ADVERTISEMENTS
Denmark menghadapi masalah besar perihal kesejahteraan penduduk; dalam 27 tahun terakhir, angka kelahiran bayi terus merosot tajam.
Jika ini terus dibiarkan negara ini dikahwatirkan akan kekurangan generasi muda untuk meneruskan apa yang telah dicapai generasi-generasi sebelumnya. Akibat tren ini, melihat warga yang sudah memasuki usia senja namun belum memiliki cucu adalah hal lumrah di Denmark. Udah nenek-nenek tapi belum resmi jadi nenek. Penyebabnya (mungkin) adalah keengganan pasangan di Denmark untuk memikirkan ‘membuat’ keturunan karena terlalu sibuk sekolah atau bekerja.
ADVERTISEMENTS
Orang-orang tua di Denmark mengidam-idamkan kehadiran cucu, namun tidak tahu bagaimana cara menyampaikan keinginan tersebut pada anaknya.
ADVERTISEMENTS
Sebuah biro perjalanan datang dengan solusi brilian: Seks! Atau lebih tepatnya mengajurkan pasutri Denmark untuk berlibur biar punya waktu lebih banyak untuk ‘membuat’ keturunan.
Iklan kocak ini menganjurkan orang tua yang ingin nimang cucu berkontribusi dengan membiayai ongkos traveling bagi anak dan pasangannya. Sebab, dari poling ditemukan bahwa 51% pasangan lebih bergairah untuk berhubungan badan apabila sedang liburan di daerah tropis. Berkeringat, olahraga dan aktivitas outdoor juga memacu gairah seks karena kegiatan tersebut merangsang hormon endorphins.
ADVERTISEMENTS
Dengan begitu kemungkinan pasangan untuk memiliki bayi semakin besar, dan sembilan bulan kemudian…
Dengan slogan Do It For Mom, seakakn-akan iklan ini mau bilang ke anak muda “Kalau kamu gak mau melakukannya, setidaknya lakukan untuk Mama. Membahagiakan hati Mama dapat pahala, loh…”
ADVERTISEMENTS
Bukan kali pertamanya perusahaan ini melancarkan kampanye kreatif tapi nakal seperti ini. Tahun lalu mereka meluncurkan Do It For Denmark, sebuah kompetisi dengan tujuan serupa: menyelamatkan Denmark.
Kompetisi ini mengajak pasangan untuk liburan, bikin baby hamil, punya anak. Pasangan yang menang berhak atas hadiah perlengkapan bayi selama tiga tahun dan liburan gratis bersama buah hati tercinta.
“Jangan tanyakan apa yang telah negara lakukan untukmu, tapi tanyakan apa yang telah kamu lakukan untuk negara” Hmmm ada benarnya juga…
Ada-ada aja, ya usaha untuk menambah populasi penduduk di sana. Bayangkan kalau diterapkan di Indonesia, gak ada kampanye/kompetisi aja pupolasinya membludak, apalagi kalau sampai dilombakan?