JJS alias Jalan-Jalan Subuh, Tradisi Seru Setelah Sahur yang Lestari dari Dulu Hingga Sekarang

Setiap bulan Ramadan tiba, orang-orang Indonesia selalu punya tradisi unik untuk merayakan bulan yang paling ditunggu-tunggu setiap setahun sekali ini. Mulai dari pengajian bersama setiap sore sembari menunggu waktu berbuka puasa, salat Tarawih bareng di masjid, kumpul bareng sahabat dan keluarga besar, sampai hal-hal lainnya yang nggak kalah seru dan bermanfaat untuk dilakukan. Salah satunya adalah tradisi JJS alias jalan-jalan subuh yang dilakukan setelah salat Subuh atau pagi hari.

Uniknya lagi, tradisi yang satu ini sudah berlangsung lama sejak dulu kala dan kerap dilakukan oleh orang-orang dari berbagai kalangan, baik orang kampung maupun orang kota. Walaupun sebenarnya cuma aktivitas biasa, hal ini lebih cocok disebut sebagai tradisi sih. Toh udah dari zaman dulu hingga sekarang, tetap dilakukan oleh banyak orang kok. Kamu pasti udah nggak asing lagi dengan keseruan-keseruan saat JJS-an bareng sahabat atau sanak saudara.

ADVERTISEMENTS

Biasanya tradisi ini banyak banget dilakukan oleh anak-anak hingga orang dewasa di hampir semua daerah di Indonesia

JJS alias Jalan-Jalan Subuh, Tradisi Seru Setelah Sahur yang Lestari dari Dulu Hingga Sekarang

Ilustrasi JJS / Credit: PWMU via pwmu.co

Layaknya tradisi-tradisi unik saat bulan puasa lainnya yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya, kebiasaan seru yang satu ini seringkali dilakukan oleh orang-orang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Mau itu anak-anak, remaja, orang dewasa, sampai orang tua, semuanya tumpah ruah di jalanan kampung dan perkotaan untuk merayakan tradisi ini. Nggak peduli kamu orang kaya atau orang pinggiran sekalipun, semua bakalan jadi satu berjalan kaki bersama untuk menikmati pagi hari. Tradisi ini dilakukan di hampir semua daerah di Indonesia, dan tetap berlangsung hingga saat ini. Menariknya, sama seperti namanya, tradisi unik ini selalu dilakukan dengan jalan berjalan kaki, tanpa ada asap kendaraan karena sebutannya pun memang jalan-jalan subuh.

ADVERTISEMENTS

Rutenya nggak terlalu jauh, cuma muter kampung atau kompleks. Ketika matahari udah nongol, langsung balik ke rumah

JJS alias Jalan-Jalan Subuh, Tradisi Seru Setelah Sahur yang Lestari dari Dulu Hingga Sekarang

Tradisi JJS / Credit: Rubenvicente via www.rubenvicente.com

Bagi yang belum pernah ikut tradisi yang satu ini, mungkin bakalan mengira jika JJS adalah jalan-jalan yang dilakukan dengan rute panjang layaknya jalan santai. Padahal, JJS ini berbeda banget karena rute yang ditempuh pun nggak sepanjang itu. Biasanya hanya sekedar muter-muter kampung atau komplek, kemudian ketika matahari udah nongol langsung ramai-ramai balik ke rumah biar nggak keburu capek dan kelaparan. Nggak lucu kan, niatnya cuma sekedar mau jalan-jalan buat hiburan, eh malah haus padahal lagi puasa. Tapi terkadang juga ada sih yang modelannya begini, terutama para bocil. Hadeeh!

ADVERTISEMENTS

Meski seringnya hanya diisi dengan agenda jalan-jalan, nggak jarang juga jadi ajang buat ngisengin rombongan lain pakai mercon atau sekadar cari perhatian sama rombongan lawan jenis

JJS alias Jalan-Jalan Subuh, Tradisi Seru Setelah Sahur yang Lestari dari Dulu Hingga Sekarang

Tradisi JJS / Credit: Kompasiana via www.kompasiana.com

Bagi anak kecil, tradisi JJS ini biasanya dijadikan ajang untuk bermain mercon sambil ngisengin rombongan lain yang kebetulan lewat atau berpapasan. Tapi, bagi para anak muda sih biasanya jadi ajang buat cari perhatian sama rombongan lawan jenis. Setiap jalan pagi pasti selalu aja ketemu sama rombongan dari daerah lain yang berbeda setiap hari. Siapa tahu beruntung ada nyantol, kan? Nah, kalau temanmu di bulan puasa ini selalu berpenampilan nggak seperti biasanya padahal cuma mau JJS, itu patut dicurigai sih.

Selama nggak bikin rugi dan meresahkan masyarakat sekitar, sebenarnya agenda dan tradisi JJS ini nggak ada masalahnya sih. Sayangnya, saat ini banyak banget orang-orang kurang kerjaan alias gabut yang memaknai JJS dengan arti yang salah. Pokoknya jangan sampai deh, tradisi unik yang satu ini tercoreng namanya cuma gara-gara kerap disalahgunakan sama orang-orang nggak beres.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang menulis, kadang bercocok tanam

Editor

Kadang menulis, kadang bercocok tanam