Memutuskan kuliah dengan gelar diploma itu sering membuatmu dianggap sebelah mata. Banyak yang mengira mahasiswa diploma itu mahasiswa yang putus asa karena nggak diterima di program sarjana. Padahal, kenyataannya nggak begitu. Sedikit orang yang tahu bahwa ada mahasiswa yang secara sadar memilih jalur diploma sebagai pendidikan lanjutannya.
Nah, diantara kamu adakah yang mahasiswa diploma? Kali ini Hipwee mengajak kamu untuk merasakan suka dukanya jadi mahasiswa diploma yang sering tertekan di bawah gelar sarjana.
ADVERTISEMENTS
1. Inilah reaksi orang-orang ketika kamu bilang akan kuliah di jenjang diploma
Kadang orang bingung dan bertanya-tanya. Kok ambil jenjang diploma sih? Kenapa gak langsung S1 aja?
ADVERTISEMENTS
2. Awal masuk kuliah, kamu berasa ‘wow’
Menginjakkan kaki di dunia perkuliahan membuatmu terlena dengan euforia jadi mahasiswa baru. Kamu masih nggak terlalu mikir dengan ‘diploma’-mu. Bagimu yang terpenting adalah:
“Aku kuliah!”
ADVERTISEMENTS
3. Kamu sempat menggampangkan kuliah karena jadwalnya yang nggak padat
Beban SKS Diploma yang tidak begitu berat, 110-120 SKS, membuatmu terlena. Melihat jadwal kuliah yang tidak terlalu padat membuat kamu kegirangan.
Tapi, jangan girang dulu. Teori yang kamu pelajari akan membuatmu pusing.
ADVERTISEMENTS
4. Tapi, ternyata dibalik itu, kuliah di lapangan sungguh melelahkan
Jadwal teori emang nggak padat, tapi saat kamu masuk kuliah praktek, lab komputer kampus akan jadi rumahmu.
ADVERTISEMENTS
5. Saat mahasiswa S1 banyak di kelas, mahasiswa diploma malah banyak di luar kelas
Diploma memang lebih banyak berurusan di luar kelas. Lulusan diploma memang diarahkan untuk siap turun ke lapangan kerja. Kalau Sarjana bebannya 60% teori-40% praktek, Diploma bebannya 60 % Praktek dan 40 % Teori.
Jangan terbebani dengan prakteknya ya guys, karena justru inilah yang akan membantumu menghadapi dunia kerja nanti.
ADVERTISEMENTS
6. Terkadang ada rasa nggak pede saat kamu harus satu kelas dengan mahasiswa sarjana
Di awal kuliah kamu tidak akan terlalu memikirkan ‘diploma’-mu, tapi hal itu mulai membuatmu tidak percaya diri saat harus satu kelas dengan mahasiswa sejurusan dari program sarjana.
Terkadang, terlihat barisan sarjana dan barisan diploma berbeda. Eh tapi, kalau begini kan bisa sambil tebar pesona. :p
7. Sering cemburu dengan yang S1 karena fasilitas mereka lebih OK
Buat yang kuliah diploma, pasti kamu ngerasa iri ketika melihat gedung kuliah untuk sarjana dipugar dan semakin bagus. Kamu merasa nggak terima karena kamu dan teman-teman diploma yang lain belajar di gedung lama yang belum dipugar.
Sabar ya, guys!
8. Sering merasa jadi anak tiri di kampus sendiri
Kamu: “Pagi pak, mau minta kertas KRS klasikal?”
Petugas administrasi jurusan: “Jurusan?”
Kamu: “Diploma Mandarin, Pak.”
Petugas administrasi jurusan: “Oh, D3 toh. Kok masuk D3? Kenapa nggak S1 aja?”
Kamu: *cuma bisa nyengir, dalam hati, Idih si bapak sinis banget ngomongnya.*
Mahasiswa diploma sering dianggap sebelah mata, ada anggapan bahwa anak diploma hanya mahasiswa “buangan.”
Admin jurusan sendiri pun menganggap diploma rendah, yah biasa. Yah, wes terimalah. Mending belajar biar cepat lulus.
9. Habis lulus, beberapa dari kamu bakal ngerasa gelar A.Md-mu kalah keren dibanding gelar yang awalannya “S”
Pasti ada perasaan risih ketika kamu melihat teman-teman SMA mu bergelar S… Ketika kamu reunian dan berada diantara mereka, kamu ngerasa nggak keren karena kamu cuma memegang gelar A.Md, sedangkan teman-temanmu yang lain punya gelar yang diawali dengan huruf “S”
Kawan, tahukah kamu kalau A.Md itu artinya SARJANA MUDA?
A.Md itu Ahli Madya, loh! Kamu punya keahlian khusus yang nggak dipunya orang lain. Banggalah dengan gelar A.Md-mu!
