Jogja adalah kota penuh budaya. Daya tariknya unik dan tak bisa “direplika” kota-kota lainnya di Indonesia. Banyak dari masyarakat Jogja yang masih memegang teguh tradisi Jawa, beserta ribuan mitos-mitos yang hidup di dalamnya. Nah, karena itu, banyaklah tersebar tempat-tempat penuh mitos di kota Jogja.
Selain Pantai Parangkusumo, Keraton Yogyakarta, Goa Jepang, serta Gunung Merapi. Masih banyak tempat-tempat di kota Jogja yang terkenal angker. Mau tahu? Jangan baca artikel ini sendiri, yak!
ADVERTISEMENTS
1. Kandang Menjangan/ Panggung Krapyak
Panggung Krapyak, atau yang biasa disebut Kandang Menjangan, berlokasi di sebelah selatan Plengkung Gading. Bangunan kuno yang sudah berumur hampir 250 tahun ini berdiri di atas lahan yang dulunya merupakan kawasan hutan.
Menurut sejarah, hutan Krapyak merupakan tempat favorit bagi kerabat keraton untuk berburu. Pada tahun 1613, ada seorang kerabat keraton yang meninggal karena diseruduk oleh kijang atau menjangan. Untuk memperingati beliau, dibangunlah sebuah benteng yang sekaligus bisa digunakan untuk berlindung dari hewan liar, serta tempat aman untuk mengintai hewan buruan.
Panggung Krapyak juga terletak searah garis lurus dengan Pantai Selatan, Keraton, Tugu Jogja, dan Gunung Merapi. Tempat ini pernah direnovasi satu kali dengan penambahan jeruji besi dan pagar pintu. Ini membuat kandang menjangan semakin terkesan “mistis” karena gelap dan tertutup. Masyarakat juga tidak bisa sembarangan masuk jika belum memanggil juru kunci lebih dulu.
Menurut urban legend, pernah suatu ketika ada mahasiswa Jogja yang berkendara malam-malam melewati kandang menjangan. Dari jarak beberapa ratus meter, lampu motornya menyoroti sesuatu yang janggal dari celah-celah pintu dan jendela. Setelah dilihat lebih dekat ternyata ada seorang wanita berbaju putih serta berambut panjang sedang tergantung terbalik di dalam kandang menjangan. Serem ‘kan?
ADVERTISEMENTS
2. Bunderan Teknik UGM
“Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti……”
Lagu Gugur Bunga diatas dilarang didendangkan ketika kamu melewati bunderan teknik UGM sendirian malam-malam. Menurut legenda ini, jika kamu mendendangkan lagu itu bakal ada arwah pahlawan yang bernyanyi bersamamu. Kecuali kalau kamu mau duet sama hantu, baca istighfar aja kali ya!
ADVERTISEMENTS
3. Jembatan Perikanan UGM
Selain bunderan Teknik UGM, jembatan yang menghubungkan Fakultas Perikanan dan gedung laboratorium diagnostik milik Kedokteran Hewan ini dipercaya menjadi spot angker lainnya. Banyaknya saksi mata yang melihat ada wanita misterius yang punya modus terjun tiba-tiba dari jembatan. Namanya, Mbak Rohana.
Asal-usul Mbak Rohana sendiri kurang jelas, tetapi cerita hantu ini sudah menjadi urban legend. Kamu yang mahasiswa UGM khususnya jurusan Perikanan dan Kedokteran Hewan, apakah pernah mendengar soal dia?
ADVERTISEMENTS
4. Jalan dari Pantai Wonosari ke Jogja
“Jangan naik motor sendirian kalau pulang dari pantai Wonosari malem-malem!”
Banyak desas-desus bahwa jika kita masih nekad naik motor sendirian malam hari dari Pantai Wonosari, akan ada sesosok makhluk yang iseng membonceng motor kita. Fase pertama, motormu tiba-tiba akan terasa berat — padahal tidak ada apa-apa ketika kamu melihat dari kaca spion. Kemudian akan ada bebauan khas seperti semerbak kemenyan. Di fase terakhir, akan ada seseorang yang berbisik kepadamu: “Saya numpang sampai Jogja ya.”
