Ada beberapa hal yang membuat kita merasa jadi orang paling beruntung sedunia. Mendapatkan pasangan yang mencintai dan menghargai kita sebagai manusia jadi salah satunya. Namun sesungguhnya ada hal lain yang layak membuat kita memanjatkan syukur tak henti-hentinya; ketika orang yang dicintai juga menghargai mimpi-mimpi kita.
Bemimpi dan mati-matian ingin mewujudkannya itu tidak mudah. Jika sudah menemukan orang yang memperlakukan impianmu seperti impian pribadinya, maka lebih baik tak usah pindah.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
1. Seaneh apapun mimpimu orang ini tak pernah mengernyitkan dahi. Dia selalu mendengar dan menghargai
Impianmu bisa terdengar tidak begitu lazim untuk banyak orang. Berbeda dari anak seumuran kamu ini tidak begitu ingin kerja kantoran. Berangkat pagi, pulang petang demi hidup yang kata orang mapan. Impianmu sederhana saja. Membangun hidup yang tak neko-neko tapi tetap bermakna.
Saat orang lain mendengar harapanmu soal jadi penulis dan bekerja dari rumah tanggapan mereka biasanya seragam:
“Hah? Mau makan apa? Hidup dari mana?”
Tapi orang ini menanggapi semua dengan biasa-biasa saja. Impian yang bagi orang lain gila dia anggap lazim dan layak didukung sekuat yang dia bisa. Dia terus menghargai mimpi yang sudah kamu punya sekian lama.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2. Membicarakan mimpi dengannya itu menyenangkan. Ada sinar semangat yang membuatmu ingin berjuang
Membicarakan mimpi ke orang lain tidak selalu menyenangkan. Terkadang upaya menceritakan harapan ini bisa berujung pada kekesalan. Karena mereka tidak memahami. Atau memilih melabeli impian itu dengan ‘absurd’ dan ‘tidak mungkin terwujud’ dalam sekali dengar.
Dia yang menghargai impian-impianmu membuat kegiatan bercerita soal mimpi jadi menyenangkan. Ada sinar di matanya yang menularkan semangat. Setelah bercerita dengannya kamu tak keberatan berjuang sampai berkeringat.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Sesekali dia mengataimu pemalas atau tidak konsisten. Kalau soal kegigihan dalam bermimpi dia bisa berubah jadi galak sekali
Perkataannya tidak selalu manis. Saat kamu sedang malas-malasan dan tidak konsisten dia bisa mengataimu sebagai orang yang hangat-hangat tai ayam. Sukanya bermimi besar, tapi usahanya tidak mau mati-matian.
Di lain kali dia bisa mengkritik skala prioritasmu yang memang sedang berantakan. Kesibukan membuatmu tak bisa fokus pada impian yang sedang diperjuangkan. Kalau soal mimpi orang ini bisa berubah jadi galak sekali. Dia adalah suportermu yang tak mau melihat kamu berjuang sepenuh hati.
4. Saat kamu kesulitan di tengah jalan dia pun ikut patah hati. Kegagalanmu diperlakukannya seperti kegagalannya sendiri
Orang ini akan mengusap punggungmu penuh rasa sayang setiap kegagalan menghampiri. Dia tidak keberatan duduk di sampingmu, mendengar racauanmu soal betapa kesalnya hati. Sudah mati-matian berjuang, semesta masih saja menjadikanmu pecundang.
Setiap kamu memeluknya ketika gagal, berharap mendapat kekuatan — dalam dekapannya seperti terselip perih yang sama. Melihatmu gagal juga membuatnya merasakan sakit yang serupa. Soal mimpi dia ini baik sekali. Waktu kamu gagal pun dia jadi orang yang paling sakit hati.
5. Setiap muncul rasa ingin menyerah, hardikannya menampar harga diri: “Kamu bagus di sini. Kenapa berhenti?”
Jelas sempat ada rasa ingin menyerah dalam dirimu. Ketika jalannya sudah terasa terjal sekali. Waktu tidak ada lagi dukungan yang mendukung langkah di kanan kiri. Kamu hanya ingin melompat dari laju mimpi, lalu berhenti.
Hardikannya yang menampar harga diri jadi jangkar yang menahanmu tetap di sini. Dia selalu bilang kamu baik di sini. Ini jalanmu yang layak diperjuangkan sampai nanti. Kamu tidak layak berhenti.
Sudahkah kamu menemukan orang yang menghargai mimpimu dengan 5 cara ini? Jika sudah, peluk dia erat-erat dan jaga dia sepenuh hati.