Dasar cowok! Kalau nggak sering lupa, ya mati rasa. Dua tipe cowok ya cuma ada dua itu, kalau pun ada yang mendingan pasti ada saja yang bengkok perilakunya. Sementara cewek kalau sudah marah atau nyindir terus dibilang cerewet, kelihatan banget kan siapa yang salah? Masalah mati rasa sering banget kejadian, bikin cewek jadi gemes setengah mati, cowok harusnya ngerti keinginan cewek, termasuk kalau pengen dilamar, dinikahin, disahkan!
Iya memang dia dewasa dalam hal tertentu, tapi urusan nikah cowok kepalang jadi pengecut. Kebanyakan mikir dan kadang sering berlagak dewasa nasihati cewek. Cewek ya cuma ngangguk-ngangguk saja sambil separuh hati gemes pengen jitak. Jurus paling aman ya nyindirin cowok, biar dia paham kalau cewek pengen dilamar, disahkan seperti cewek-cewek beruntung yang lain itu.
ADVERTISEMENTS
1. “Yang, temenku yang kemarin aku kenalin ke kamu, baru aja dilamar lho…”
Dia mungkin paham kalau ada temenmu yang baru saja dilamar kekasihnya. Bikin cowokmu paham bahwa kamu iri, kamu pengen disegerakan. Sindir dia tiap hari biar dia selalu sadar dan ada niat nyata untuk melamar kamu.
ADVERTISEMENTS
2. “Kata Mama, dia udah pengen gendong cucu, gimana ya?”
Gunakan keresahan orangtua sebagai tamengmu dalam menyindir. Dan senyatanya memang itu yang terjadi, ibu dan bapakmu susah nggak punya kesabaran untuk menggendong cucu. Lagian umur orangtua kalian sudah lanjut.
ADVERTISEMENTS
3. “Nggak kerasa ya, kita udah tua dan begini-gini saja…”
Kamu sudah menjalani hubungan tahunan, sampai teman-temanmu menyindir bahwa hubungan yang kamu jalani mirip orang kredit rumah. Keresahan ini baiknya kamu jadikan sindiran untuk pasanganmu itu. Memang kalau nggak diingatkan, cowok malah lebih suka membujang. Sadarkan dia bahwa kalian sudah nggak muda lagi.
ADVERTISEMENTS
4. “kamu nggak pengen duduk di pelaminan kayak gitu, Yang?”
Gunakan momen kondangan jadi senjatamu untuk menyindir. Daripada kondangan tanpa manfaat lain, ajak cowokmu untuk foto bareng bersama pengantin. Jangan lupa sindirin pasanganmu itu supaya cepet-cepet duduk di pelaminan bareng kamu.
ADVERTISEMENTS
5. Jika pacarmu desainer grafis yang handal, “kamu nggak pengen bikin undangan-undangan nikah lucu gitu? Yang ada nama kita gitu, Yang?”
Ya memang sedikit dari kamu yang punya pasangan seorang desainer grafis, tapi nggak ada salahnya buat dimanfaatkan. Hobi atau pekerjaannya ini jadikan sebagai materi untuk menyindir, dia yang sering dapat orderan undangan nikahan, tepat banget kalau kamu ungkapkan kalau kamu juga pengen dibikinin undangan.
ADVERTISEMENTS
6. “Kalau kita udah sah, manjanya bakalan lebih enak, Yang. Sekarang jauh-jauh dulu deh…”
Bermanja-manjaan bersama pasangan memang momen paling romantis. Kamu bisa manfaatkan momen ini, ketika dia manja, balas saja dengan sindiran tajam. Tentunya sindiran ini berdasar, memang kalau sudah sah, bermanja-manja dengan pasangan lebih enak dan nyaman tanpa ada jarak lagi.
7. “Yang! Lihat tuh, beruntung banget kalo ada cewek pakai gaun itu! Aku jadi pengen juga…”
Ternyata kalian nggak sengaja lihat gaun pengantin terpampang menakjubkan di sebuah toko. Seketika, tanpa basa-basi bilang ke pasanganmu itu biar dia segera pikirkan untuk membelikan gaun itu. Dijamin dia bingung mau jawab apa.
8. “Yang, kamu pake beskap pasti keren banget deh…” Bikin dia sadar kalau dia bakalan ganteng banget pas nikah nanti
Pujian memang bisa saja jadi sindiran telak bagi siapa saja yang mendapatkannya. Oleh karena itu, pujilah cowokmu itu biar dia segerakan untuk melamarmu. Paling tidak puji rupawannya pasanganmu kalau pakai baju pengantin.
9. “Halah percuma kalau gaji gede tapi jari manisku ini melompong, Yang. Nggak pengen beliin apa?”
Kalau cuma gaji naik semua cowok yang berusaha dan bernasib baik pasti bisa melakukannya. Begitu juga cowokmu, tapi walau bagaimana pun kalau penghasilan nggak diolah dengan baik ya nggak bermanfaat juga. Termasuk kalau nggak ditabung buat nikahin kamu.
10. Langsung ditodong juga malah bagus, “Heh! Yang! Nikahin aku kapan? Nanti aku keburu diculik orang!”
Kalau semua sindiran nggak terjawab dan dia tetap saja mati rasa, jangan tinggal diam. Langsung saja todong dengan ancaman, biar dia sadar kalau dia pengen segera diseriusi. Semoga dia paham akan hal ini ya.
Kalau sudah disindir begini cowok masih saja mati rasa, mungkin cowok pengen digiring ke jurang kesedihan, kalian pengen diputus apa gimana? Cewek juga menyimpan rasa belas kasih, di lain sisi juga nggak mau merusak hubungan yang sudah lama terjalin ini. Cowok harusnya lebih serius, lebih paham tujuan dari hubungan ini, apa iya mau pacaran terus-terusan? Cermati baik-baik, cowok harus mulai menabung, mulai sadar bahwa ibu dan bapak di rumah pengen gendong cucu dan lain sebagainya.