Video social experiment belakangan sering dijadikan konten YouTube. Sebagaimana namanya, konten social experiment ditujukan untuk mengetahui bagaimana reaksi masyarakat saat merespons sesuatu, contohnya video Baim Wong atau Atta Halilintar jadi gembel.
Sejatinya social experiment punya fungsi yang lebih daripada ingin melihat reaksi orang atas ketika seleb jadi gembel. Jangkauan lebih jauh konten ini bisa melihat bagaimana fenomena sosial di masyarakat. Misalnya bagaimana gambaran anak muda zaman sekarang yang lebih hafal nama youtuber dibanding dua rukun utama agama yang dianutnya.
ADVERTISEMENTS
1. Video social experiment menarik soal milenial sekarang yang lebih fasih menjawab pertanyaan nama youtuber ketimbang rukun iman dan Islam 🙁
Ada yang menarik dari salah satu konten yang diunggah oleh channel noodietukangfoto. Video social experiment-nya yang berjudul SOCIAL EKSPERIMENT – TEST PENGETAHUAN AGAMA ANAK MILENIAL membuka tabir yang bisa bikin kamu miris. Dia memberikan challenge kepada milenial (anak SMA) yang ditemuinya secara acak.
Kepada narasumber, awalnya Noodi mengiming-imingi anak SMA yang lagi nongkrong dengan uang 300 ribu jika mereka bisa menjawab sejumlah pertanyaan. Awalnya Noodi memberikan pertanyaan untuk menyebutkan nama-nama youtuber. Setelahnya, dia meminta narasumber untuk menyebutkan rukun iman dan rukun Islam. Pada pertanyaan pertama, kebanyakan dari mereka bisa menjawab dengan mudah. Namun pada pertanyaan kedua mereka justru kelabakan. Hmm~
ADVERTISEMENTS
2. Milenial nggak bisa lepas dari gawai, nggak heran kalau mereka lebih mudah menjawab nama youtuber ketimbang mengingat rukun agamanya
Fenomena milenial yang mudah mengingat nama-nama youtuber masuk akal mengingat keseharian mereka yang nggak terlepas dari gawai. Nggak usah mereka deh, kamu aja juga kesulitan, kan, kalau nggak ada gawai? Nggak heran kalau mereka hafal, sebab bisa jadi nonton YouTube temasuk dalam agenda harian mereka. Namun tetap saja itu nggak bisa dibenarkan, persoalan agama juga penting untuk diperhatikan. Nggak cuma mereka sih, kita semua juga mesti memperhatikannya.
ADVERTISEMENTS
3. Meski menunjukkan fakta miris, nggak bijak jika menghakimi mereka. Mereka hanya butuh diberi bimbingan
Pelajaran soal rukun iman dan Islam sudah diajarkan sejak kecil, baik di sekolah formal maupun ajaran orang tua. Namun terkadang karena banyaknya pengetahuan-pengetahuan lain yang pelajari, mereka jadi lupa. 🙂
Nggak bijak juga sih, menghakimi generasi muda ini hanya dari satu video social experiment. Survei kecil-kecilan ini memang bikin resah, tapi kenyataan ini masih bisa diperbaiki. Mereka hanya butuh diberi pemahaman soal agama yang seimbang dengan pengetahuan umum yang mesti mereka pelajari. Lagian ada juga kok yang dapat 300 ribu karena bisa jawab pertanyaan itu.
ADVERTISEMENTS
4. Pendampingan orang dewasa (orang tua atau kakak) penting dalam proses belajar adik-adik milenial. Patau terus! 🙂
Fakta tentang milenial ini memang miris, tapi kamu nggak perlu pesimistis. Semua masih bisa diubah kalau mau. Mulai dari peduli terhadap anak-anak muda di sekitarmu, mulai dari adik, keponakan, atau murid-muridmu. Mereka yang asyik dengan gawai mesti selalu diingatkan terus, bahwa pemahaman agama dalam hidup sangat perlu dijaga dan ditingkatkan terus-menerus. Kelak, ini yang akan menuntun hidup ke jalan yang benar.
Nah, kalau sudah memantau dan memberi pemahaman agama seperti itu, kamu juga mesti bersikap adil. Jangan hanya pandai mengajari namun kamu menolak untuk meningkatkan ilmu agamamu. Naif itu namanya. Jangan, ya!