Bagi bocah laki-laki, khususnya yang beragama Islam, kata sunat atau khitan mungkin udah nggak asing lagi. Sunat merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan laki-laki Islam demi kebersihan jasmani maupun rohaninya. Biasanya sih mereka disunat saat masih menginjak usia sekolah dasar. Termasuk juga bocah laki-laki asal Malaysia ini. Dilansir dari health.detik.com, anak laki-laki ini udah berada di usia yang wajar untuk disunat. Namun, pengalaman pahit harus dialami oleh bocah ini. Ada apa gerangan? Simak!
ADVERTISEMENTS
Pengalaman pahit ini dialami oleh bocah laki-laki asal Malaysia yang melakukan sunat di salah satu klinik di Kajang, Malaysia
Bocah yang baru berumur 10 tahun ini berencana untuk melaksanakan kewajibannya melakukan khitan. Sang ayah pun mengantarkannya ke salah satu klinik yang ada di Kajang, Malaysia. Sembari dokter melakukan proses pengkhitanan, sang ayah menunggu anaknya di luar. Namun lama tak berselang, sang dokter sudah keluar dan langsung menemui ayahnya.
ADVERTISEMENTS
Sang dokter mengaku nggak sengaja memotong kepala penis si anak dengan pisau laser
Sang dokter yang menangani proses sunatan tersebut langsung menemui si ayah yang mengantarkan anak laki-lakinya tersebut. Ia mengatakan bahwa nggak sengaja memotong kepala penis anaknya dengan pisau bedah laser. Kaget mendengar pernyataan tersebut, ayah dan sang dokter langsung melarikan sang anak ke Universiti Kebangsaan Malaysia Hospital.
ADVERTISEMENTS
Sang bocah langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan
Sayangnya, di rumah sakit tersebut nggak ada yang bisa dilakukan untuk menangani kasus anak ini. Akhirnya sang anak dirujuk lagi ke Kuala Lumpur Hospital untuk mendapatkan penanganan serius dari dokter bedah. Akhirnya, penisnya yang terpotong itu bisa kembali disambungkan. Namun, nggak dijelasin kenapa proses sunatan si anak bisa gagal dan terpotong seperti itu.
ADVERTISEMENTS
Padahal dokter yang menanganinya sudah punya jam terbang selama kurang lebih 21 tahun
Nggak terima dengan apa yang terjadi dengan anaknya, sang ayah melaporkan dokter tersebut ke pihak berwajib. Dokter yang merupakan lulusan universitas terkemuka di Pakistan tersebut ternyata udah memiliki jam terbang selama 21 tahun. Dan kliniknya sudah berdiri selama 15 tahun namun belum terdaftar di Kementerian Kesehatan Malaysia. Hingga kabar tersebut diturunkan, belum dijelaskan sangsi seperti apa yang akan diterima oleh si dokter atas kelalaiannya tersebut.
ADVERTISEMENTS
Meskipun tergolong cepat, namun ternyata sunat dengan menggunakan teknologi laser lebih berbahaya jika tidak dilakukan dengan tepat
Seiring dengan perkembangan teknologi, proses sunat juga bisa dilakukan dengan pisau bedah laser. Nggak sedikit orangtua yang memilih metode ini untuk mengkhitankan anaknya. Memang terdapat beberapa kelebihan metode ini. Di antaranya, lebih cepat, pendarahan lebih sedikit, dan kadang nggak perlu dijahit. Karena beberapa hal inilah metode laser lebih disukai. Namun, bukan berarti metode ini nggak ada kekurangannya. Sebenarnya pisau bedah laser lebih berbahaya jika tidak dilakukan dengan tepat. Misalnya saja, risiko penis terpotong seperti ini cukup tinggi. Terkadang bekas laser juga bisa menimbulkan luka bakar dan menyebabkan pembengkakan. Makanya, harus benar-benar dokter yang sudah ahli yang mampu melakukan sunat dengan metode ini.
Beruntung ya masa-masa kamu dulu sepertinya jarang banget yang pakai metode laser. Tapi pas sunat tetap sakit ‘kan ya meskipun pakai metode lain? Hihi