Drama Korea Twenty Five Twenty One menjadi salah satu drama on going yang saat ini sangat ditunggu-tunggu tiap episodenya oleh para pecinta drama Korea. Drama yang mengisahkan tentang kehidupan anak muda berlatar tahun 1998 ini diperankan oleh Nam Joo-hyuk dan Kim Tae-ri. Drama ini juga mampu memperoleh rating 10,9 persen dan menjadi drama terpopuler saat ini.
Meski memperoleh rating yang tinggi, tapi drama yang tayang perdana sejak 12 Februari 2022 silam, sempat menuai kritik dan kontroversi oleh warganet Korea. Kontroversi tersebut dipicu karena adanya adegan drama yang dinilai menormalisasi kisah cinta antara pria dewasa dengan gadis di bawah umur.
Kritikan ini muncul setelah episode 9 dan 10 yang baru saja ditayangkan pada minggu ini. Sontak saja, banyak warganet Korea yang protes dan mengakibatkan kontroversi pada drama tersebut.
ADVERTISEMENTS
Kontroversi dimulai saat Baek Yi-jin menyatakan cinta pada Na Hee-do
Drama romansa ini menceritakan kisah cinta antara dua orang yang bertemu saat usia 23 dan 19 tahun. Baek Yi-jin (Nam Joo-hyuk) merupakan seorang putra sulung dari keluarga kaya raya yang mengalami kebangkrutan.
Hal ini membuat dirinya harus bekerja paruh waktu di toko rental komik dan beralih profesi menjadi seorang reporter olahraga. Sedangkan Na Hee-do (Kim Tae-ri) ialah siswa SMA yang menjadi atlet anggar di klub sekolahnya.
Kontroversi tersebut bermula saat Baek Yi-jin menyatakan perasaan cintanya kepada Na Hee-do. Adegan ini terjadi saat Baek Yi-jin dan Na Hee-do tengah melihat pemandangan pelangi yang indah. Baek Yi-jin menyebut bahwa Na Hee-do selalu membawanya ke arah yang benar dan tempat yang indah. Lalu Na Hee-do menanggapinya dengan mengatakan bahwa itu seperti hubungan yang mereka jalin, layaknya pelangi.
Lantas, Baek Yi-jin mengutarakan perasaannya kepada Na Hee-do. Ia mengungkapkan bahwa dirinya mencintai Na Hee-do dan tidak membutuhkan pelangi.
Sontak saja, adegan ini menuai kontroversi bagi warganet Korea karena Na Hee-do dinilai masih di bawah umur dan belum memasuki usia yang legal untuk menjalin hubungan asmara dengan pria dewasa. Di Korea sendiri, usia legal saat ini ialah 21 tahun.
ADVERTISEMENTS
Twenty Five Twenty One langsung dibanjiri dengan kritikan pedas warganet Korea
Setelah episode tersebut tayang, warganet Korea pun langsung menanggapi adegan pernyataan cinta Baek Yi-jin tersebut. Banyak warganet Korea yang merasa tidak nyaman saat menyaksikan adegan terakhir dari episode 9 tersebut.
Oleh karena itu, warganet Korea pun ramai-ramai membanjiri salah satu forum online di Korea untuk menyampaikan kritikan pedasnya terhadap salah satu episode Twenty Five Twenty One tersebut. Berikut beberapa komentar pedas yang diberikan oleh warganet Korea yang dilansir dari Koreaboo.
“Bayangkan seorang anak kuliahan mendekati gadis SMA. Siapa pun akan menganggap itu gila,” ujar seorang warganet.
“Akan ada pria yang lebih tua yang menonton ini dan menggunakan ini sebagai cara untuk membenarkan perasaan abnormal mereka terhadap anak di bawah umur. Percayalah, itu terjadi ketika Guardian: The Lonely and Great God ditayangkan juga,” ujar warganet lainnya.
“Hanya karena dia ‘hampir 21’ tidak mengubah fakta bahwa dia berusia 19 tahun. Tolong, buat romansa antara orang dewasa saja!”
Tidak hanya kritikan karena kisah cinta pria dewasa dan perempuan di bawah umur, ternyata banyak pula yang tidak menyangka jika alur tersebut bisa terjadi.
“Sejujurnya aku berpikir Hee-do dan Yi-jin akan jatuh cinta setelah mereka berdua dewasa nanti. Apa hanya aku yang merasa sangat tidak nyaman menonton episode terakhir,” imbuh warganet lain juga.
“Menurutku di episode 10, plotnya seharusnya sudah dimajukan dengan cepat jadi Na Hee-do sudah dewasa. Ketika Baek Yi-jin mulai berbicara tentang cinta di akhir episode 9, saya berasumsi mereka akan beranjak dewasa. Tapi tidak, dia masih di bawah umur,” tulis warganet lain ikut menimpali.
Banyaknya kritikan dari warganet Korea tersebut, sempat membuat drama Twenty Five Twenty One menjadi trending di Twitter pada Senin (14/3). Meski begitu, drama ini telah berhasil menempati urutan pertama dalam daftar Top 10 di Netflix Indonesia, mengalahkan A Business Proposal, dan Forecasting Love & Weather.