Kemajuan dalam peraturan dan lalu lintas Indonesia saat ini benar-benar kian terasa. Kalau dulu polisi harus effort panas-panasan, adu mulut, hingga wira-wiri di jalan raya untuk menegur dan memberikan hukuman pada pengendara yang ngeyel dan nggak tertib, kini hal tersebut dapat diminimalisasi. Ya, dengan e-tilang, sekarang siapa pun yang melanggar aturan berkendara dapat secara otomatis masuk ke dalam sistem.
Meski belum seluruh kota dan daerah di Indonesia menerapkan aturan ini, namun nggak sedikit juga kok yang telah melakukan percobaan. Hasilnya pun nggak main-main, banyak para pelanggar yang akhirnya nggak bisa menghindar. Namun, bukan warga Indonesia namanya kalau nggak bisa melawan kemajuan, berikut ini adalah cara yang tepat untuk menghindari e-tilang. Ingat, cuma untuk pengendara roda dua, ya!
ADVERTISEMENTS
1. Dipercaya sebagai cara dan langkah utama yang paling jitu, kamu bisa mengekor di belakang truk besar atau rombongan mobil
Pengendara roda dua di Indonesia memang udah nggak dimungkiri lagi skill dalam mengendalikan motornya. Ternyata ini berguna buat menghindari sistem e-tilang lo. Caranya pun cukup gampang, kamu hanya perlu mengekor di belakang truk besar atau rombongan mobil yang sedang melaju. Tapi jangan lupa untuk tetap berhati-hati, jangan sampai niatnya cuma buat menghindari e-tilang, yang didapet malah nyungsep ke bawah truk bermuatan berat. Sia-sia nanti perjuanganmu meliuk-liuk di antara kendaraan segede gaban itu. 🙁
ADVERTISEMENTS
2. Kalau kamu udah merasa kurang tertib sejak dari rumah, mending siap-siap dulu. Coba tutupi plat nomormu dengan daun dan berlagak seolah-olah suatu kebetulan. Mantap, bukan?
Dengan menggunakan langkah ini, dijamin polisi lalu lintas pun akan mengira bahwa daun yang menutupi plat nomermu tersebut ada karena suatu kebetulan. Jika sudah begitu, kamu bisa tertawa sambil ngomong dalam hati, “Hmm, rasain, sudah kututupi plat nomer ini!”
Tapi perlu diingat, jangan terlalu banyak menaruh daun, cukup selembar aja. Kalau lebih dari satu, itu namanya bukan suatu kebetulan, melainkan ngawur. Polisi Indonesia juga pintar kali, jangan mikir kalau mereka polos gitu, ah. 🙁
Nah, agar daunnya nggak terbang kena angin saat kamu lagi berkendara, coba dijepitkan pada salah satu bagian plat nomer itu sendiri. Atau, bisa juga dengan mengelemnya. Dijamin aman jiwa!
ADVERTISEMENTS
3. Selain menutupi dengan daun, kamu juga bisa menutupi plat nomormu dengan tangan sambil jalan, jangan lupa kaki juga buat nutupin bagian belakang. Dan, tentunya pasang muka yang santai~
Kalau dipikir-pikir, cara yang satu ini memang tampolable banget. Bayangin deh, negara dan ilmuwan susah-susah cari cara buat menciptakan teknologi yang canggih, ternyata bisa dikalahkan hanya dengan cara konyol kayak gini. Ya, persis dengan foto tersebut, kamu hanya perlu menutupi plat nomor bagian depan dengan tangan kirimu, sambil tetap melaju pelan-pelan, nggak perlu ngebut apalagi ugal-ugalan.
Untuk bagian belakang, kamu hanya perlu menutupinya dengan kedua kakimu, gampang kok. Kalau ada boncengannya pun tentunya lebih gampang juga, karena nggak perlu memundurkan kakimu cuma buat nutupin plat nomor bagian belakang. Jangan lupa juga untuk memasang raut muka santai, relaks, dan berlagak kalau kamu nggak bersalah.
ADVERTISEMENTS
4. Terakhir, nggak ada lagi cara lainnya yang manjur dan jitu alias yang tertib kenapa sih?! Susah amat mau diajakin maju. Hadeeeh!!!!1
Kalau kamu cari cara lagi yang lebih ampuh, jawabannya tentu nggak ada. Hal yang bisa kamu lakukan buat menghindari e-tilang sebaik-baiknya hanya berkendara dengan tertib sesuai aturan. Berada di jalur yang benar, nggak kebut-kebutan, jangan lawan arah, pakai helm, dan bawa surat lengkap. Sebenarnya nggak susah kok kalau kamu mau tertib, mulai dari diri sendiri aja, nggak perlu susah-susah ngurusin kesalahan orang lain.
Aturan itu ada buat ditaati, bukan malah dilanggar. Pantas aja Indonesia nggak maju-maju kalau yang beginian aja masih dianggap enteng dan cenderung dilanggar. Giliran kecelakaan nanti nyalah-nyalahin pengendara lain. Semoga masyarakat Indonesia segera diberikan kesadaran, ya!