Ending drama Twenty Five Twenty One dirayakan dengan cara berbeda-beda oleh penontonnya. Setelah beragam teori yang muncul sepanjang drama, akhirnya terjawab sudah siapa bapak Kim Min-chae yang jadi petunjuk kunci jodoh Na Hee-do di masa depan.
Drama ini bukan cuma bikin penasaran penonton sampai pusing dan overthinking, tapi juga memecah penonton jadi tiga tim. Ada tim realistis yang siap menerima apa pun nasib kedua tokoh utama. Ada tim bijaksana yang memilih memgambil hikmah setiap kemungkinan akhir cerita. Lalu, ada juga tim idealis yang sedikit ngeyel karena kadang ‘memaksa’ jalan cerita harus berakhir dengan pernikahan pemeran utama.
Kira-kira kamu termasuk tim yang mana usai melihat ending ceritanya?
Euforia penonton selama drama ini tayang mengingatkan kita pada drama-drama lain yang bertabur teori. Punya alur yang nggak tertebak dan adegan dengan sejuta misteri, penonton harus berpikir keras hanya untuk menemukan siapa pasangan pemeran tokoh utama atau siapa sosok di balik sebuah pembunuhan, misalnya.
Apa saja drama yang mengundang rasa penasaran sampai menyebabkan penonton membuat teori? Lantas, seperti apa teori-teori tersebut? Temukan 5 drama yang jadi juaranya!
Hati-hati ya kalau belum menonton, takut kena spoiler tipis-tipis~
ADVERTISEMENTS
1. Teka-teki ayah biologis Kim Min-chae dalam drama Twenty Five Twenty One menimbulkan banyak teori tentang akhir jalinan kasih Na Hee-do dan Baek Yi-jin
Ending terbuka ala Twenty Five Twenty One ibarat mimpi buruk bagi penontonnya yang selama ini berusaha memecahkan teka-teki ayah Kim Min-chae. Gara-gara berbeda nama marganya, Kim Min-chae diduga bukan buah hati Na Hee-do dan Baek Yi-jin. Sementara itu, ending terbuka yang menggantung justru membuat penonton makin bertanya-tanya tentang akhir kisah cinta merka.
Sejak penayangan episode pertama, banyak teori yang bermunculan demi menjawab siapa ayah kandung Kim Min-chae. Ini dia beberapa teori yang mewarnai drama dengan latar belakang tahun 1990-an tersebut:
- Drama ini dipercayai terinspirasi kisah nyata seorang vokalis band Jaurim yang bernama Kim Yu-na, bahkan judul lagunya persis dengan drama ini. Gara-gara lirik lagu tersebut, Baek Yi-jin diduga akan meninggal dunia seperti kekasih Kim Yu-na
- Adegan telepon antara Baek Yi-jin dan sang ayah meninggalkan keganjilan. Pasalnya, sang ayah mengungkapkan terima kasih atas kehadiran sang putra sulung selama 10 tahun terakhir, padahal umur Yi-jin saat itu sudah 23 tahun. Jangan-jangan Baek Yi-jin anak angkat keluarganya?
- Dari garis relasi antar pemeran yang dirilis pihak produksi, posisi Kim Min-chae yang menjadi anak Na Hee-do berada di luar garis. Min-chae tidak menunjukkan adanya hubungan dengan Hee-do. Akibatnya, muncul teori kalau Min-chae bukan anak kandung Hee-do. Sepertinya, masih ada kemungkinan Hee-do dan Yi-jin naik pelaminan~
- Ini termasuk teori yang paling masuk akal. Tulisan tangan di sepatu balet Min-chae mirip dengan tulisan tantang Baek Yi-jin. Penonton menduga Yi-jin hidup sebagai ayah Min-chae, tapi ia sedang pergi ke luar negeri untuk bekerja di NASA
Sebenarnya, masih banyak teori lain yang nggak kalah memusingkan. Rasanya seperti bermain peran detektif ketimbang menonton drama, ya. Meskipun ayah kandung Min-chae tak diungkap sampai akhir cerita, drama ini mengajarkan tentang cinta yang murni dan persahabatan yang indah.
ADVERTISEMENTS
2. Perjalanan kisah cinta dibalut persahabatan dalam Hospital Playlist memicu beragam spekulasi
Tergolong drama nomor satu karena plot yang menarik dan pesan yang terkandung di dalamnya, Hospital Playlist musim 1 maupun musim 2 berhasil bikin penonton nggak bisa tidur. Setiap pasangan yang ada dalam drama ini memberikan kesan hangat masing-masing, tapi ada satu kisah cinta yang membuat penonton mengeluarkan banyak teori. Ya, Chae Song-hwa dan Lee Ik-jun pernah membuat kita gemas sama perkembangan hubungan mereka yang “gitu-gitu aja”.
Saking nggak terbacanya kisah mereka, penonton sulit menerka masa depan hubungan dua orang ini. Namun, penonton terus berusaha menemukan petunjuk-petunjuk yang mengarah pada hubungan mereka nantinya. Teori GPS di mobil Ikjun, contohnya. Ada adegan yang mana GPS menyebut arah mobil Ik-jun memasuki jalur yang salah yang selalu dibantah oleh Ik-jun. Dengan gaya konyolnya, ia memilih jalur yang menurutnya lebih tepat menuju Rumah Sakit Yulje.
Teori GPS disinyalir sebagai gambaran hati Ik-jun. Selama ini, Ik-jun menyimpan perasaan yang dalam pada Song-hwa. GPS diibaratkan kehendak semesta yang nggak mendukung perasaan Ik-jun, sementara pilihan Ik-jun untuk mengambil jalan yang menurtnya tepat meski berbeda dengan arahan GPS adalah ungkapan hatinya yang paling jujur; ia mencintai Song-hwa.
ADVERTISEMENTS
3. Tebak-tebakan pembunuh 15 tahun silam dalam Signal. Teori bermunculan, penonton pusing menerka
ADVERTISEMENTS
Kamu sedang membaca konten eksklusif
Dapatkan free access untuk pengguna baru!