ADVERTISEMENTS
5. Rumah Kentang Kotabaru
Rumah yang berlokasi di seberang SMA Stella Duce I di daerah Kotabaru ini sekarang sudah menjadi Bank BTN. Dulunya rumah ini sempat kosong lama, dan terkesan wingit karena suasana rumah yang gelap. Tidak ada sumber yang pasti kenapa rumah ini disebut ‘rumah kentang’.
Mitosnya, jika kita lewat rumah ini akan tercium wangi kentang yang merupakan penanda bahwa adanya mahkluk genderuwo di sekitar kita. Lonceng kecil yang ada di pintu pagar rumah itu juga akan berbunyi dengan sendirinya.
ADVERTISEMENTS
6. Benteng Vredeburg
Benteng Vredeburg dibangun pada tahun 1760 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Benteng ini konon dulunya sebagai benteng pertahanan tentara VOC sekaligus tempat tahanan VIP atau bangsawan yang menentang Belanda. Mitos angker yang sering terdengar disini adalah keberadaan Noni Belanda berkaki kuda yang kerap mengganggu para pengunjung, atau bahkan tukang becak yang mangkal di depan benteng. Adanya sekompi pasukan Belanda tanpa kepala yang tiba-tiba masuk ke stand lukisan di Festival Kesenian Yogya (FKY) pada dini hari juga diamini oleh Haryanto, warga Pakualaman yang juga menjaga stand.
Pingin ngerasain sendiri? Monggo mas, mbak, datang saja berkunjung ke benteng ini.
7. Bioskop XXI
Bioskop yang selalu terlihat ramai di Jalan Solo ini ternyata menyimpan kisahnya sendiri. Dulunya bioskop itu merupakan bangunan 2 lantai: Swalayan Hero di lantai 1 dan Bioskop Empire 21 dengan 8 studio di lantai 2. Bangunan di sebelahnya sendiri merupakan bioskop juga, dan bernama Regent.
Pada tahun 1999 swalayan Hero dan bioskop Empire terbakar, namun tidak menimbulkan korban. Beberapa bulan kemudian, bioskop Regent dengan 4 studio yang berada tepat di sebelahnya terbakar habis dan memakan korban kira-kira sebanyak 15 jiwa.
Setelah lama menjadi puing, sekitar 10 tahun kemudian barulah didirikan bioskop XXI yang kita kenal sekarang. Mitos yang beredar bahwa bioskop ini sangat angker, bahkan banyak dari orang-orang Jogja yang mengalami kejadian mistis jika nekat menonton film midnight. Misalnya, ada cleaning service yang membersihkan toilet pada pukul 12 malam.
Konon juga kabarnya jika cuma menonton dengan jumlah 4 orang aja maka saat kita memasuki ruangan teater seolah-olah sudah terisi penuh dan kursi kita ada yang menduduki. Setelah konfirmasi kepada petugas barulah diketahui kalau tidak ada yang menonton selain kita. Kenapa angka 4? Karena bioskop Regent yang terbakar habis berjumlah 4 studio, dan konon katanya ada 4 jasad yang belum juga diketemukan hingga saat ini. Merinding? Sama!
8. Ambarrukmo Plaza
Mall megah di Jogja ini berdiri di atas lahan yang dulunya merupakan pesanggrahan peninggalan Sultan Hamengkubuwono VII. Dulunya terdapat kebun buah, kandang kuda, serta kolam yang dianggap suci di lokasi tersebut.
Pada awal tahun 2004-2005 — yaitu masa-masa pembangunan mall — sering terjadi peristiwa janggal seperti tanah yang tidak bisa diambil, meskipun sudah menggunakan mesin eskavator. Ada juga rerumputan yang tidak bisa dipotong, sampai listrik yang baru mau menyala setelah diberi kembang 7 rupa.
Cerita juga berkata bahwa ada toilet mall di lantai 1 punya penunggu. Mahkluk itu akan menemani cleaning service yang kebetulan mendapat giliran piket terakhir. Caranya, dengan menyerupai pengunjung yang berada di dalam bilik kamar mandi. Setelah ditunggu lama oleh cleaning service, dia tidak pernah keluar sampai yang menunggu pun bosan sekaligus ketakutan!
Jadi gimana, apa kalian punya cukup nyali untuk pergi ke tempat-tempat bermitos tersebut?