Pandemi Covid-19 membuat anak sekolah mulai dari tingkat sekolah dasar hingga universitas terpaksa harus menjalani kegiatan belajar dari rumah. Kegiatan belajar dan mengajar pun terkadang nggak berjalan secara optimal karena masalah perangkat atau koneksi internet yang kurang stabil. Tetapi, semenjak kasus Covid-19 di Indonesia mulai membaik, anak sekolah sudah mulai kembali melaksanakan sekolah tatap muka.
Baru-baru ini juga ada wacana tentang e-sport yang rencananya akan masuk ke dalam kurikulum sekolah. Hal ini pun mengundang beragam respons dari warganet di laman media sosial Twitter. Beberapa respons lucu dari warganet bisa kamu lihat di ulasan berikut ini!
ADVERTISEMENTS
1. Kalau biasanya syarat akhir ujian siswa harus mempelajari rumus dan hafalan lainnya, setelah ada mata pelajaran e-sport syarat ujiannya berubah jadi hafalan cheat GTA :”)
ADVERTISEMENTS
2. Jangan-jangan skor kreditnya masih di bawah 90 nih, jadi nggak bisa masuk. Jangan sampai di bawah KKM deh skor kreditnya biar nggak disetrap sama guru di lapangan sekolah!
ADVERTISEMENTS
3. Kalau e-sport jadi bagian dari kurikulum sekolah, anak sekolah nggak akan belajar bikin logo atau desain undangan lagi, tapi belajar draft pick DOTA 2. Baiklah~
ADVERTISEMENTS
4. Semoga kalau e-sport masuk ke dalam pelajaran sekolah, anak-anak bisa difasilitasi device yang mumpuni juga, supaya nggak ada drama ponsel begini 🙁
ADVERTISEMENTS
5. Nggak cuma screenshot tugas mata pelajaran IPA dan IPS, anak sekolah juga harus mengumpulkan screenshot match kemarin di Google Classroom~
ADVERTISEMENTS
6. Bertambah lagi deh biaya pengeluaran buat beli modul. Mana ancamannya seram banget pula 🙁
7. Kisi-kisi UAS pun ikut berubah karena ada mata pelajaran e-sport di sekolah. Hadeeeh, murid-murid cewek auto nangis baca ini
8. Definisi sakit tapi nggak berdarah. Nilai mata pelajaran lain udah bagus-bagus, eh nilai Mobile Legend masih di bawah KKM. Terancam nggak naik kelas gara-gara game
9. Anak-anak tim war dan mabar pasti sedih kalau ada maintenance begini. Padahal lagi asik-asiknya main, eh disuruh buka buku pelajaran lagi :”)
10. Kalau e-sport masuk kurikulum di sekolah, anak-anak nggak perlu beli diamond pakai e-wallet orang tua atau beli lewat minimarket lagi. Sekarang bisa beli di bu guru~
11. Ini dia yang bikin anak sekolah semakin senang kalau nggak ada guru di kelas. Nggak cuma tidur, sekarang malah bisa sambil pushrank~
Terlepas dari kocaknya respons dari warganet, rencana untuk memasukkan e-sport ke dalam kurikulum sekolah ini masih dalam tahap wacana dan perencanaan. Jadi, mungkin harus banyak pertimbangan dari sisi lainnya juga, ya. Gimana nih menurutmu, SoHip?