Berakhirnya sebuah hubungan kadang memang nggak bisa diperkirakan. Bisa saja dialami mereka yang sudah menjalin hubungan bertahun-tahun. Tak ada jaminan memang, kecuali kamu dan dia sama-sama berusaha.
Namun kehendak Tuhan berbeda, maka seperti apapun hubungan bisa saja usai begitu saja. Padahal salah satu di antara kalian nggak siap dengan itu. Karena itu muncul lah yang namanya kesempatan kedua.
Kesempatan untuk memperbaiki hubungan lampau agar nggak terjadi lagi di hubungan yang sekarang dan selanjutnya. Tapi nyatanya, nggak semua orang pantas untuk kesempatan kedua. Mereka hanya menginginkan sesaat, setelahnya menyesal lagi.
Setelah itu, mereka lupa bahwa kesempatan kedua ini sangat berharga. Jika kamu adalah pihak yang memberikan kesempatan kedua itu pada mantan pasanganmu, namun setelahnya kamu justru merasakan beberapa hal ini, maka bisa kembali bersamanya adalah sebuah kesalahan.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
1. Ia kembali mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan dulu, padahal janjinya nggak akan melakukannya lagi
Ketika mengakhiri hubungan, tentunya kamu mengambil keputusan dengan banyak pertimbangan. Semisal, saat ia menunjukkan ketidakpedulian lagi terhadap hubungan kalian berdua. Malah lebih parah, ia malah menjalin hubungan baru dengan orang lain tanpa sepengetahuanmu. Hal ini mungkin yang membuatmu begitu terluka sehingga memilih untuk mengakhiri hubungan.
Dengan segala janji dan penyesalan, di awal memang pasanganmu terlihat ingin berubah lebih baik. Ia mulai terbuka denganmu, nggak menyimpan apapun, dan menghargaimu sebagai kekasihnya. Bahagia jelas, tapi ternyata itu hanya di awal ketika kamu memutuskan kembali padanya.
Setelah ia merasa mendapatkan kembali hatimu, maka ia lupa dengan janjinya. Ia melakukan kesalahan yang sama, dan lagi-lagi membuatmu terluka. Kalau sudah begitu, harusnya kesempatan kedua untuknya berakhir saat itu juga.
ADVERTISEMENTS
2. Usahanya untuk berubah hanya di awal-awal balikan, setelahnya kamu sendirilah yang berusaha memperjuangkan hubungan
Masih teringat dengan jelas di pikiranmu bagaimana dulu ia memintamu kembali. Bagaimana ia memohon agar kamu mau memaafkannya dan kembali menjalin hubungan yang sempat kamu sudahi itu. Bahkan ia rela menjadi pihak yang berjuang sendirian, seperti yang pernah kamu lalukan semuanya. Namun sayang, itu di awal saja.
Ia memang memperlihatkan usahanya untuk membuatmu memaafkan kesalahan yang lalu dan kembali mencintainya seperti sedia kala. Tapi ketika kamu ingin melanjutkan apa yang pernah kamu perjuangkan dahulu, ia justru menyudahi usahanya. Membuatmu kembali dengan perjuangan yang seorang diri. Kamu akan kembali lelah dengan mengusahakan hubunganmu sendirian, mati-matian.
ADVERTISEMENTS
3. Ketika pertengkaran tak dapat dihindarkan, ia kembali mengungkit masa lalu dan menyindirmu yang pernah mengakhiri hubungan
Kembali ke pelukan mantan, menjalani hubungan yang pernah usai, bukan berarti akan berjalan mulus saja. Setiap hubungan pasti akan melalui pertengkaran sebagai ujian agar semakin kuatnya hubungan. Begitu pun ketika nanti setelah kamu balikan. Cepat atau lambat pasti akan ada masalah atau ujian. Yang terpenting adalah bagaimana kamu dan pasangan menyelesaikannya.
Ketika hubungan yang dijalin kembali itu terlihat salah, kamu akan menyadarinya juga ketika dalam masa-masa seperti ini. Bukannya mencoba menyelesaikan masalah, pasanganmu justru memperkeruh dengan mengungkit-ungkit masalahmu.
“Terus gimana? Kamu mau putusin aku kayak dulu lagi? Mau ninggalin aku lagi? Mau udahan lagi?” adalah kalimat yang ia lontarkan. Seakan ia masih menyimpan kekesalan bahkan sakit hati ketika hubunganmu sempat usai. Padahal, dia lah yang memintamu kembali. Di waktu seperti ini, kamu akan merasakan bahwa kembali bersamanya bukanlah kebaikan.
ADVERTISEMENTS
4. Batinmu seringkali mempertanyakan, apakah keputusanmu untuk kembali ini pilihan yang salah?!
Sebenarnya keputusanmu untuk balikan ini benar atau salah? Nggak cuma hanya lewat sikap atau perlakuannya yang bisa kamu nilai. Perasaanmu justru lebih paham apakah itu sebuah kesalahan atau nggak. Kamu berharap bahwa hubungan kali ini akan berjalan lebih baik. Dan hubungan yang lalu diharapkan menjadi sebuah pelajaran. Namun setelah memulai kembali semuanya, setelah kamu bersamanya lagi, batinmu justru berkata lain.
Bukannya semakin yakin bahwa hubungan kalian akan lebih kuat dan lebih baik dari sebelumnya, kamu justru merasa bahwa keputusanmu kemarin adalah sebuah kesalahan. Kamu merasa bahwa seharusnya kamu nggak menerimanya, nggak melibatkan lagi dia dalam kehidupanmu. Jika kamu merasakan itu, merasa bahwa keputusanmu itu bukanlah hal yang tepat, mungkin saja bahwa kembali bersamanya memang hal yang seharusnya nggak pernah terjadi.
ADVERTISEMENTS
5. Kamu merasa de javu. Nggak ada perubahan antara hubungan dulu dan sekarang. Malah seakan berulang
Dan hal terakhir yang semakin menguatkan kalau keputusanmu balikan sama mantan merupakan kesalahan adalah ketika kamu merasa de javu. Yups, hal-hal lampau seperti berulang. Apa yang kamu rasakan di hubungan yang sekarang seakan sudah pernah terjadi. Artinya, hubunganmu nggak beringsut kemana-mana. Kamu hanya mengulangi kembali dari awal.
Ibarat membaca buku dua kali, kamu udah tahu seperti apa akhirnya. Rasa sakit hatimu, kesedihanmu, luka yang belum kering tapi terbuka kembali, ketidakpeduliannya telah atau akan menjadi bagian dari hubunganmu kembali. Perasaanmu nggak bisa dibohongi. Ketika batinmu sudah berkata seperti itu, maka sudahi saja sebelum kamu menghabiskan waktumu untuk akhir yang sama.
Sebenarnya nggak ada yang salah dengan kesempatan kedua. Hanya saja orang-orang yang terlibat di dalamnya, atau orang yang sudah diberi kepercayaan untuk itulah yang menyia-nyiakan hal berharga itu. Termasuk pasanganmu sekarang, yang sudah kamu beri kesempatan kedua, ketiga, bahkan lebih dari itu.
Mungkin saja ia nggak serius dengan penyesalannya. Atau mungkin saja jika hubunganmu dengannya nggak akan berhasil sampai kapan pun. Oleh karena itulah, jika kamu merasakan hal di atas, maka selesaikan sajalah lebih cepat. Sehingga kamu bisa menemukan orang yang tepat.