Nggak ada namanya putus baik-baik. Kalau baik-baik ya nggak putus!
Mungkin kamu sering mendengar pengandaian ini. Mengakhiri hubungan memang nggak pernah membuatmu lebih bahagia. Ada hal-hal yang akhirnya kamu tinggalkan, ada yang hilang, ada waktu yang terasa sia-sia, semua terasa begitu menyesakkan. Namun bukan berarti putus hubungan itu selalu dengan pertengkaran dan permusuhan. Oleh karena itu, putus baik-baik itu bisa kok!
Putus secara baik-baik sebenarnya merujuk dari bagaimana kalian saling menyikapi perpisahan. Jika sudah disepakati sebagai jalan keluar satu-satunya, tentu nggak ada lagi perkara saling menyalahkan dan merasa paling dirugikan. Pada dasarnya kita semua sedang menjalani sebuah proses yang akan membawa kita pada sebuah pembelajaran baru. Berikut Hipwee Hubungan akan merekomendasikanmu tindakan-tindakan logis yang seharusnya kamu pertimbangkan saat ingin mengakhiri hubungan.
ADVERTISEMENTS
1. Utarakan kepadanya apa yang menurutmu menghambat hubungan yang sedang kamu jalani. Lalu dengarkan bagaimana pendapatnya dengan kepala dingin
Komunikasi adalah kunci penting kesehatan hubunganmu. Kalau ada yang tak beres, utarakanlah. Jangan jsutru kamu pendam atau diceritakan kemana-mana hingga memunculkan persepsi dan kemarahan yang nggak terarah. Jika kamu lelah, bicaralah jujur apa adanya kamu sedang lelah. Begitu pun jika kamu bosan. Namun jangan lupa utarakan kalau kamu ingin semua jadi lebih baik. Salah-salah, si dia justru mengartikan apa yang kamu ungkapkan adalah sebuah keluhan yang kemudian membuatnya kecewa.
ADVERTISEMENTS
2. Setelah kalian menghadapi sebuah permasalahan, tanyakan kepadanya apa yang dia rasakan. Putus bukan berarti kamu menutup telinga dari semua hal tentangnya kan?
Perlu kamu tahu, ini bukan hanya tentangmu tapi juga tentangnya. Kalian menjalani hubungan dan membangunnya bersama-sama. Setidaknya dulu, kalian pernah saling membahagiakan satu sama lain. Jika mendapati sebuah masalah yang memang sulit dicari jalan keluarnya, jangan hanya saling menyalahkan, dengarkan pendapatnya. Tak apa kalau memang kalian tak lagi sependapat, asalkan saling mengerti keadaan satu sama lain dan mengakhiri hubungan dengan dewasa, sudah cukup.
ADVERTISEMENTS
3. Menghilang dan tidak dapat dihubungi adalah tindakan menyebalkan dan egois. Jadi kamu harusnya hadapi apa yang terjadi, bukan bersembunyi
Mneghilang dan nggak bisa dihubungi adalah salah satu tindakan paling nggak logis untuk mengakhiri hubungan. Hadapilah apa yang membuat dia marah dan pahamilah itu semua karena kalian memang sudah tidak sejalan lagi. Jika memang tidak ada penyelesaian lain, tentu perpisahan juga harus disepakati. Layaknya sebuah sapaan dalam pertemuan, perpisahan juga butuh pamitan.
ADVERTISEMENTS
4. “Halo, kayaknya kita putus aja…”. Memutuskan berpisah tapi hanya lewat telepon, duh menyedihkan
Nggak bijak rasanya kalau kamu bersembunyi di balik layar ponsel untuk meminta suatu hubungan untuk diakhiri. Memang nggak ada orang yang bisa menahan amarah dan berbagai risiko bisa muncul ketika kita berhadapan dengan seseorang yang bakal jadi mantan. Namun, mengakhiri hubungan lewat ponsel adalah tindakan paling nggak dewasa. Seolah, kamu menganggap hubungan kalian hanya sebatas pada telepon genggam saja. Hal ini nggak akan menyelesaikan masalah dan justru membuatmu berkecamuk saat di lain hari kamu tak sengaja bertemu kekasihmu yang sudah berstatus mantan.
ADVERTISEMENTS
5. Akhiri hubungan dulu, baru cari pengganti. Ini adalah alur yang benar, bukan sebaliknya
Kebanyakan mereka yang nggak sabar, kecewa dengan hubungan yang sedang dijalani, cenderung mencari pelampiasan dan menutupi luka hati atas hubungannya pada orang lain. Seharusnya kamu mengakhiri hubunganmu terlebih dahulu, baru mencari pengganti. Melibatkan orang ketiga dalam hubunganmu yang belum berakhir justru membuat segalanya semakin runyam. Kamu bukan lagi sedang melukainya, tapi melukai orang lain yang tiba-tiba kamu libatkan. Bicaralah apa adanya jika kamu merasa menyukai orang lain yang bukan kekasihmu. Walau pahit, luka yang kalian terima nggak akan lebih menyakitkan ketimbang kamu selingkuh dengan orang ketiga.
Tidak ada yang salah ketika kamu merasa berpisah adalah keputusan yang sudah bulat. Yang salah adalah ketika kamu sama sekali nggak berusaha untuk bertahan dan memperbaikinya. Bagaimanapun perpisahan memang menyisakan sebuah luka, nggak mungkin ada yang baik-baik saja. Namun setidaknya kita bisa mencoba untuk membuatnya tidak lebih buruk dan menggoreskan luka lebih dalam lagi.