Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi memang membawa angin segar bagi distribusi konten secara global. Siapapun yang mengakses internet dapat dengan mudah memperoleh informasi tanpa mengenal ruang dan waktu. Sayangnya, kemajuan teknologi ini kerap dimanfaatkan secara tidak bijak oleh banyak oknum di luar sana. Parahnya, kesempatan ini mereka gunakan untuk meraup keuntungan pribadi tanpa melihat dampak negatif yang akan orang lain terima.
Salah satu contohnya adalah persebaran konten pornografi yang masih sulit dikendalikan, mengingat begitu luasnya dunia maya sehingga baik pemerintah maupun pakar teknologi masih menemui hambatan dalam mengontrol kecepatan persebaran konten tidak mendidik tersebut. Akibatnya, banyak masyarakat tetap bebas mengaksesnya. Ironisnya tak hanya masyarakat usia dewasa saja yang kerap ditemukan masih bebas berselancar di situs-situs pornografi, melainkan juga anak-anak usia di bawah 17 tahun.
Bahkan sebelum teknologi dikenal, materi-materi dewasa seperti video porno sudah kerap diperjualbelikan. Meski begitu, hal tersebut tak lantas membuat keberadaannya lantas diterima khalayak luas. Segala hal berbau pornografi masih dianggap tabu di banyak negara. Begitu tabunya, membuat orang-orang yang ketahuan mengakses situs ini diam-diam, tak jarang berujung pada rasa malu atau segan. Begitupun image yang terbentuk di masyarakat bahwa penggemar konten-konten yang mengandung pornografi kebanyakan akan dianggap sebagai orang mesum atau otaknya kotor.
Di Thailand, seorang biksu terlihat sedang menonton video porno secara terang-terangan di dalam bus
Seperti yang kita tahu, Thailand merupakan negara yang terlihat lebih bebas dibanding Indonesia terkait muatan-muatan dewasa. Sebagai negara dengan mayoritas muslim, Indonesia telah mengharamkan segala hal yang berbau pornografi, bagaimanapun bentuknya. Meski begitu tak lantas membuat Thailand menjadi mewajarkan seseorang menonton video porno di ruang publik secara terang-terangan. Apalagi orang tersebut memakai atribut keagamaan yang memperlihatkan bahwa ia seorang biksu. Seperti yang kita ketahui, biksu sendiri adalah seorang pria yang didaulat menjadi pendeta atau pertapa dalam ajaran Buddha. Sebagai orang yang dipandang agamis, suci, dan bersih, memang agak mengejutkan ketika diketahui ia melakukan hal tersebut di angkutan umum. Terlebih penduduk Thailand mayoritas beragama Buddha.
Parahnya, biksu ini cuek saja meski aktivitasnya tersebut telah mengundang perhatian penumpang lain
Di saat kebanyakan orang curi-curi kesempatan untuk mengakses muatan dewasa, tidak bagi seorang biksu ini. Ia terlihat secara terang-terangan menonton video porno tersebut. Bahkan ponselnya diangkat tinggi hingga sejajar kedua matanya, membuat orang-orang di belakangnya dapat melihat layar ponsel tersebut secara jelas. Lebih parah lagi, ia tidak menggunakan headset! Entah karena tertinggal atau bagaimana, yang pasti suara video tersebut cukup keras hingga dapat didengar jelas oleh para penumpang lain di bus itu 🙁
Seorang penumpang mengambil video biksu tersebut dan mengunggah di Facebook
Dikirim oleh Wittawat Wonghajuk pada 19 Mei 2017
Cerita seorang biksu di atas menjadi viral setelah dibagikan seorang pengguna Facebook bernama Wittawat Wonghajuk. Diakuinya saat itu ia sedang berada di bus yang sama dengan si biksu dalam perjalanan pulang ke Nong Bua Lamphu. Samar-samar ia mendengar ada suara aneh dari arah penumpang lain. Ketika diperiksa ternyata suara tersebut berasal dari ponsel milik biksu yang sedang memutar video porno. Tak pikir panjang, Wittawat mengabadikan momen tersebut melalui video dari kamera ponselnya. Hingga kini video tersebut telah dibagikan sebanyak 5000 kali dan menuai beribu komentar. Astaga, ada-ada saja, kenapa nggak tunggu sampai rumah dulu sih? 🙁
Nah lho Guys, mulai sekarang hati-hati deh kalau mau akses konten berbau pornografi. Selain hal itu sudah jelas dilarang dan diatur dalam undang-undang, tentu saja kamu nggak mau bernasib viral di dunia maya lantaran ketahuan menonton video porno ‘kan? Malu-maluin 🙁