Berbicara soal hubungan antara 2 manusia, ngobrol tentang keromantisan memang seakan nggak ada habisnya. Hubungan yang romantis sering dibayangkan sebagai ikatan yang adem ayem tanpa pereselisihan. Jalan-jalan, makan, kelihatan bahagia. Bisa mengabarkan kebahagiaan kalian itu via sosial media.
Padahal banyak hal tak romantis yang justru bisa membuat hubungan kamu dan dia benar-benar nyaman. Salah paham kecil membuat kalian belajar lebih mengerti pasangan masing-masing. Perselisihan yang kalian hadapi berdua justru membuat kalian jadi lebih mengenal.
Jadi adil dong kalau Hipwee bilang nggak perlu ngarep punya pasangan yang romantis? Justru semakin nggak romantis dia hubungan kalian bisa semakin manis!
ADVERTISEMENTS
1. Romantis lebih sering berujung pada kebosanan, ya…. seperti makan permen kebanyakan
Mengunyah banyak permen terus menerus nggak cuma membuat lidah kamu kelu. Pada akhirnya kehausan akan melanda dengan hebat bersamaan dengan rasa bosan dengan manis yang terus tercecap lidah.
Kira-kira seperti itulah sikap romantis yang jika kamu atau pasanganmu terus menerus lakukan. Salah satu dari kalian, atau mungkin dua-duanya bisa tiba-tiba merasakan bosan. Kalau sudah bosan atau jenuh, segala kemungkinan terburuk berkaitan dengan hubungan kalian bisa saja terjadi di luar kuasa masing-masing. 🙁
ADVERTISEMENTS
2. Udah saatnya realistis soal masa depan kalian berdua. Romantis itu cuma bonus aja
Masa depan kamu dan pasangan tak hanya dibangun dengan keromantisan belaka. Ada usaha dan kerja keras untuk mencapai masa depan bersama. Mulai dari sikap saling pengertian untuk bisa saling mengenal kebiasaan masing-masing. Sampai dengan sedikit kesalahpahaman yang justru bisa membuat kalian sama-sama dewasa.
Semua hal-hal itu wujud nyata dan wajar dari hubungan kalian. Kalaupun ada sikap romantis, anggap saja itu bonus. Sebagai pelengkap bumbu untuk rasa dihubungan kalian. Toh proses kematangan hubungan itu seperti memasak yang perlu diberi bumbu ini itu untuk memembuatnya benar-benar terasa sempurna.
ADVERTISEMENTS
3. Bahagia itu sederhana. Tak perlu sikap romantis yang berlebihan. Hal kecil atau sepele malah bikin hubungan bertahan
Alih-alih memberi bunga, coklat, atau kejutan-kejutan lain seperti makan malam dengan dikelilingin kerlap-kerlip lilin kecil di setiap kesempatan. Sumber kebahagian pasanganmu itu sebenarnya sederhana, perhatikan saja hal kecil atau sepele yang berkaitan dengan dia atau hubungan kalian.
Membuat dia benar-benar merasa tak sendirian. Kamu selalu bisa diandalkan untuk berbagi dalam segala kondisi entah senang ataupun sedih, lapang ataupun sulit.
ADVERTISEMENTS
4. Candaan serta ejekan yang bebas itu bukti kedewasaan. Keromantisan nggak melalu harus menye-menye kan?
Candaan-candaan pribadi yang hanya diketahui kamu dan dia. Sampai dengan sikap-sikap konyol kalian yang memang tujuannya cuma satu, membuat kamu serta kesayanganmu tertawa lepas. Menjadi bukti, kebahagian itu tak melulu keromantisan atau hal yang manis.
Bahkan kentut atau kode-kode lain untuk menyatakan perasaan yang terkesan konyol selalu berhasil mengundang tawa yang mengelegak bertandang dihati kalian-masing-masing. Lama-kelamaan keceriaan itu pula yang membuat kalian terus menemukan kedekatan dan kenyamanan.
ADVERTISEMENTS
5. Tak perlu mengumbar keromantisan yang justru membuat hubungan kalian terlihat drama. Lebih baik biasa-biasa aja, tapi selalu ada rasa
Bukan skeptis atau sarkatis. Dari banyak contoh yang ada, mereka yang seringnya mengumbar-umbar keromantisan bisa mendadak drama dalam arti lebai saat hubungan mereka goyah atau. Dari yang awalanya sayang-sayangan di media sosial. Seketika bisa saling perang caci juga hinaan.
Biar bisa menghindari terjadi hal-hal seperti itu, ada baiknya kalian cukup dengan hubungan wajar atau biasa-biasa aja. Toh kelanggenangan hubungan kalian justru bermula dari sikap saling seiya sekata. Bukan dari keromantisan belaka.
ADVERTISEMENTS
6. Hubungan kalian itu seperti roda berputar. Romantis saja tak cukup untuk menghadapi segala tantangan di masa depan yang pasti akan lebih besar
Ada kalanya hubungan kalian berada di atas dengan segala tawa suka cita. Tapi, ada kalanya berada di bawah dengan segala kesulitan menahan sakit melintasi jalanan-jalanan dengan beragam jenisnya. Dan keromantisan bukan bekal utama untuk menghadapi tantangan seperti itu.
Lebih baik tak romantis, tapi tetap bisa saling melengkapi satu sama lainnya. Toh, masih banyak cara untuk membuat kebahagian di masa depan. Tak perlu lah ikut-ikut cara orang dalam membangun hubungan.
Setelah membaca tulisan ini, masih ada yang mengagungkan keromantisan? Atau sudah ada yang berpikir untuk mulai biasa-biasa saja, asalkan tetap bersama membangun masa depan.