10. Harus cari kuliah ekstensi yang sekarang makin susah dicari
Untuk lulusan diploma, jalur ekstensi atau swadaya adalah satu-satunya jalur tambahan untuk mendapatkan gelar sarjana. Kamu hanya perlu ikut kuliah sekitar 1,5 tahun-2 tahun untuk memperdalam teori.
Namun kini, jalur ekstensi atau swadaya sudah semakin berkurang. Setelah lulus kamu harus mulai mencari-cari jalur ekstensi yang berhubungan dengan jurusan diplomamu.
11. Saat masuk kerja, kamu harus saingan berat dengan lulusan Strata-1
Ketika kamu lulus, kamu akan dihadapkan dengan dunia yang kejam. Ketika kamu melamar suatu pekerjaan yang pas dan sesuai dengan bidangmu, tapi di saat yang sama ada mahasiswa lulusan S1. Sainganmu bukan hanya ahli madya, tapi sarjana juga.
12. Menghadapi stigma: “Oh, cuma D3…”
Saat kamu mengisi formulir dan mengisis kolom pendidikan, kamu pasti menuliskan “diploma” sebagai jenjang pendidikan terakhirmu. Dan petugasnya pun bilang, “Oh D3 toh…”
Rasanya kamu ingin bilang:
“Hello, saya diploma, saya ini sarjana juga, SARJANA MUDA.”
13. Walau menyandang gelar Diploma 4, kamu masih harus sering menghadapi stigma yang sama
Masyarakat kita masih tetap punya stigma terhadap mahasiwa diploma, terlepas dari jenjangnya Diploma 3 maupun Diploma 4. Padahal banyak bidang yang lebih membutuhkan lulusan dari jenjang D4 loh dibanding sarjana. Contohnya saja bidang kesehatan dan pariwisata. Masuk D4 juga gak gampang, Bro! Perlu perjuangan!
Udah-udah, daripada kesel sendiri kamu positive thinking aja, ya! Mungkin mereka lupa kalau D4 itu kuliahnya juga 4 tahun dan strata gelarnya setara sarjana….
14. Kalau jadi PNS atau pekerjaan yang jenjang karirnya ditentukan dari strata pendidikan, gelar diploma membuatmu lebih lama naik pangkat
Masyarakat saat ini masih banyak yang percaya kalau lulusan diploma itu jenjang karirnya lama. Lagi-lagi, diploma dianggap sebelah mata. Lulusan sarjana ‘katanya’ lebih bergengsi daripada lulusan diploma. KATANYA LOH…
Mau jadi PNS pun, lulusan diploma bakal lama naik pangkat karena cuma dianggap diploma, bukan sarjana. Miris nggak sih? Tapi buat kamu yang lulusan diploma, jangan putus asa ya! Asalkan kinerjamu baik pasti ada jalan kok untuk melesat dan berhasil dalam pekerjaanmu.
15. Kadang kamu bimbang: “Mau dibawa ke mana gelar diploma?”
Terkadang, ada orang yang bertanya-tanya, “Mau kerja apa D3?”
Buatmu itu pertanyaan basi. Kamu hanya bisa mendoakan mereka agar membukakan mata hati mereka.
16. Rasanya pengen bilang: “Kami bisa jadi apapun yang kami mau. Kami siap untuk kerja!”
Ucapan itu ingin kamu teriakkan keras-keras. Pakai pengeras suara kalau perlu.
17. Hey mahasiswa diploma. Ketahuilah, pilihan untuk kuliah diploma itu luar biasa!
Kamu harus bangga dengan pilihanmu untuk belajar di tingkat diploma. Di saat orang lain belajar teori dan minim praktek, kamu sudah punya pegangan untuk terjun ke dunia kerja. Kamu nggak hanya tahu teori, tapi praktek pun kamu kuasai.
Itu baru luar biasa, ‘kan?
18. Biar pun diploma, niat belajar dan bekerja harus terus tetap ada
Nggak perlu malu kalau kamu lulusan diploma. Lulusan diploma pun bisa jadi orang sukses bahkan bisa jadi bos. Kalau kamu masih niat untuk menambah ilmu, kamu bisa lanjut ke jenjang Strata-1 atau kamu juga bisa langsung kerja.
Ingat, dengan gelar diploma di tangan kamu sudah punya kemampuan untuk terjun langsung ke lapangan. Di saat bersamaan, kamu juga sudah punya bekal untuk masuk lagi ke dunia perkuliahan dan memperdalam ilmu yang kamu dapat di diploma.
Hey, Wahyu Aditya, animator dan pendiri Hellomotion itu lulusan diploma loh!
So, sekarang masih ada yang menganggap Diploma sebelah mata? Semuanya tergantung kamu, mau jadi orang yang hanya punya gelar diploma tapi diam saja atau diploma yang luar biasa?