Mau sayang seperti apapun, pertengkaran akan tetap jadi momen yang pasti kalian alami dalam hubungan. Penyebabnya bisa apa saja. Dan biasanya cewek jadi pihak yang mudah sekali ngambek bahkan marah. Cowoknya telat jemput atau mengabari ngambek. Cowoknya salah ngomong saja pun bisa marah. Tapi selain cewek, tak menutup kemungkinan juga kalau cowok ada yang temperamen, mudah tersinggung dan marah.
Namanya manusia, sebenarnya wajar saja rasa marah itu muncul. Tapi yang tak wajar itu justru saat emosi membuat seseorang berubah jadi lebih tega dengan pasangannya. Katanya sayang, tapi kenapa ada saja cowok yang marahnya sampai seperti ini….
ADVERTISEMENTS
1. Meninggalkamu sampai menghilang berhari-hari, seperti pengecut yang tak punya ketegasan diri
Masalah datang itu untuk dihadapi bersama. Kamu dan dia seharusnya duduk bersama untuk menyelesaikannya. Pastinya dengan perbincangan yang baik-baik. Meskipun salah satu atau kedua dari kalian sama-sama sedang terbakar amarah. Tapi cowokmu justru kebalikannya, dia jadi pihak yang selalu saja pergi ketika marah. Dia pernah menurunkanmu di tengah jalan, dan meninggalkanmu saat dia tak bisa menahan emosinya.
Bahkan menghilang hingga berhari-hari pun bukan hanya sekali atau dua kali, tapi hampir di setiap dia marah. Usahamu untuk menghubunginya selalu saja tak berbuah apa-apa. Membuat kamu harus menanggung segala macam perasaan yang berkecamuk. Sementara dia seperti pengecut yang tak punya ketegasan diri. Bisanya cuma marah-marah tanpa pernah mencari solusi baiknya bagaimana menyikapi masalah-masalah ini.
ADVERTISEMENTS
2. Membentak pasangan dengan makian, tak akan buatmu belajar jadi pribadi yang lebih bijak
Kamu tuh jadi cewek bodoh banget sih!
Sekesal-kesalnya dia, harusnya masih bisa menjaga ucapan. Tak lantas membentak apalagi sampai mengataimu dengan julukan atau kata-kata kasar. Toh ucapan kasarnya sendiri sama sekali tak membantu kalian untuk menyelesaikan masalah. Justru malah membuatmu merasa sedih karena dianggap bodoh lah, pembawa sial, pokoknya biang kerok dari setiap masalah.
Kalau begini ceritanya, apa ini yang disebut sayang? Harusnya mau semarah apapun, dia bisa berbicara baik-baik. Mencari solusinya bersama dengan suara percakapan seperti saat berbincang biasa. Selain membuatmu nyaman, setidaknya tanpa bentakan orang lain pun tak akan tahu kalian sedang bertengkar. Sebab bentakan ini diam-diam tak hanya membuatmu sedih, tapi juga malu jika sampai di telinga orang.
ADVERTISEMENTS
3. Marah memang manusiawi, tapi kalau sudah main tangan bukankah itu tanda tak punya hati?
Bentakan dan makian saja sudah kelewat batas. Bagaimana dengan cowok yang marah sedikit saja menampar? Bukankah ini tanda dia tak punya hati? Tanda merah di pipimu mungkin akan hilang. Tapi rasa ngeri, sedih, kecewa semuanya tetap saja akan membekas di perasaan dan pikiranmu. Bisa saja jadi sebuah trauma tersendiri.
Sikap main tangannya pun jadi bukti dia terlalu egois. Mementingkan amarahnya, ketimbang tanggung jawabnya terhadap perasaanmu. Bukankah cowok ini harusnya menjaga kamu, baik hati ataupun fisik. Bukan malah menyakiti dengan alasan emosi. Pandangan kasarnya, baru jadi pacar saja sudah berani main tangan, bagaimana nanti setelah menjadi suami?
ADVERTISEMENTS
4. Bukan berarti marah buatmu berhak menyalahkan pasangamu saja
Omongan orang tentang cewek selalu benar dan cowok selalu salah rasanya tak berlaku untuk kalian. Bukan karena kamu atau dia saling introspeksi diri. Tapi karena dia yang selalu jadi pihak yang maunya menang sendiri. Hampir setiap kali ada masalah dia sama sekali tak peduli dengan segala penjelasanmu. Akan semakin marah lagi, jika kamu menyahuti atau membantah ucapannya. Seolah memang hanya dia yang berhak berbicara karena hanya dia yang benar.
Lalu bagaimana masalah ini bisa selesai dengan baik? Kalau penyelesaian hanya datang dari satu pihak. Tak ada perundingan dan kesepakatan yang sama-sama membuat nyaman. Kamu sebagai pihak yang salah harus selalu mendengarkan apapun keputusannya. Padahal ada kalanya masalah datang karena kesalahan kamu dan dia. Cowok seperti ini sebenarnya pun tak tahu diri.
ADVERTISEMENTS
5. Sebab dia yang menghargaimu akan berusaha mengendalikan amarahnya, bukan malah mengumbarnya
Setiap orang memang berhak untuk marah. Kalau cewek saja bisa ngambek tiba-tiba atau kadang tak jelas. Cowok pun bisa mengungkapkan kekesalannya saat ada sesuatu yang tak sejalan dengan pemikirannya dan membuatnya tak nyaman. Tapi alih-alih meluapkan kemarahan dengan kesewenang-wenangan serta kekasaran. Harusnya cowok bisa lebih mengendalikan amarahnya, berusaha membicarakan semua permasalahan dengan perlahan-lahan.
Tak ada guna juga marah-marah karena tak bisa menyelesaikan masalah. Justru biasanya hanya akan menambah rumit masalah yang ada. Apalagi kamu ini pasangannya, bukan musuh yang harus dibentak atau dimaki berlebihan. Jangan pikir cowok galak itu simbol kelelakian. Justru cowok yang bisa memendam amarahnya dan lebih bersabar itu yang calon suami idaman.
Jadi, cowok kamu sendiri bagaimana?