Saat ini istilah sobat indie pasti menjadi salah satu hal yang kerap kita dengar, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Istilah itu sendiri sebenarnya merujuk pada anak-anak muda sebagai penikmat musik indie yang belakangan memang tengah jadi tren. Jauh sebelum fenomena indie-indiean ini booming di kalangan anak muda Indonesia, dulu pernah ada juga tren yang berawal dari skena musik, yaitu emo.
Sedikit berbeda dengan fenomena tren indie zaman sekarang, masa emo yang ngetren dan mencapai puncaknya di era tahun 2010-an memiliki keunikan tersendiri. Nggak anak cowok maupun cewek, ketika itu banyak banget yang mencoba untuk mengikuti arus yang satu ini. Bisa dibilang bahwa masa itu adalah masa-masa perjuangan anak Indonesia untuk terlihat gaul dan up to date dengan perkembangan zaman sih. Ada yang pernah merasakan momen ini nggak?
ADVERTISEMENTS
Dulu kalau jadi anak emo pasti anggapannya udah jadi anak muda yang keren dan gaul banget
Sama halnya dengan arus sobat indie yang banyak digandrungi anak muda zaman sekarang, terlebih dalam segi penampilan, pokoknya dulu kalau jadi anak emo pasti anggapannya udah jadi anak muda yang keren banget. Bahkan nggak jarang juga bahwa dulu embel-embel anak emo digunakan sebagai alat buat mencuri hati lawan jenis. Intinya, di zaman itu kalau ngikutin tren yang satu ini bakal dianggap up to date banget.
ADVERTISEMENTS
Semua pokoknya serba emo, mulai dari gaya fesyen, pernak-pernik, bahkan hingga wallpaper HP!
Dari fenomena emo yang pernah jadi kiblat anak-anak muda di Indonesia pada masanya, hal yang paling mencolok dan bisa dilihat adalah gaya fasyen dan penampilan mereka. Mulai dari baju hingga celana yang serba hitam, tak lupa pula kuku juga dicat hitam, pernak-pernik tengkorak, hingga wallpapaer HP yang pokoknya emo banget. Jika dibandingkan dengan sobat indie zaman sekarang sih bisa dibilang beda jauh, mungkin kalau orang-orang zaman sekarang melihat kembali foto-foto mereka di masa emo berjaya, pasti bakal malu sendiri karena dirasa norak dan berlebihan. Tapi ya mau gimana lagi, semua hal pasti ada masanya, kan?
ADVERTISEMENTS
Bisa dibilang bahwa anak emo ketika itu adalah para seniornya anak indie di zaman sekarang
Sama-sama menjadi tren yang berawal dari skena permusikan, fenomena emo yang ada di Indonesia sejak tahun 2005 dan meledak di era tahun 2010-an ini bisa dibilang menjadi senior sobat indie zaman sekarang. Namun, ada hal unik juga dari pilihan musik yang khas banget di kala itu. Coba deh kamu cari-cari lagi lagu yang ngetren di masa kejayaan emo, pasti lirik-liriknya sebagian besar menceritakan tentang permasalahan sosial, rumah tangga, putus cinta, hingga keadaan depresi. Makanya nggak heran tuh kalau anak emo suka berpenampilan serba hitam dari atas sampai bawah.
ADVERTISEMENTS
Paling mencolok adalah gaya rambutnya yang udah kayak gorden jendela. Fenomenal banget, rambut harajuku~
Kamu belum bisa dikatakan pernah menjadi anak emo sejati kalau belum pernah memiliki gaya potongan rambut khas yang satu ini. Udah mata dan bibirnya diberi warna hitam, rambutnya pun nggak kalah fenomenal juga. Disisir miring dengan posisi memanjang ke samping bawah, gaya rambut anak emo ini banyak dibilang mirip kayak gorden jendela. Zaman sekarang mungkin bisa dibilang alay, tapi di masa itu gaya rambut yang satu ini dianggap paling keren.
Lucu juga sih kalau dipikir-pikir, dulu cuma gara-gara demi bisa dibilang anak emo banget, pokoknya ke mana-mana rajin banget bawa sisir rambut. Nggak lupa juga wallpaper HP yang biasanya berisi tentang kesedihan dan depresi. Ditambah lagi dengan playlist musik yang biasanya berasal dari band-band legendaris pada masanya. Indahnya masa itu, ya! 😀