Satu, dua, sampai tiga bulan bisa dibilang masa-masa pacaran yang penuh dengan benih bahagia, rasa malu-malu bahkan saling canggung. Masa awal yang kata orang masih hangat-hangatnya dalam hubungan. Transisi dari fase PDKT ke fase pacaran. Sampai akhirnya masa tiga bulan lewat, lalu hubungan yang sesungguhnya pun dimulai. Hal-hal seperti cara memanggil, atau soal kadar kenyamanan mulai berubah perlahan-lahan.
Biarpun fase tiga bulan telah lewat. Kamu pasti masih ingat kan dengan momen-momen yang ada di fase itu. Momen-momen yang kalau diingat sekarang bisa membuatmu merasa geli. Penasaran, kira-kira momennya apa saja? Cie…. yang bacanya sambil senyum-senyum.
ADVERTISEMENTS
1. Kemana-mana pegangan tangan, saling merangkul entah pinggang atau punggung, mirip perangko di amplop yang menempel terus
Namanya juga pasangan baru yang masih berbunga-bunga hatinya. Pergi ke mana-mana lebih sering berdua, dan pastinya selalu ingin menempel terus kepada pasangannya. Seperti takut kehilangan, atau rasa-rassa memiliki yang teramat kuat satu sama lainnya. Seolah kamu pun ingin orang tahu hubungan yang baru kalian punya ini.
ADVERTISEMENTS
2. Nggak bisa lepas dari handphone, dikit-dikit chat, telepon, sampai kadang lupa dengan hal yang lain
Hampir setiap saat matamu mengekor terus ke ponsel milikmu. Saat ada pesan masuk dari dia dengan sigap pula kamu menanggapinya. Tapi sayang kecanduan kamu ke ponsel pasca-jadian punya dampak yang kurang baik. Kamu jadi lebih cuek dengan lingkungan sekitar. Bahkan ketika sedang berbincang dengan teman, kamu jadi tak terlalu memperhatikan apa yang sedang dibicarakan. Nggak heran kalau ada beberapa teman yang akhirnya pun angkat bicara.
ADVERTISEMENTS
3. Setiap ngobrol dengan teman, entah kenapa topik pembicaraamu ujung-ujungnya ke dia saja
Iya, kemaren cowok gue juga bilang filmnya bagus. Tapi dia sih emang suka banget sama genre film kayak itu.
Semua hal pasti ujung-ujungnya disangkutpautkan ke pasanganmu. Sampai kadang teman-temanmu sedikit malas mendengarkannya. Tapi ya mau bagaimana lagi, namanya juga pasangan yang baru mengecap kebersamaan. Maunya pasti mengingat ke kekasihnya terus.
ADVERTISEMENTS
4. Mau pergi kemana izin, mau makan bilang, ngucapin selamat pagi dan malam pun nggak pernah terlewat
Semua hal di hidup kamu mendadak bagian yang tak terpisahkan darinya. Karena itu, setiap saat kamu merasa perlu memberitahu apapun yang sedang dilakukan. Mau pergi izin dulu ke pasangan, harus jelas juga dengan siapa dan ke mananya. Mau makan, nonton film, bahkan ucapan selamat atau malam tak boleh terlewatkan.
ADVERTISEMENTS
5. Masih suka jaim-jaiman, pengen buang gas aja ditahan-tahan, atau pas makan yang biasanya lahap jadi pelan-pelan
Kalian masih bersikap manis, yang kalau ngomong dijaga sekali supaya tak ceplas-ceplos, tertawa belum bisa selepas-lepasnya, sakit perut dan ingin kentut saja harus ditahan-tahan, sampai saat makan masih yang pelan-pelan. Alasannya apalagi kalau bukan masih malu-malu, sekalipun kalian sekarang sudah berpacaran.
ADVERTISEMENTS
6. Sungkan jadi alasan kalian memilih untuk kode-kodean saja dulu
Masih ada rasa-rasa segan atau sungkan untuk blak-blakan mengatakan sesuatu yang diinginkan. Alhasil kamu seringnya memberi kode seperti, “Sayang tas itu lucu ya,” artinya apalagi kalau bukan ingin dibelikan. Atau saat ingin diajak nonton film, tapi kamu lagi-lagi cuma memberi kode, “Pengen deh nonton itu, tapi nggak ada temennya.”
7. Pasangan masih jadi sosok paling sempurna yang nggak ada tandingannya
Hampir ke setiap orang kamu menceritakan semua sisi baik pasanganmu. Mulai dari sikapnya yang sabar, ketekunannya mengejar cita-cita, hobi kalian yang serupa sampai wawasannya yang cukup luas. Buatmu dia benar-benar tipe pasangan idaman yang sempurna dibanding dengan mantan atau gebetan.
8. Momen awkward jangan ditanya, bikin kamu atau dia gregetan sekaligus deg-degan
Kehabisan bahan obrolan atau salah bicara bisa membuat kalian mendadak saling diam, lalu salah tingkah. Kamu masih bingung harus berbuat apa saat momen canggung ini datang. Ingin bicara lagi tapi takut salah, dan akhirnya malu sendiri. Tapi kalau nggak ngomong, masa diam-diaman begini.
9. Bulan pertama-kedua di hubungan kalian memang isinya cuma canda, tawa. Pokoknnya senang-senang aja
Tiga bulan di awal hubungan kalian memang sedang hangat-hangatnya oleh banyak canda, tawa dan kesenangan lainnya. Saat jumpa dengannya, jantung masih berdetak tak karuan karena perasaan senang sekaligus tak percaya bahwa yang di hadapanmu ini pasanganmu. Pokoknya semua hal yang kalian lakukan cuma satu rasanya, ialah bahagia.
10. Mendekati bulan ketiga, kamu atau dia sudah mulai ngambek karena persoalan sepele
Setelah mendekati bulan ketiga, kalian lebih terbuka menunjukkan ketidaksukaan dengan sesuatu. Meski biasanya masih dalam tahap ngambek-ngambekan. Seperti saat dia tiba-tiba membatalkan rencana kalian, kamu pun mendadak tak menggubris pesan juga telepon darinya. Kadang hal sepele seperti telat membalas pesan atau mengabari pun bisa jadi penyembab kamu ngambek dengan dia.
11. Kesalahpahaman pertama buat kalian belajar lebih mengenal pasangan untuk bisa menyelesaikan masalah
Akhirnya hubungan kalian tak hanya diisi tawa. Kamu dan dia mulai menghadapi kesalahpahaman pertama. Kalau sebelumnya saat kamu ngambek dia selalu berusaha mengalah. Sekarang kalian menunjukkan ego masing-masing. Kalian juga belajar untuk membuat kesepakatan bersama sambil mengenal pasangan lebih dalam.
12. Kamu serta dia mulai berpikir, akan membawa hubungan ini ke mana? Dan harus seperti apa menjalaninya?
Kamu ingat, di akhir fase ini pula pikiran-pikiran tentang hubungan ke depannya muncul satu persatu. Kira-kira dia bisa atau tidak saling menyelaraskan visi denganmu? Kira-kira sampai sejauh mana keseriusannya denganmu? Lalu tujuan dari hubungan ini apa? Atau memang kita cukup menjalani hubungan ini saja dan menerima segala proses yang ada. Sambil diam-diam berharap, hubungan ini akan selalu bisa berjalan ke masa depan.
Setelah 3 bulan terlewati, kamu pun merasa bersyukur. Bisa bertahan sejauh ini..