Bayangkan betapa serunya menikmati matahari terbit di puncak gunung bareng pasangan. Begitu juga betapa romantisnya melewatkan matahari terbenam di pantai bareng pacar. Momen-momen kebersamaan inilah yang pasti membuat hubungan kalian makin hangat.
Tapi jangan buru-buru mengemas ransel dan mengajak pasanganmu traveling dulu. Ingat-ingat lagi apakah pasanganmu memang benar-benar cocok dijadikan teman perjalanan? Apakah dia bisa jadi patner yang asyik untuk diajak berpetualang?
ADVERTISEMENTS
1. Pasanganmu adalah teman traveling yang asyik. Asalkan, segala remeh temeh dalam perjalanan tak mudah membuatnya panik.
Pacar: “Sayang, kalau ke Bali 4 hari aku harus bawa berapa baju, ya? Eh, tiket kereta udah di-booking ‘kan? Hotel yang kamu pesen bagus nggak? Perjalanan kita berapa lama? Capek nggak, Sayang?”
Kamu: “Hufed!”
Nah, ini lho gambaran pasangan yang “ribet” buat diajak liburan. Cara pikirnya rumit, tak bisa bersikap santai atau praktis saja. Biasanya, dia akan memikirkan hal-hal yang sebenarnya tak begitu penting atau tak seharusnya dikhawatirkan.
Padahal, selayaknya liburan bisa jadi momen dimana kamu dan pasanganmu sama-sama melonggarkan pikiran. Liburan jadi kesempatan kalian untuk menikmati kebersamaan dengan rileks. Mengabaikan hal-hal yang tak penting dan fokus menikmati momen-momen manis yang bisa kalian lewati bersama.
ADVERTISEMENTS
2. Meskipun bisa mengandalkanmu, dia memilih aktif dan tak enggan mencari tahu.
Sebuah perjalanan sudah pasti butuh perencanaan yang matang. Sebelum berangkat ke Gili Trawangan misalnya, kalian harus menentukan lama waktu liburan, spot-spot yang akan dikunjungi, hingga budget yang dibutuhkan selama perjalanan. Pasangan yang bisa diandalkan tak akan enggan untuk sering-sering bertanya pada teman atau browsing mencari informasi.
Yang pasti, dia akan berusaha memastikan bahwa liburan kalian berjalan lancar. Dia pun tak perhitungan perihal siapa yang seharusnya mempersiapkan kebutuhan liburan kalian. Meskipun sama-sama sibuk, dia tetap berusaha meluangkan waktunya. Baginya, apa yang dia lakukan adalah untuk kepentingan kalian bersama.
ADVERTISEMENTS
3. Ketika liburan tak berjalan sesuai rencana, dia mau menahan diri dan tak lantas mengeluh seenaknya.
Perjalanan mencapai penanjakan Bromo mungkin sekilas terlihat mudah. Namun, puluhan anak tangga yang harus dilewati bisa jadi menyisakan lelah. Tapi, bukankah rasa lelah itu akan lunas terbayar setelah melihat pemandangan Gunung Bromo yang mengagumkan?
Jika pasanganmu punya karakter yang mudah mengeluh tentu liburanmu tak jadi menyenangkan. Mendengar dia yang sepanjang perjalanan mengeluh capek bisa-bisa membuatmu kesal. Akibatnya, kalian pun akan mudah berselisih paham, tersulut emosi, hingga akhirnya bertengkar. Hei, bukankah kalian sedang liburan?
ADVERTISEMENTS
4. Liburan juga butuh persiapan yang matang. Dialah yang mau susah payah memastikan semuanya lancar.
Saat merencanakan pendakian ke Semeru misalnya, dia akan dengan sigap memperhitungkan segala sesuatunya. Apakah kalian akan mendaki hingga puncak Mahameru atau cukup puas menikmati romantisme camping di Ranu Kumbolo? Dia tak segan mengajakmu berdiskusi menentukan target karena hal ini kaitannya dengan perlengkapan dan logistik yang harus dibawa. Dia pun tak malas-malas memeriksa daftar bawaan untuk memastikan tak ada perlengkapan yang tertinggal.
ADVERTISEMENTS
5. Dia pintar menghidupkan suasana. Bersamanya, liburanmu terasa lebih ceria.
Tak bisa dipungkiri, saat liburan pun rasa bosan bisa datang menghampiri. Perjalanan dengan kereta api bisa menempuh waktu seharian, naik kapal berjam-jam mungkin membuatmu mual, dan bus yang kamu tumpangi pun bisa setiap saat terjebak macet di jalan.
