangan rasakan.
6. Mungkin masih ada sedikit rasa yang tertinggal hati, namun satu hal pasti kamulah yang berhasil memenangkan hatinya hari ini.
Hiduplah hari ini : Kini dan Di sini. Entah apa yang terjadi di kepala dan hatinya, dia tetap bersamamu hari ini. Pikiran-pikiran yang mengganggu justru akan menarik diri kalian ke masa lalu dan lepas begitu saja dari keadaan yang paling sekarang. Ya memang, pastinya akan ada noktah-noktah yang tertinggal di dalam dirinya, namun anggaplah itu sebagai aksen dalam hubungan. Terbukti, aksen itu tak kuasa memisahkanmu darinya. Sebaliknya, kamulah yang terpilih dan berhasil memenangkan hatinya. Ini adalah bukti bahwa masih ada celah bagimu untuk menyentuh memori dan menatanya dalam display yang menarik dan berwarna.
Pengampunan adalah sikap awal untuk memulai lagi dari nol. Kamu mengampuni memorinya dan begitu juga dirinya kepada dirimu. Ini sungguh membantu untuk melepaskan cengkraman masa lalu yang terlampau serampangan, bukan untuk menghapusnya tapi untuk mengelolanya agar dapat dirayakan berdua. Seperti halnya kisah cinta bahagia Indra Bekti dengan sang isteri Aldila Jelita.