Jika kamu sudah muak mendengar kabar soal korupsi, kejahatan, manusia membunuh manusia lain dan sebagainya, kali ini Hipwee akan coba buktikan bahwa masih ada kebaikan di muka bumi ini.
ADVERTISEMENTS
Perkenalkan Pak Suharto, seorang sopir taksi di Jakarta yang mengembalikan tas berisi uang senilai 100 juta rupiah yang tertinggal kepada pemiliknya.
Dilansir dari Kompas.com, Suharto mengungkapkan bahwa dirinya sudah akan pulang pada Selasa (26/5) dini hari saat sepasang suami istri menghentikan taksinya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka minta diantarkan ke sebuah apartemen yang jaraknya cuma 10 menit atau Rp. 20,000 jika diukur melalui argo. Suharto tetap mengantarkan mereka karena mengaku kasihan mengingat jam sudah menunjukkan pukul 02.00 WIB.
“Sebetulnya sudah mau pulang ke pul. Seharian narik, cuma dapat setoran cicilan mobil (Rp 319.000), tetapi uang bensin belum dapat. Ya tetapi, saya lihat, kasihan juga penumpang ini baru pulang dini hari…” ujarnya.
Selesai menjalankan tugasnya, Suharto mengantar taksi ke pul dan bergegas pulang ke rumah.
ADVERTISEMENTS
Selepas shalat subuh, baru diketahui bahwa sepasang suami istri tersebut telah melupakan barang bawaannya. Sebuah tas tertinggal di taksi Suharto.
Alangkah terkejutnya Suharto ketika melihat tas tersebut ternyata berisi 100 lembar uang pecahan 100 dolar Australia. Uang sebanyak itu bisa mencapai Rp. 100 juta jika dirupiahkan.
Sampai point ini kamu harus athu bahwa Suharto adalah tulang punggung keluarga dengan penghasilan pas-pasan dan sangat membutuhkan uang untuk menebus ijazah anaknya yang sedang ditahan sekolah akibat menunggak SPP.
“Anak kedua saya baru lulus tahun ini, tetapi ijazahnya ditahan karena nunggak SPP lima bulan.”
Manusia yang lemah imannya mungkin akan segera melarikan uang tersebut, tapi tidak Suharto. Dia segera bergegas kembali apartemen tempat dia menurunkan suami-istri tadi untuk mengembalikan tas berisi uang tersebut.
ADVERTISEMENTS
Kejujuran Pak Suharto mungkin saja bisa menyelamatkan seorang nyawa. Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk biaya pengobatan kanker.
Setelah (mengetahui perihal tas tertinggal) itu, saya langsung antar ke alamat penumpang di Apartemen Sudirman. Ternyata uang itu untuk biaya pengobatan kanker,” cerita Suharto.
Bayangkan apa yang terjadi pada penderita kanker apabila uang tersebut tidak dikembalikan. Kini, dengan kembalinya uang ratusan juta tersebut si penderita kanker punya peluang untuk kembali pulih.
ADVERTISEMENTS
Namun hadiah paling manis dari kejujuran Suharto adalah kebahagiaan untuk keluarganya. Kini dia bisa menebus ijazah anaknya yang ditahan sekolah.
Alhamdulillah, usai mengembalikan tas milik suami Bu Liani (nama penumpang –red), saya diberi dua lembar pecahan 100 dollar Australia sebagai ucapan terima kasih. Saya tukarkan hari itu juga, dapat Rp 2.030.000. Uangnya untuk tebus ijazah anak saya,” tuturnya.
Kisah kejujuran yang diteladankan Pak Suharto membuktikan pada kita bahwa kebaikan ,langsung maupun tidak langsung, akan selalu dibalas dengan kebaikan.
Sekarang, di tangan kamu ada 100 juta yang bukan hakmu. Apa yang kamu lakukan?