Setelah setahun yang lalu mengunggah konten vlog yang berisi tantangan ‘menghamburkan uang’, kini Awkarin mengunggah tantangan untuk menghemat uang. Nominal yang disepakati untuk hemat antara Awkarin dan timnya adalah Rp100 ribu. Sementara, nominal ini dianggap banyak oleh sebagian besar orang.
Sebenarnya gaya hidup orang memang beda-beda. Kalau Awkarin dan kawan-kawan terbiasa habis sejuta per hari, jelas susah dong bertahan dengan hanya seratus ribu per hari. Sayangnya, kebanyakan warganet nggak setuju dan merasa bisa jauh lebih hemat dari Awkarin dan tim. Apakah jadi sobat misqueen adalah sebuah kompetisi? Bahas bareng Hipwee Boys berikut!
ADVERTISEMENTS
Vlog dengan judul Experiment Seharian Jadi Orang Hemat (100 ribu) diunggah Awkarin dan jadi pembicaraan warganet. Bukan Awkarin namanya kalau nggak ‘rame’
Nominal seratus ribu dinilai oleh sebagian besar warganet sebagai jumlah yang lumayan banyak. Nggak sedikit yang mengaku bisa menghabiskan lebih hemat dari itu. Satu per satu warganet mulai mengomentari bahwa hemat versi Awkarin memang beda banget dengan kebanyakan orang. Hemat versi Awkarin bisa saja boros versi sobat misqueen. Lagipula kita bisa kok sama sekali nggak keluar uang dalam sehari dengan beberapa kondisi dan alasan, tapi tentu nggak bisa setiap hari begini.
ADVERTISEMENTS
Banyak rumus-rumus hemat ala warganet yang kemudian dibagikan. Mahasiswa pasti menghayati banget gimana caranya bertahan nih
Memang sih, nggak mustahil buat menghabiskan seratus ribu per hari, asal nggak aneh-aneh dan jajan nggak terkontrol. Bahkan sampai ada yang usul beli telur, mi instan, sampai nasi di warteg, maka nggak bakal habis deh seratus ribunya. Makan hemat yang sedikit mengarah pada kesengsaraan ini memang sering diterapin mahasiswa di seluruh Indonesia yang lagi berjuang biar nggak merepotkan orang tua sembari menyelesaikan pendidikannya. Kalian keren!
ADVERTISEMENTS
Tapi bukan berarti kita sedang berlomba-lomba soal siapa yang paling misqueen, kan? Iya, iya, sobat misqueen memang edgy, tapi kita juga harus bangkit doooong!
Wajar aja sih kalau warganet jadi kontra dengan vlog Awkarin dan merasa bisa jauh lebih hemat dari itu. Tapi bukan berarti isu ini jadi ajang buat memperebutkan siapa yang paling sengsara dan jago berhemat dong. Tentang berapa besar nominal yang dihabiskan seseorang dalam sehari tentu tergantung penghasilannya. Kalau masih mahasiswa yang hematnya nggak ketulungan, ya, wajar aja. Tapi kalau pengusaha kaya raya dan ceritanya entrepreneur muda yang lebih mampu dari itu, tentu bisa membeli yang lebih enak dan kita nggak perlu protes karena mereka beli pakai uang sendiri. Asal nggak sombong ke mana-mana dan takabur sampai menyindir yang gaya hidupnya jauh lebih sulit lo, ya!
Sebenarnya yang paling penting adalah menyeimbangkan gaya hidup dan kocek yang kita punya. Sesuai kemampuan sajalah, nggak usah berlebihan. Ya, nggak?
Mungkin saja, maksud Awkarin itu baik, buat turut merasakan bagaimana orang-orang dengan kocek terbatas harus menghabiskan waktu bermain dan nongkrong bareng teman. Sayangnya, Karin nggak memberikan konteks tantangan yang jelas seperti dalam seharian mereka harus berkegiatan apa, jalan-jalan ke tempat seperti apa, hingga apa yang boleh dan nggak boleh dilakukan. Kalau ada rules-nya, vlog Awkarin bisa lebih seru dan memberi nilai hiburan bagi yang nonton. Bagi semua sobat misqueen, berusahalah, ya, kekayaan kalian lagi otw tuh! 🙂