Namun, rasa bosan tentu tak harus dikeluhkan hingga menjadikan liburanmu berantakan. Dia yang menyenangkan diajak jalan-jalan biasanya piawai mengatasi rasa bosan yang tiba-tiba melanda. Mengajakmu mengobrol, bercanda, berfoto, main game bersama; banyak cara yang jadi inisiatifnya untuk menghibur dirinya sendiri sekaligus menyenangkanmu.
ADVERTISEMENTS
6. Saat bertemu orang baru di perjalanan, pasanganmu antusias menumbuhkan persahabatan.
Percaya nggak bahwa sikap ramah dan mudah bergaul adalah modal untuk melewatkan liburan yang menyenangkan? Yup, dia yang bisa bersikap ramah pada penduduk lokal dan tak segan bertanya-tanya adalah pasangan yang tepat. Demi menemukan penginapan yang murah dan sukses tawar-menawar dengan penjaja Jeep di Bromo, dia bisa berbaur dan jadi pribadi yang menyenangkan. Saat bertemu pelancong lain pun, dia tak segan untuk lebih dulu menyapa. Memulai pembicaraan hingga bisa saling bertukar informasi atau berbagi cerita selama perjalanan.
7. Demi liburan yang berkesan, pasanganmu semangat menjajal hal-hal baru bersamamu.
Liburan akan terasa menyenangkan jika kamu dan pasangan mau menjajal pengalaman baru. Mengunjungi kota yang asing, menjelajah pantai-pantai yang masih perawan, atau trekking ke air terjun yang tak banyak dikunjungi wisatawan.
Yup, teman perjalanan yang menyenangkan tak akan ragu untuk mencoba hal baru. Tak merasa takut atau mudah khawatir menjajal pengalaman untuk pertama kalinya bersamamu. Baginya, justru hal inilah yang akan membuat liburan kalian lebih seru dan berkesan.
8. Saat situasi sedang tak menyenangkan, pendampingannya membuatmu tersenyum tenang.
Sekalipun memulai perjalanan dengan persiapan yang matang, tak jarang kamu menemui hambatan dalam perjalanan. Dompetmu bisa saja kecopetan, ranselmu tertinggal di terminal, atau kalian lupa membawa peta hingga akhirnya tersesat.
Di saat-saat yang tak nyaman semacam ini, kamu dan pasanganmu selayaknya bisa sama-sama mengendalikan diri. Kamu mungkin akan panik, tapi pasanganmu bisa bersikap dewasa dan menenangkanmu. Meskipun sebenarnya juga merasa khawatir, dia akan tetap berusaha berpikir dengan kepala dingin demi bisa menemukan solusi.
9. Karena liburan berdua adalah kesempatan langka, dia selalu mengajakmu berburu momen hingga saatnya pulang tiba.
Yup, dia yang tak suka berlama-lama di zona nyaman adalah pasangan liburan yang paling seru. Bayangkan jika setelah perjalanan panjang dan akhirnya sampai di Karimunjawa, dia lebih memilih bersantai atau tidur di penginapan. Padahal, di luar sana ada berbagai spot mengagumkan yang harus segera dijelajahi satu persatu.
Pasangan liburan yang menyenangkan adalah dia yang tak rela melewatkan matahari terbit demi nyaman tidur di dalam tenda. Meskipun hawa dingin begitu menyiksa, dia akan buru-buru bangun segera menyantap sarapan dan bersiap melanjutkan pendakian ke puncak.
10. Waktu denganmu jadi sangat berharga, dia pun ingin menikmati kebersamaan kalian berdua.
Momen liburan bersama tentu jadi saat-saat yang sangat berharga. Bagaimana tidak, kamu dan pasanganmu sudah jauh-jauh hari merencanakan untuk pergi bersama. Meluangkan waktu di sela-sela rutinitas kuliah atau padatnya tugas-tugas kantor. Kamu dan pasanganmu tentu akan baik-baik menikmati waktu.
Dia tak akan mencuri-curi kesempatan untuk membuka laptop dan mengecek surelnya atau bahkan menelepon rekan kerjanya untuk membicarakan pekerjaan. Mantap pergi berlibur berarti sejenak meninggalkan kesibukan sehari-hari yang biasa digelutinya. Dia yang akan sangat menghargai setiap detik yang terlewatkan saat liburan denganmu.
Gimana? Apakah pasanganmu termasuk teman perjalanan yang menyenangkan? Nah, buat kamu yang belum punya pasangan, segera temukan dia yang punya kualitas seperti di atas, ya! Selamat liburan… 🙂