Keluarga asal Minangkabau yang sudah nggak asing bagi masyarakat Indonesia, yaitu Gen Halilintar, baru-baru ini ramai diperbincangkan di dunia maya. Pasalnya, melalui akun Instagram resmi Gen Halilintar, keluarga ini merilis sebuah promo penjualan buku yang mereka tulis dan berhadiah video call atau panggilan video dengan Saaih, salah satu putra dari keluarga Gen Halilintar.
Unggahan ini justru dinilai berlebihan dan sempat jadi bulan-bulanan warganet Indonesia. Kebanyakan menilai bahwa bonus panggilan video dengan Saaih kurang menguntungkan pembeli, ada pula yang mengkritisi soal betapa mahalnya buku yang dijual, hingga menyayangkan mengapa promosi nggak difokuskan pada manfaat dari membaca buku tersebut. Bukannya diserbu dan diperebutkan, unggahan ini dalam beberapa hari justru mengundang makian tanya.
ADVERTISEMENTS
Selain harganya yang dinilai nggak masuk akal, bonus panggilan video dengan Saaih Halilintar bikin orang-orang salah fokus
Tempo hari, Instagram resmi Gen Halilintar merilis sebuah promo bertajuk ‘Ditelfon* Saaih Halilintar’ dengan ketentuan membeli 1 box buku akan dapat bonus panggilan suara, sedangkan membeli 3 box buku akan mendapat bonus panggilan video dengan Saai Halilintar. Melalui pranala genhalilintarstore.com diketahui bahwa 1 box buku Gen Halilintar berisi 5 buah buku Kesebelasan Gen Halilintar, My family My Team, 5 buah buku Uzbekistan Negara Sahabat, My Friends My Stars, 5 buah buku My Brother My Builder, dan 5 buah buku Gen + Halilintar= 11 Kids.
Harga yang dibanderol ternyata cukup fantastis, yaitu 1 box buku Rp2.230.000, sedangkan 3 box seharga Rp5.950.000. Bagi sebagian warganet, harga ini nggak affordable untuk pembelian buku. Selain itu bonus panggilan suara dan panggilan video dari Saaih justru membuat strategi marketing ini makin aneh karena dinilai nggak berhubungan langsung dengan manfaat dan isi buku yang dipromosikan.
ADVERTISEMENTS
Banyak warganet yang menyayangkan promo ini karena kurang menginformasikan manfaat bukunya. Ada juga yang mengkritik soal bisnis keluarga Gen Halilintar
Promo ini mungkin dianggap keliru oleh sebagian besar warganet karena animo terhadap buku dan terhadap sosok Saaih dinilai belum terlalu besar. Sementara harganya justru sangat mahal. Banyak pihak yang jadi khawatir jika ada anak-anak yang sangat mengidolakan Saaih dan Gen Hailintar yang merengek meminta untuk dibelikan buku tersebut pada orang tua mereka. Tentu hal tersebut justru akan sia-sia karena nilai dan manfaat bukunya yang semakin nggak tersampaikan. Hmm, bukannya akan lebih baik kalau mengampanyekan pentingnya minat baca buat anak-anak?
Tapi tentu sangat nggak bijak, ya, Guys, kalau kekecewaan kalian berujung aksi bully dan berkomentar kurang pantas terhadap keluarga ini. Berikan saja kritikan membangun yang pada akhirnya bisa dijadikan evaluasi untuk karier mereka selanjutnya.
ADVERTISEMENTS
Di zaman yang serba mudah, jadi terkenal memang anugerah. Tapi konsekuensinya kita nggak boleh sedikit pun lengah
Kemudahan akses internet bikin semua orang mudah untuk terhubung. Nggak heran kalau zaman sekarang kesempatan buat terkenal jadi mudah. Berawal dari sensasi ajang pencarian bakat, keluarga Gen Halilintar memang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Kekompakan dan keunikan keluarga dengan 11 anak ini sukses membuat banyak orang memalingkan wajahnya. Namun kalau kemudian upaya jadi terkenal ini justru dianggap sebagai sebuah bisnis keluarga yang cukup agresif, tentu bakal berdampak buruk dengan citra mereka di masyarakat. Apalagi yang kita hadapi bukan hanya satu dua orang dalam lingkungan tertentu, tapi seluruh masyarakat yang punya kesempatan buat mengakses internet.
Akhirnya masalah ini dikembalikan kepada pribadi masing-masing. Memang sih, banyak yang menilai hal ini sangat kurang tepat, ada pula fans yang masih setia dan mungkin sangat pengen membeli bukunya. Yang jelas, sebagai warganet yang bijak, berikan saja komentar berupa kritikan dan saran yang membangun, ya, Guys. Hargai perbedaan pendapat dan nggak perlu saling menyalahkan. Jadi, kamu mau beli bukunya nggak?
- te.le.pon (télépon)
tidak baku: telpon, telephon, telfon
n  pesawat dengan listrik dan kawat, untuk bercakap-cakap antara dua orang yang berjauhan tempatnya; pesawat telepon: kantor — kantor pusat hubungan telepon; tiang — tiang kawat telepon
n  percakapan yang disampaikan dengan pesawat telepon: kelompok ini meneror lewat selebaran, –, atau dari mulut ke mulut