Mengucapkan terima kasih bisa kapan saja. Tapi hari ini, #TerimakasihIbu paling tepat buat diungkapkan.
Bapak dan Ibu selalu punya cara masing-masing dalam menunjukkan cintanya. Salah satunya adalah dengan mengasuh kita dengan cara yang khas dan ‘sangat mereka.’ Kalau diingat lagi perbedaan cara mengasuh antara Bapak dan Ibu bisa bikin ketawa.
Sewaktu kecil dulu pernahkah kamu merasakan 5 perbedaan ini dari cara mengasuh mereka? Tidakkah Bapak dan Ibu memang 2 orang yang berbeda — namun pada akhirnya mereka adalah 2 orang yang selalu cinta?
1. Ibu sering mengingatkan kita biar nggak main jauh-jauh. Takut hilang! Harus cepat pulang
“Dek…mainnya di komplek aja ya. Jangan keluar komplek. Nanti kamu diculik terus nggak bisa pulang.”
Ibu selalu punya kecemasan yang kadang masuk ke level dewa. Beliau takut kita main terlalu jauh, atau terlalu lama. Sebisa mungkin kita harus berada dalam pengawasannya. Nggak boleh lepas sedikit saja dari ujung matanya.
Sementara Bapak malah nyuruh kita main yang jauh. Kalau cepat pulang malah dilihat dengan heran
Kalau kita pulang cepat dari main sama teman sekomplek Bapak malah melihat dengan heran.
“Loh, kok Adek udah pulang aja? Mainnya deket ya tadi?”
Logika Bapak emang beda. Semakin jauh anaknya main, semakin lama mainnya — maka semakin sukses dia membesarkannya.
2. Logika Ibu: kamu harus diingetin buat makan dan minum susu. Logika Bapak: kalau laper nanti juga minta sendiri
Waktu kecil dulu, entah berapa kali sehari Ibu mengingatkanmu buat makan atau minum susu. Di pagi hari Ibu sudah ‘heboh’ menyapa kalau sarapannya harus dimakan, susunya mesti diminum. Nggak boleh ada yang kelupaan.
Sementara Bapak sih santai aja. Prinsipnya, kalau udah laper nanti kamu juga yang bakal minta….
3. Setiap lihat kamu pulang main kotor-kotoran, Ibu selalu tanya kamu habis ngapain seharian?
Kalau dulu kamu habis main bola atau main tanah di sekolah, Ibu akan menyambut dengan muka khawatir dan sedikit kesal di depan pintu. Pertanyaan standar yang keluar dari mulut Ibu, “Kakak habis ngapain siiiih? Kok kotor banget. Ibu susah deh ini nanti cuci bajunya.
Bapak santai aja. Kamu pulang kotor-kotoran malah bagus di matanya
“Wah kotor banget deh Kakak. Habis ngapain?”
“Main di got Pak tadi. Dapet ikan nih…”
“Waaah hebat anak Bapak berani masuk got. Besok berani ke sungai dong ya?”
*di pojok sana Ibu sudah memandang dengan tatapan tajam*
4. Ibu itu suka susah kalau urusan minta duit. Bapak sih gampang keluarnya, tapi kalau kita boros bisa langsung pelit
Karena jadi orang yang biasanya bertanggung jawab mengatur keuangan keluarga Ibu suka sensi kalau soal keuangan dan berbagai pritilannya. Semua pengeluaran harus diperhitungkan sedemikian rupa. Prosesi meminta uang ke Ibu itu kayak proses cari jodoh. Susah, panjang, harus punya alasan kuat.
Sementara Bapak lebih santai kalau soal urusan minta duit. Asal alasanmu cukup masuk akal biasanya bakal dikasih. Tapi sekalinya uang habis terlalu cepat atau nggak digunakan semestinya, bakal susah keluarnya.
5. Sampai kamu SMA Ibu masih sering minta cium-cium manja. Kamu tetap jadi putra kecil kesayangannya
Sampai kita udah remaja dan mulai nggak mau lagi dicium sayang Ibu masih saja menunjukkan rasa sayang lewat cara yang menggemaskan. Menggandeng tangan kita, minta dicium sebelum pergi, sampai mengacak rambut gemas. Di matanya kita akan selalu jadi anak kecil kesayangannya. Nggak ada yang berubah walau kita sudah dewasa.
Sementara Bapak tetap kelihatan tenang. Tapi dalam diam, kita tahu dia sayang
Bapak memang nggak seekspresif Ibu dalam mengungkapkan perasaannya. Tapi diam-diam kita tahu dia selalu membawa kita dalam doanya. Walau dalam diam Bapak juga mencintai kita.
Walau berbeda, jelas 2 orang ini adalah manusia yang paling mencintai kita. Peluk Bapakmu, dan ucapkan #TerimakasihIbu pada wanita yang melahirkan dan pertama kali mengecup bibirmu. Cara membesarkan mereka memang tidak sama. Namun mereka adalah 2 orang yang tak pernah lelah mendoakan kebaikan kita.