Bisa bertemu setiap waktu bagi kita adalah kemewahan. Dalam hubungan ini jarak sudah jadi sahabat dekat yang harus selalu dipeluk mesra. Bahkan kalau perlu dikecup di keningnya. Karena sampai kapan pun dia akan selalu ada.
Setiap perpisahan hendak tiba, kita selalu bercanda. Kita ini kan sudah dewasa. Tak apalah kalau tidak selalu bersama.
Perasaan ini bukan noda saus sambal yang mudah luntur saat terkena cairan penghilang noda. Dia tak akan ke mana-mana.
Hanya saja mungkin kamu tidak tahu bagaimana selama ini diam-diam saya merindukanmu. Ijinkan kali ini saya bercerita tentang itu.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Rindu ini selalu mengerdil dalam hal-hal remeh. Mulai dari gestur menyendokkan makanan, sampai kebiasaanmu memberi arahan — di sana kamu dirindukan
Tolong jangan kecewa jika saya bilang saya tidak pernah rindu impian dan semua hal besar yang pernah kita bincangkan. Setiap kita berjauhan rasa rindu justru muncul dari hal-hal kecil yang sebelumnya tidak terbayangkan.
Melihat kawan sejawat mendekatkan sendok berisi kuah soto ke mulutnya, gambaran tentangmu muncul di depan mata. Sedikit tersenyum karena rindu, saya mengingat bagaimana gaya khasmu setiap makan. Sendok mendatangi mulut dengan rapi, tak akan ada makanan yang tersisa sama sekali.
Di tengah kemacetan yang membuat saya hampir frustasi, terbersit ingatan tentang gerak tanganmu yang mengambil kaca mata hitam yang terselip di pelindung matahari. Memasangnya, kemudian melirik ke sebelah kiri — lalu menggenggam tangan saya. Kita berpegangan tangan sembari bersabar menunggu kemacetan sedikit mereda.
Saya rindu saat di sisimu saya selalu merasa baik-baik saja.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Ada malam-malam saat saya merasa rindu ingin dipeluk dari belakang. Terganggu oleh dengkuranmu juga tak membuat saya keberatan
Saat sedang rindu sekali kadang saya berharap bisa meminjam lenganmu dan membawanya ke sini. Dipeluk sebentar sudah bisa membuat nyaman. Paling tidak ada bahu yang bisa direngkuh untuk pegangan. Ada dada atas yang bisa disandari demi membuat beban terasa sedikit ringan.
Kamu tidak akan percaya kalau saat kita berjauhan bahkan terganggu suara dengkurmu juga tak akan membuat saya keberatan. Sesuatu yang selama ini saya keluhkan berubah jadi pengantar tidur yang paling dirindukan. Dengan ikhlas saya lakukan apapun supaya bisa membawamu ke sini. Agar rengkuh kasual dan halus dengkurmu bisa segera dinikmati.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Saya rindu melihat matamu. Berbincang tak tentu arah bersamamu. Menjadi 2 makhluk yang paling sok tahu
Ditemani beberapa gelas kopi dan camilan, kita sering menghabiskan senja dengan bertukar pandangan. Menurutmu pekerjaan saya ini aneh sekali. Kamu sering bilang saya ini orang beruntung yang layak menantang diri untuk bersujud tiap hari. Bagaimana tidak — buatmu saya ini menghasilkan uang dari hobi. Sementara kamu harus berjaga sepanjang malam demi memastikan operasi berjalan rapi.
Sementara buat saya, kamu adalah orang paling bejat yang pernah ada. Enak sekali hidupmu bisa pergi ke negeri antah berantah saat panggilan tiba. Meninggalkan saya, keluarga, dan semua masalahmu sementara. Kemudian kembali dan disambut hangat — karena rindu sudah mengendap sekian lama.
Saya sering rindu melihat matamu. Rindu celotehan-celotehan ngawurmu. Rindu mengusap bagian atas bibirmu demi menyingkirkan ampas kopi dari situ. Rindu gesturmu mengacak rambut dan menggigit bibir setiap saya ajukan pertanyaan yang susah dijawab saat itu.
Meski sedang tidak bersama, jangan pernah merasa saya lupa. Bagi saya — lewat berbagai spektrum — kamu akan selalu ada
Barangkali saya memang tidak sering bilang bahwa saya membutuhkanmu. Kalimat, “Cepat pulang. Saya rindu.” tidak dengan mudah keluar segampang itu.
Sebab sesungguhnya saya hanya tak ingin memberatkanmu.
Tapi walau kita sedang tidak bersama, meski saya lebih sering kelihatan biasa saja — jangan pernah merasa khawatir bahwa saya lupa. Yeah, sesekali memang saya harus membuka profile picturemu di media sosial agar bayangan tentang profil wajahmu selalu ada. Namun percayalah, dalam berbagai spektrum kamu tak pernah sedetik pun meninggalkan saya.
Sun sayang dari yang lebih sering memilih rindu dalam diam,
Saya