Kata orang, kebanyakan sih yang namanya band itu dipimpin oleh seorang frontman cowok. Namun seiring berjalannya waktu, semakin banyaklah beberapa band dengan pemimpin formasi cewek. Bukan jadi masalah lagi kalo cewek ngambil peran ini, toh buktinya kualitas yang ditampilkan dari sisi penampilan live dan karya musik yang mereka bawakan tidak ada bedanya dengan band yang dipimpin seorang cowok. Bahkan, tak sedikit yang justru punya sepak terjang lebih dahsyat berkat peran sang personil wanita itu.
Dari jaman dahulu, kreativitas memang tidak pernah terbatas dari jenis kelamin. Beberapa musisi wanita di bawah ini pun menjawab tuntas itu semua. Mereka adalah motor utama dari laju kembang band-nya masing-masing. Bayangkan, kalau bukan para wanita perkasa ini yang hadir menyapa penonton dan melancarkan kualitas vokal yang mumpuni, lalu apa yang bakal terjadi?
ADVERTISEMENTS
1. Momo Geisha, suaranya adalah penyebab utama dari bejibun muda-mudi Indonesia menyukai kegalauan.
Geisha bisa dibilang beruntung memiliki vokalis dengan karakter suara legit mendesah seperti Momo. Selaras dengan musik yang dibawakan oleh bandnya, Momo mampu membawakan karakter vokal yang khas. Tanpa warna vokal dari Momo, hampir mustahil kita sanggup mengenali musik Geisha dengan mudah.
ADVERTISEMENTS
2. Kikan Ex Cokelat, karisma musisi wanita yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Cokelat meraih kepopuleran hebat di akhir era 90-an hingga 2000-an awal. Salah satunya lewat lagu “Bendera” yang hampir tiap hari kemerdekaan Indonesia di 17 Agustus selalu terdengar di layar kaca kita. Siapa tak terpukau dengan seorang wanita–yang sudah menjadi ibu–menyanyikan dengan keren lagu nasionalis segagah itu? Terbukti juga kini kedigdayaan Cokelat mulai pudar pasca Kikan memilih untuk hengkang dari band tersebut.
ADVERTISEMENTS
3. Imel Ten 2 Five, pemilik suara merdu dan menghipnotis di I Will Fly.
Belum banyak yang tahu sebenarnya siapa di balik vokal gurih dari musik-musik Ten 2 Five. Vokalis band dengan nama yang terinspirasi dari kebiasaan berlatih mereka dari jam 10 hingga 5 sore ini adalah Imel. “I Will Fly” sendiri menjadi single tersukses dari band ini. Mayoritas dari kalian pasti jatuh cinta pada band ini dair lagu tersebut. Dan vokal Imel adalah salah satu unsur paling memikat di lagu tersebut.
ADVERTISEMENTS
4. Arina, Mocca tak akan berani berjalan begitu jauh tanpanya.
ADVERTISEMENTS
Mocca tak hanya meraih kesuksesan dari dalam negeri. Band asal Bandung ini juga kerap mengisi soundtrack film-film di luar negeri, hingga membuat album kompilasi di Jepang. Arina Ephipania berkontribusi sangat besar dalam musik-musik Mocca yang sejuk, renyah, dan imut ini. Bisa dibilang, karakteristik suara Arina menjadi pionir sebelum banyak sekali vokalis wanita lalu bernyanyi dengan gaya sepertinya. Bagi Mocca sendiri, mereka bahkan memilih vakum ketika Arina harus berdomisili untuk beberapa waktu di negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENTS
5. Debbie Harry, salah satu yang pertama mampu mematenkan peran perempuan di musik rock.
Pernah mendengar lagu One Way Or Another dari One Direction? Sebenarnya lagu tersebut aslinya adalah milik sebuah band legendaris 70an bernama Blondie. Dan asal tahu aja, pemimpinnya adalah seorang perempuan bernama Debbie Harry. Ia diakui mampu mengubah persepsi orang terhadap perempuan lewat musik rock. Blondie pun mampu menciptakan budaya baru dalam aliran musik new-wave secara lebih jujur dan berani, tanpa harus bermanis-manis di panggung.
6. Evanescence, rocker perempuan yang merajai tahun-tahun awal 2000-an.
Di tengah riuh bermunculan band-band rock bervokalis perempuan di awal 2000-an, Evanescence mendapatkan kiprah puncaknya. Dengan musik rock yang lebih halus dan nge-pop, band yang dipimpin oleh Amy Lee ini tak pelak mendapatkan fans yang banyak dari seluruh dunia. Dan memang tak banyak wanita yang mampu menyamai tingginya vokal dari Amy Lee hingga sekarang.
7. Hayley Williams, jadi apa Paramore tanpa dirinya?
Hayley Williams salah satunya sangat populer dengan rambutnya yang kerap bergonta-ganti warna. Tidak hanya itu, gaya vokal berteriak namun tetap renyah dengan aksi panggung lincah nan aktif menjadikan Paramore berbeda dari band-band lainnya. Baru saja menikah dengan Chad Gilbert dari band New Found Glory pada Februari tahun ini, Hayley tak lantas beralasan untuk berhenti main band. Kabar-kabarnya, kini Paramore bahkan tengah menggarap album terbaru.
8. Gwen Stefany, keluar dari No Doubt pun sama sekali tak menghentikan perkembangan karirnya.
Sebelum jadi tenar gara-gara karir solonya maupun bersama Black Eyed Peas, Gwen Stefani terlebih dahulu aktif di sebuah band bernama No Doubt. Memimpin tiga laki-laki termasuk mantan pacarnya (Tony Kanal), No Doubt membawakan musik pop-rock, ska, hingga reggae, dan tentu yang sangat populer adalah lagu bertajuk “Don’t Speak”. Kelebihan dari wanita berambut pirang ini adalah dia mampu menyesuaikan musik yang dia bawakan dengan suaranya, tak peduli apapu aliran musiknya.
9. The Cranberries, menjadikan penikmat musik di pertengahan dekade 90-an tak akan sanggup melupakan suaranya.
Dolores O’Riordan memiliki salah satu suara paling berkarakter dan berkesan di telinga pendengarnya pada pertengahan tahun 90-an. Coba dengarkan saja misalnya bagian refrain lagu “Zombie” yang termahsyur itu. Tak ayal, talenta Dolores O’Riordan adalah kekuatan utama dari The Cranberries.
Bagaimana girls? Tertarik buat bikin band sendiri? Main musik adalah hak semua orang. Untuk berkarir pun yang penting adalah bagaimana musik yang kamu bawakan bisa menarik hati dan menghibur penggemarnya. Hari Kartini sudah lewat berhari-hari, namun semoga semangatnya masih terkenang di batin kalian yak!