Penggunaan telepon seluler atau HP saat ini menjadi gaya hidup manusia yang tak terpisahkan. Coba deh lihat sekeliling, pasti setidaknya ada satu orang yang menundukkan pandangannya ke layar kecil tersebut. Di zaman serba digital saat ini, kebutuhan terhadap HP memang penting. Mulai dari untuk menunjang pekerjaan, pembelian barang hingga mencari hiburan melalui media sosial.
Nah, pentingnya keberadaan HP ini juga membuat orang Indonesia atau warga +62 sering menghabiskan waktunya menggunakan alat elektronik tersebut. Berdasarkan riset App Annie, perusahaan bidang analisis aplikasi smartphone, orang Indonesia menghabiskan waktu 5,5 jam per hari untuk menggunakan aplikasi di HP. Hal itu dituliskan dalam laporan “Consumers in Three Countries Now Spend More than 5 Hours a Day in Apps” selama Juni-September 2021.
ADVERTISEMENTS
Riset tersebut menobatkan Indonesia sebagai juara 1 negara paling lama menghabiskan waktu bermain HP setiap hari. Bahkan, mengalahkan negara adidaya seperti Amerika Serikat, Brazil, dan China
Dibandingkan Indonesia, sejumlah negara yang lebih dikenal memiliki peradaban modern menghabiskan waktu bermain HP selama 3-4 jam. Di urutan kedua, penduduk Brazil menghabiskan waktu rata-rata 5,4 jam bermain HP. Sedangkan rata-rata penduduk Amerika Serikat bermain HP selama 4,2 jam dan Australia hanya 4,1 jam. Bahkan, China sebagai negara yang memiliki penduduk terbanyak di dunia justru berada di posisi ke-16 dengan menghabiskan waktu bermain HP sekitar 3,2 jam.
Laporan tersebut juga menyebutkan kalau aplikasi paling populer yang banyak diunduh adalah TikTok. Pada September 2021 saja, TikTok mengumumkan jumlah pengguna aktif dari seluruh dunia yang menggunakan aplikasi mereka telah mencapai 1 milliar. Lalu, secara berurutan ada Instagram, Facebook, WhatsApp, dan Facebook Messenger yang paling populer digunakan oleh penduduk dunia.
ADVERTISEMENTS
Paling lama menghabiskan waktu bermain HP, sadar nggak sadar membuat warganet +62 aktif banget di media sosial
Masih ingat dengan laporan yang dirilis oleh Microsoft tentang tingkat kesopanan pengguna internet dari seluruh dunia? Laporan Digital Civility Index (DCI) sepanjang tahun 2020 itu mengungkap jika warganet Indonesia menempati urutan paling bawah se-Asia Tenggara sebagai pengguna internet paling tidak sopan. Dibandingkan Malaysia, Filipina, dan Thailand, salah satu faktor rendahnya keberadaban pengguna internet di Indonesia, cepatnya persebaran info nggak jelas, dan penipuan menempati skor tertinggi, yaitu 47 persen.
Laporan terkait “Civility, Safety, and Interactions Online 2020” itu lantas membuat banyak warganet +62 kesal. Akun Instagram Microsoft langsung dibanjiri komentar warganet Indonesia yang keberatan dengan predikat tersebut. Saking banyaknya, Microsoft mematikan fitur komentar di Instagram. Gercep banget kan up to date dalam berkomentarnya! Bahkan, kata ‘Microsoft’ sempat viral di Twitter dan menjadi trending topic pada 16 Februari 2021. Setidaknya ada 59.000 twit yang diunggah warganet +62 dalam mengomentari laporan tersebut.
ADVERTISEMENTS
Selain paling ramai dan aktif dibandingkan warganet dari negara lainnya, penduduk dunia maya yang berasal dari Indonesia ini gercepnya bukan main!
Tak hanya itu, pada Oktober lalu warganet Indonesia juga berhasil membantu seorang kakak yang mencari adiknya. Melalui tagar Twitter Please Do Your Magic, anggota keluarga yang hilang sejak 2015 itu dapat ditemukan dalam 2 hari. Hal tersebut tak lepas dari peran para pengguna Twitter yang banyak membagikan ulang unggahan itu untuk membantu sang pengirim menemukan adiknya.
Kecenderungan warga Indonesia yang lebih lama bermain HP, bisa menjadi salah satu faktor penyebab tingginya aktivitas ber-media sosial warga +62. Sejumlah kasus atau isu yang terjadi di dalam negeri maupun luarg negeri tak pernah luput dari komentar warganet. Bahkan, tak jarang hal tersebut menjadi viral dan diperbincangkan di Twitter hingga Instagram. Menurut SoHip, valid nggak nih?