ADVERTISEMENTS
7. “Inget lho. Ini bukan cuma soal kamu suka aja.”
Entah dapat ilham dari mana kamu ingin resign dari pekerjaanmu sekarang dan menjajal jadi pengusaha kopi. Bukan cuma membuka coffee shop saja. Kamu juga ingin mengurus dari hulu hingga hilir. Mulai dari menanam, roasting sampai berencana memiliki lahan sendiri.
Ketika kamu mengatakan rencanamu padanya dia hanya berkata bahwa sekarang kalian sudah makin dewasa. Semua bukan tentang hal yang kamu ingini saja. Selalu ada konsekuensi yang harus dipikirkan matang-matang sebelumnya.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
8. “Eits! Marah boleh. Tapi jangan ungkit-ungkit yang udah.”
Tanpa disadari, ketika kamu marah kesalahan-kesalahan kecil yang dulu pernah dia lakukan muncul di bagian paling atas kepala. Kamu kesal karena dia telat menjemput. Tapi omelanmu malah merembet ke masalah dia yang lupa membalas chat-mu beberapa minggu lalu. Juga tentang kebiasaannya yang lupa meletakkan kunci kendaraan. Hingga kalian harus terlambat ke tempat kondangan.
Setiap kamu mulai mengungkit kesalahan yang seharusnya sudah selesai dan dilupakan dia akan berkata kalau semua harus ada ujungnya. Marah boleh, tapi harus tetap pada porsinya.
ADVERTISEMENTS
9. “Yang ini nggak usah dulu ya? Aku takut kita keganggu.”
Dari dulu kamu ingin sekali bisa sekolah di Eropa. Menginjakkan kaki di Kent, Leiden atau ke Warsaw jadi impian yang sudah kamu simpan sekian lama. Baru-baru ini muncul tawaran untuk sekolah 4 tahun di Eropa. Tapi konsekuensinya kamu harus meninggalkannya, LDR. Menunda hidup bersama.
Dihadapkan pada situasi semacam ini dia akan mengajakmu duduk berdua. Dia plot ulang masa depan yang sudah kalian inginkan, kalian upayakan berdua. Di akhir pembicaraan dia akan meminta kamu menangguhkan keinginan untuk pergi lama darinya. Sembari mendoakan semoga kesempatan lain segera datang. Tujuannya bukan menghalangi impianmu. Tapi demi kebaikan yang datang pada kalian berdua.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
10. “Berteman sama mantan boleh. Tapi kita saling jaga hati ya?”
Dia tidak membatasimu untuk berhubungan dengan siapapun. Mau main keluar sama mantan pun tak masalah. Dia hanya keberatan ketika kamu tidak bisa membatasi perasaan. Kalau dia menjaga hatimu mati-matian seharusnya kamu juga melakukan hal yang sepadan.
11. “Jangan susah dihubungin deh. Bingung tau…”
Permintaannya ini akan diucapkan dengan muka lucu bercampur kesal. Kangen, gemas karena kamu tidak bisa dihubungi seharian. Adakah yang lebih manis dari pria yang diam-diam ingin kita bisa selalu terjangkau tangan?
Sebelas larangan ini tentu bukan harga mati. Tapi bersyukurlah jika priamu sudah sering mengutarakannya. Rasa sayangnya tak perlu lagi ditanya.