Move on dari mantan ternyata gak semudah membalikkan telapak tangan.
Mencintai dan dicintai adalah sesuatu yang ingin semua orang rasakan. Menjalin hubungan yang indah dan baik-baik saja juga jadi doa setiap orang. Namun, ternyata takdir kadang berkata lain. Mungkin ada suatu alasan atau kendala yang bikin hubungan kalian harus putus dan terhenti di titik tertentu. Kamu kudu pergi dari dirinya yang pernah dekat.
Gak cuma mantan pacar, move on dari mantan gebetan atau cem-ceman yang belum terlalu dekat juga ternyata gak mudah lho. Kalau kamu pernah merasakan perjuangan move on dari mantan (pacar atau gebetan) suka duka hidup seperti pasti akan kamu rasakan.
ADVERTISEMENTS
1. Diam-diam history di gadgetmu isinya hasil intip-intip media sosial dia. Ngepoin dia tak pernah absen kamu lakukan.
Semua akun media sosialnya kamu kepoin tiap hari. Sampe daftar history di gadgetmu isinya dia semua.
Alasannya sih, penasaran apa kabarnya.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2. Caramu ngepoin dia juga gak asal-asalan : asumsinya —- macam-macam.
Sang mantan bikin status :
Yang ditungguin gak datang-datang. Pergi atau tetap disini?
Pikiranmu : “Jangan-jangan ini buat aku? Apa dia minta balikan? Atau dia udah punya gantinya? Atau? Atau? ” Asumsi macam-macam mulai tercipta dari pikiran.
Padahal, dia lagi nungguin tukang parkir~
ADVERTISEMENTS
3. Gak sedikit orang punya soundtrack sendiri ketika jatuh cinta, tak terkecuali saat kamu bareng dia. Nah, kalau sekarang denger itu lagi, duh galau~
Lagi makan di cafe bareng teman-teman, eh diputerinnya lagu kesukaan mantan.
Ini lagi yang sering dinyanyiin buat aku.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
4. Cobaan move on memang berat, apalagi saat lihat orang yang mukanya mirip dia. Jadi pengen balikan
5. Pergi ketempat-tempat umum rasanya juga jadi beda; ada melow-melownya
Kalau orang lain ke tempat makan – yang konon jadi tempat “bersejarah” kalian berdua “- itu biasa aja. Kalau kamu,
Mendadak melankolis : “Dulu kita pernah makan disini sama-sama, tapi sekarang? Ah sudahlah”
6. Gak cuma itu aja, benda, aroma, dan teman-teman yang ada hubungannya sama dia bikin kamu jadi orang paling baper sedunia.
Lagi belanja, eh lihat sepatu mirip yang selalu dia pake : Kok kayak punya dia ya?
Lagi kondangan, lihat ibu-ibu mirip mamanya : Kok kayak mantan calon mertua ya?
Semua aja deh yang ada hubungannya dengan dia bikin pikiranmu balik lagi ke masa lalu.
7. Sebelum tidur adalah momen paling menyeramkan, entah kenapa kamu jadi sering kepikiran.
Kalau lagi sendirian dikosan — gak ada kerjaan — tiba-tiba aja kenangan mantan kembali terlintas di pikiran — gagal move on deh jadinya! (pagi-paginya mata udah bengkak)
Tuhaaaan, tolong hamba.
8. Untuk mengatasi itu, kamu rela menyibukkan diri dalam banyak hal. Harapannya cuma: Sibuk — capek — pulang — menjelang tidur — tidur — pagi lagi.
Biar kamu gak merasakan momen “galau menjelang tidur”, kamu rela menyibukkan diri dalam banyak hal. Misalnya ikut organisasi sana sini, cari kerja tambahan, lembur sampe malem.
Kalau terlalu selo ceritanya begini :
Pulang — guling-guling dikamar — galau — tidur.
Kalau udah capek ‘kan ceritanya jadi begini :
Pulang — tidur.
9. Sesekali kamu kadang jadi ingin balikan. Tapi kamu juga berusaha keras untuk melupakan. Bingung sendiri deh maunya apa.
Move on itu ternyata menyiksa ya. Apa aku balikan aja? Gak jadi deh keputusanku ‘kan udah final.
10. Kalau ketemu lagi sama dia yang pernah bikin kamu kasmaran, deg-degannya kayak apa jangan ditanya.
Lagi temu alumni trus ketemu dia yang dulu pernah mengisi hati,
Dia : Haai, apa kabar?
Kamu : Hai, baik.
(Speachless bingung mau ngomong apa).
11. Tapi jujur aja deh, kamu sempet berharap ketemu dia di jalan ‘kan? Ngakuuu~
Setelah berpisah dan gak lagi menjalin hubungan, kalian tak lagi saling dekat. Hal ini juga bikin kalian jarang ketemuan, tapi…… kamu sempet sekali dua kali ngarep semoga gak sengaja ketemu dia dijalan ‘kan? Biar kamu bisa lihat dia. Ngaku hayooo
12. Barangkali kamu bisa jatuh cinta pada orang lain, tapi entah kenapa gak bisa segera sreg.
Putus darinya bukan berarti kamu tak lagi minat menjalin cinta. Kamu justru mencoba membuka lembaran baru agar bisa ngelupain dia. Tapi semua itu tak semudah yang kamu bayangkan. Kamu perlu waktu lama untuk benar-benar sreg dan plong menerima yang baru.
13. Terkadang kamu juga jadi banding-bandingin antara “pendatang baru” sama “yang dulu”.
Secara tak sadar, kamu jadi sering membanding-bandingkan orang yang baru dekat denganmu sekarang dengan si mantan. Kalau parah, mantan gak jarang malah jadi patokan.
Kok dia gak gini, kok dia gak gitu.
14. Kamu yang belum bisa move on sepenuhnya tapi lihat dia udah deket sama yang lainnya. Berdesir rasanya~
Pas tahu kalau mantan udah punya gebetan, pedih rasanya.
15. Perjuangan move on bikin kamu sadar bahwa terkadang musuh kita itu bukan orang lain, tapi diri sendiri.
Gagal move on memang sering bikin kamu frustasi. Perlahan kamu jadi tahu bahwa semua ini bukan salah dia atau siapa-siapa. Karena sosok yang perlu kamu taklukan sebenarnya adalah dirimu sendiri. PR besarmu adalah bagaimana mengendalikan dirimu untuk tidak larut dalam kenangan masa lalu.
16. Move on itu bukan melupakan dia yang pernah bikin kamu bahagia. Tetap bahagia menjalani hidup tanpa dia adalah jalan keluarnya.
Perlahan kamu paham, move on bukan berarti melupakan. Kamu hanya perlu berpindah dari kenangan masa lalu ke harapan di masa depan.
Perjalanan menemukan cinta sejati memang kadang tak selalu mulus seperti yang diharapkan. Sesekali kamu harus jatuh ditempat yang salah. Tanpa harus terus menerus larut dalam kenangan masa lalu, move on segera memang perlu.