Cinta memang mampu membuat setiap insan mabuk kepayang, apalagi jika hubungan kalian sedang dalam fase indah awal pacaran. Dunia serasa milik kalian berdua, yang lain cuman ngontrak. Sayangnya, bagi banyak orang fase indah ini tak berlangsung selamanya. Setelah beberapa lama, banyak pasangan yang akhirnya termakan mitos dan putus begitu saja.
Jika ingin rasa cinta kalian bahagia dan tetap bersemi dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya jauhilah mitos-mitos pacaran yang tidak sehat. Mitos-mitos seperti apa saja?
ADVERTISEMENTS
1. Mitos bahwa cemburu adalah tanda cinta. Semakin cemburu seseorang, makin tebal rasa cintanya
“Cemburu adalah bumbu cinta, tanpa cemburu, tak akan ada cinta!”
Kebanyakan orang berpacaran akan memiliki nurani untuk membuat pasangannya cemburu. Slogan diatas lah yang terkadang menjadi alasan untuk melakukan perbuatan yang berpotensi untuk membuat pasangan cemburu. Seolah itu adalah tes untuk membuktikan pasangannya mencintainya atau tidak.
Padahal cemburu belum tentu bisa jadi patokan rasa. Apalagi, jika itu sebenarnya adalah buah dari rasa iri atau insecure dari pihak yang mencemburui. Cemburu yang berlebihan akan menjadikan hubungan yang penuh dengan rasa curiga, fatalnya, rasa curiga adalah salah satu penyebab utama dari retaknya sebuah hubungan akibat kesalah pahaman yang didasari dari pikiran negatif.
Jadi, mulai sekarang hindari perbuatan yang akan membuat pasangan kalian cemburu, karena cemburu berlebih akan berimbas pada pikiran yang stres dan tekanan batin yang berlebihan.
ADVERTISEMENTS
2. Dia adalah tulang rusukmu yang sempat hilang. Kamu jadi lengkap dan sempurna karena dia sekarang ada
Banyak orang yang beranggapan bahwa menjalin hubungan dengan orang yang kita pilih adalah fase dimana kita telah menemukan orang yang akan melengkapi kekurangan yang kita miliki, kehadirannya membuat dirimu menjadi sosok yang sempurna. Sayangnya, mitos inilah yang terkadang menjadi pemicu keretakan sebuah hubungan. Pacaran, bahkan pernikahan sekalipun, tak akan menjadikan kalian sosok yang sempurna.
Hubungan ideal adalah hubungan dengan dua individu yang berusaha melengkapi kekurangan dirinya sendiri, bukannya mengandalkan pasangannya untuk mengisi. Jika kalian menjalani hubungan dari sudut pandang ini, tak akan ada cerita saling ketergantungan — dan bisa dijamin hubungan kalian akan bertahan.
Bayangkan jika kamu menganggap sosoknya adalah orang yang akan melengkapi kekuranganmu, hidupmu akan selalu merasa ketakutan dan tidak nyaman jika suatu saat dirinya pergi meninggalkanmu
ADVERTISEMENTS
3. Hubungan yang adem ayem dan minim konflik pasti bahagia. Padahal, belum tentu juga
Konflik adalah keniscayaan, termasuk dalam hubungan cinta. Adanya konflik dalam hubungan kamu bukan berarti rasa cinta kalian telah berkurang, jika dilihat dari sudut pandang lain, konflik sebenarnya dapat menjadi sarana untuk memperkuat hubungan kalian berdua.
Hal yang terpenting sebenarnya adalah cara kalian menyikapi konflik itu sendiri. Kedewasaan dan komunikasi setiap individu dalam sebuah hubungan adalah kunci sukses menjadikan konflik sebagai media untuk memperkuat rasa cinta dan saling menghormati di antara kalian. Terkadang mempertahankan ego masing-masing lah penyebab konflik tidak pernah reda.
ADVERTISEMENTS
4. Kalau kamu mirip secara fisik atau selera dengan dia, kalian pasti berjodoh! Padahal yang mirip fisik atau seleranya sama kamu ada banyak, kali…
Seiring berjalannya waktu, akan terlihat kemiripan di antara kalian, entah cara berpakaian, sifat, ataupun cara berperilaku. Banyak dari teman yang mulai berkata “Eh, kok kalian mirip sih? Pasti jodoh!” Padahal, kemiripan sama sekali bukan berarti kecocokan. Bukan berarti kamu telah menemukan jodoh yang selama ini hilang.
Saling menghormati keunikan perbedaan antar kalian berdua, seperti kalian bangga dengan kemiripan yang kalian miliki, sebenarnya adalah kunci bahagia dari hubungan. Tetap menjadi diri sendiri dan biarkan pasanganmu menjadi dirinya sendiri, seiring berjalannya waktu kalian akan saling menghormati perbedaan diantara kalian.
ADVERTISEMENTS
5. Satu tahun adalah waktu yang menentukan. Saat berhasil melewatinya, berarti hubungan kalian akan bisa bertahan lama.
Inilah mitos yang banyak dipercaya oleh banyak pasangan, hubungan akan langgeng jika telah melewati masa pacaran selama 1 tahun. Banyak yang menganggap 1 tahun adalah waktu yang tepat untuk beradaptasi dan memahami antara satu dengan yang lain, jika dalam waktu tersebut ditemukan ketidakcocokan maka hubungan akan berakhir ketika itu.
Tapi, fakta membuktikan lain, pasangan yang telah bertahun-tahun menjalin hubungan juga bisa putus ditengah jalan, bahkan tidak sedikit data perceraian yang terjadi akhir-akhir ini. Kunci dari sebuah hubungan sebenarnya bukan kuantitas terjalinnya sebuah hubungan, tapi lebih ke kualitas hubungan antara keduanya. Lagi-lagi komunikasi memiliki kunci penting dalam keberhasilan sebuah hubungan.
Pada dasarnya bahagia atau tidaknya sebuah hubungan ditentukan oleh kualitas komunikasi antara kamu dan pasanganmu. Bukan oleh mitos-mitos di atas. Jangan sampai termakan, ya!