Banyak hal yang mungkin bisa dibagi bersama pasangan, dari menghabiskan waktu bersama sampai ngobrolin hal yang entah. Namun, banyak hal yang disadari oleh kalian atau tidak, ternyata dialog dan ngobrol adalah kunci keberhasilan hubungan. Sama halnya dengan ngobrol, menyusun komitmen bersama pasangan jika terlalu serius juga bikin jenuh. Bagaimana sih biar asyik dan hubungan nggak datar, biar ada greget-greget lagi?
Jawabannya ada di tema, tema apa yang biasa kalian obrolin bersama pasangan. Mending, daripada jenuh lebih baik obrolin hal-hal yang imajinatif, sedikit berkhayal nggak apa-apa juga kok. Siapa tahu, kalau-kalau obrolan yang khayali itu kejadian beneran kan bikin kalian bahagia. Nah, biar kamu punya bahan obrolan lucu bersama pasangan, Hipwee Hubungan mau bantuin nih. Simak yuk!
ADVERTISEMENTS
1. “Kalau nikah nanti, aku pengen semua orang yang kita kenal diundang, biar rame dan banyak dapat bingkisan.”
Nikah sekali seumur hidup, masa iya kamu rayakan dengan hal sederhana. Paling tidak kalian punya keinginan, walau terlalu menghayal paling tidak keinginan itu bisa jadi pemacu semangatmu mewujudkannya.
ADVERTISEMENTS
2. “Aku pengen punya rumah kayak istana, parkiran sama tamannya luas, kamarnya besar-besar, dan pintu atau perabot lainnya serba otomatis!”
Rumah adalah tempat di mana hubungan kalian nanti berlayar, kalian akan jadi dua orang yang merawat rumah itu. Bahtera yang mungkin kamu inginkan terlampau imajinatif, tapi jadi lucu juga kalau hal seperti ini dibahas dengan sang kekasih.
ADVERTISEMENTS
3. “Honeymoon-nya ke Eropa, Yang. Paling nggak semingguan gitu. Nikah kan sekali seumur hidup.”
Bulan madu buat sepasang kekasih akan sangat berkesan jika semua hal yang terencanakan itu terkabul. Mungkin sekarang kalian pengen bulan madu ke tempat-tempat keren. Lihat besok deh jadinya kayak apa, sekarang bernyaman-nyaman dengan khayalan nggak masalah kok.
ADVERTISEMENTS
4. “Kayaknya punya anak kembar lucu deh, yang keriting-keriting gitu. Mau nggak?”
Kehadiran buah hati di dalam sebuah keluarga adalah anugerah yang luar biasa. Kalau sekarang mungkin masih suka berkayal, tapi besok setelah nikah pasti apapun anugerah yang dikasih Tuhan pasti kamu terima dengan bahagia.
ADVERTISEMENTS
5. “Aku mau anak kita cerdas, sekolahnya harus yang bagus kalau bisa sampai ke Mesir atau Perancis.”
Pendidikan penting bagi setiap manusia, apalagi buat anak-anakmu nanti. Mungkin semua orang tua pengen anaknya sekolah tinggi dan jadi anak cerdas. Namun, dengan penghasilanmu nanti, apa iya kamu akan paksakan hal ini?
ADVERTISEMENTS
6. “Nggak apa-apa sekarang jadi buruh tinta, yang penting di masa depan kamu sama aku bisa jadi pengusaha media multinasional….”
Mungkin kesuksesan paling mudah jika diukur dengan materi. Boleh lah kalian ngobrolin kerjaan yang jadi cita-cita kalian, tapi saat waktunya tiba, apapun kerjaan pasangan mending kamu syukuri karena semua adalah nikmat Tuhan.
7. “Nanti kalau udah berkeluarga apalagi punya anak, kita bikin asuransi kesehatan, Yang. Biar kalau ada apa-apa gampang….”
Kamu dan pasangan harusnya tahu bahwa kesehatan itu penting. Daripada mengkhayal dengan asuransi yang angsurannya nggak sedikit mending dari sekarang menabung untuk hidup sehat, jauhi kebiasaan buruk deh…
8. “Orangtua kita dikasih apa ya, Yang? Rumah sama umroh kayaknya belum cukup….”
Sampai kapan pun kita mungkin nggak bisa membalas kebaikan orang tua, hanya mungkin upaya-upaya kecil untuk membalas kebaikannya. Tapi memang kalau kita dapat rejeki lebih, jangan sampai lupa sama orang tua walaupun sudah punya keluarga sendiri.
9. “Kalau nggak jadi pengusaha nggak apa-apa. Kamu bisa jadi pejabat, minimal jadi lurah. Biar keluarga kita dikenal banyak orang. Hehehehe”
Kebanggan memang kalau bisa jadi orang sukses dan dapat membahagiakan keluarga. Mumpung masih muda, banyak bermimpi nggak apa lah, biar sedikit terpacu.
10. “Nanti kalau udah tua, cucu-cucu biar kita aja yang ngerawat. Anak sama menantu biar pada usaha yang bener aja?”
Lucu kali ya, kalau tua nanti waktu kalian diisi dengan merawat dan bermain bersama cucu-cucu. Tapi terlalu jauh juga ya menghayalnya, mending mikirin yang bener-bener ada di depan mata deh. Nggak apa sih kalau buat lucu-lucuan.
Akan jadi absurd memang obrolan seperti di atas. Tapi bukankah dari hal yang absurd itu kamu atau dia bisa saling mengukur seberapa nyaman kalian berbagi hal konyol bersama. Menanggapinya pun tak harus serius, karena memang yang dibutuhkan hanya keantusiasan. Seperti saat kalian bercanda saja. Tak ada yang serius dan drama, yang ada hanya suara tawa kalian dalam kesahajaan.