Pernikahan jadi hal yang didambakan banyak orang. Terlebih bagi mereka yang sudah memiliki pasangan dan telah memantapkan hati satu sama lain. Mengarungi bahtera rumah tangga tentu impian yang ingin segera digapai. Tapi mengingat pernikahan bukan hanya menyatukan dua orang saja, melainkan juga dua keluarga, restu dari orang-orang terkasih tentu sangat dibutuhkan. Seberusaha apapun, kalau orangtua belum memberi lampu hijau, pernikahan cuma akan menjadi impian belaka.
Ketika restu orangtua, khususnya ayah, tak kunjung datang, kadang kamu akan merasa marah atau kecewa. Padahal hubunganmu dengan kekasih sudah berjalan bertahun-tahun. Usia kalian pun sudah memasuki 20-an. Berbagai rencana dan konsep pernikahan sudah kamu rancang. Tapi saat ayah bertindak seperti, jangan dulu melabelinya sebagai orangtua yang tak sayang anaknya. Mungkin beberapa faktor di bawah ini yang jadi alasannya kenapa tak kunjung juga memberi restu. Simak yuk bareng Hipwee Hubungan.
ADVERTISEMENTS
1. Sebagai orang yang ikut andil membesarkanmu, mungkin dia paham bahwa kamu sebenarnya belum siap membina rumah tangga
Kamu boleh merasa sudah dewasa dan cukup umur untuk menikah, tapi ayah sebagai orang yang membesarkanmu, mungkin saja lebih paham soal kesiapan anaknya sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius. Apalagi ayahmu sudah lebih berpengalaman dibanding kamu. Tak heran beliau diam-diam menilai kemantapanmu dari perspektif pengalamannya. Justru alasan ini bisa menandakan kalau ayah sayang denganmu. Ayah tak mau kehidupanmu setelah menikah berantakan cuma karena belum siap menghadapi segala persoalan rumah tangga.
ADVERTISEMENTS
2. Pendidikan bisa jadi alasan kenapa ayahmu belum memberi lampu hijau untukmu. Daripada fokusmu harus terbagi, mending lulus dulu
Di zaman sekarang, pendidikan sudah dianggap sebagai kebutuhan pokok dan tak lagi dianggap milik lelaki saja. Perempuan juga berhak menuntut ilmu setinggi langit. Seperti kebanyakan orangtua, yang mendambakan anaknya bisa mengantongi gelar. Bisa saja ayahmu menunda pernikahanmu karena ingin kamu fokus pada pendidikanmu dulu. Mungkin beliau paham kamu akan kesulitan membagi waktu antara keluarga dan kuliah jika memaksa menikah selagi kamu belum lulus.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Ayah yang memang lebih banyak diam dan tak banyak komentar, tapi bisa saja laki-laki pilihanmu tak cocok dengannya
Dalam sebuah keluarga, ayah biasanya jadi sosok yang paling banyak diam dan jarang berkomentar. Hal ini terkadang membuat seorang anak bingung ketika bertanya-tanya pendapat ayah soal sesuatu. Mungkin ayahmu selama ini lebih banyak diam jika kekasihmu datang berkunjung atau makan bersama keluargamu. Kalau ayah tak kunjung menanyakan rencana pernikahan kalian, bisa jadi itu artinya beliau belum cocok dengan lelaki pilihanmu.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
4. Kemungkinanmu pergi meninggalkan ayah lebih besar saat sudah menikah. Mungkin ini yang buatnya masih berat melepaskan
Sebagai orangtua yang menyaksikanmu tumbuh dari kecil hingga dewasa, tentu bukan hal yang mudah ketika suatu hari kamu harus menikah dan tinggal jauh dari mereka. Terlebih bagi kamu anak tunggal atau bungsu. Jika ayahmu belum juga memberi izin kamu untuk menikah, ini bisa jadi alasan yang cukup masuk akal. Ayahmu masih belum rela melepasmu dan membiarkanmu tinggal bersama suamimu nun jauh di sana. Beliau khawatir jika anak perempuannya akan jarang menghubungi atau mengunjunginya jika sudah berkeluarga.
5. Mungkin ayah memberimu waktu belajar jadi wanita tangguh. Karena urusan rumah tangga tak sesimpel yang kamu duga
Menikah bukanlah hal sederhana yang isinya hanya senang-senang saja. Banyak orang yang sudah berumah tangga berpendapat, bahwa setelah menikah orang baru memasuki kehidupan yang sebenarnya. Berbagai cobaan akan banyak menghadang. Seorang ayah tentu paham akan hal itu. Beliau tak mau anak perempuannya ‘kaget’ dengan apa yang akan dialaminya pasca menikah. Bisa jadi ayah sedang memberimu waktu untuk belajar menjadi wanita tangguh, agar lebih mampu menghadapi apapun yang akan terjadi kelak.
6. Pernikahan jadi ‘hadiah’ terakhir yang ayah berikan untuk anak perempuannya. Mungkin beliau sedang mempersiapkan kejutan untukmu
Harus diakui, bahwa menikah selain membutuhkan kesiapan mental juga memerlukan kesiapan finansial. Orang tua, seperti yang kita tahu, wajib menafkahi anaknya hingga nanti anaknya menikah. Setelah menikah, tanggung jawab itu akan dilimpahkan kepada si suami. Karena itu banyak orang menganggap pernikahan adalah ‘hadiah’ terakhir yang bisa diberikan seorang ayah kepada anak perempuannya. Tak jarang kalau beliau sampai rela mengeluarkan banyak dana untuk membuat anaknya bahagia. Mungkin saja ayahmu sedang mempersiapkan kejutan untukmu, hingga harus menunda hari bahagiamu barang sebentar saja.
Tak perlu risau jika orangtua tak kunjung memberimu izin menikah. Apa yang perlu kamu lakukan hanyalah terus memantaskan diri dan berbaik sangka bahwa segala keputusan yang dipilih orangtuamu adalah yang terbaik untukmu.