Secara usia kamu sudah sudah bisa dibilang dewasa, lewat dari dua puluh lima tahun. Sudah beberapa tahun berlalu sejak kamu lulus kuliah dan mulai bekerja, teman-temanmu pun banyak yang sudah menikah bahkan punya anak. Tapi,\ secara penampilan kamu sama sekali tak tampak berbeda dari pertama kali masuk kuliah dulu. Apalagi, didukung dengan wajahmu yang bisa dikatakan baby face, alias imut-imut. Enak sih bisa selalu tampak awet muda, tapi ada beberapa hal yang kadang bikin kamu malas karena terus-terusan disangka masih ABG.
ADVERTISEMENTS
1. Anugerah muka baby face ini bikin kamu sering disangka masih mahasiswa baru atau bahkan SMA.
Waktu bertemu orang baru yang biasanya lebih tua, kamu sering dijejali dengan pertanyaan yang mencengangkan,
Orang baru: sekarang kuliah di mana, dik?
Kamu: haha… nggak kuliah…
Orang baru: oh masih SMA?
Samu: saya sudah kerja di advertising, Om…
ADVERTISEMENTS
2. Pernah juga ditaksir dedek-dedek ABG karena disangka sepantaran.
Yang lebih parah, nggak jarang waktu nongkrong di tempat yang banyak ABG-nya kamu dikira sepantaran dengan mereka. Hasilnya, nggak sedikit dedek-dedek ABG yang sering cari perhatian ke kamu. Bahkan, ada juga dedek-dedek ABG yang pernah naksir dan pdkt ke kamu.
Dedek ABG: Hai, kenalin Rio, Psikologi 2015. Kamu angkatan berapa?
Kamu: oh, maba ya? Aku Putri, Psikologi juga sih angkatan 2015.
Dedek ABG: maba juga? Masa sih? Kok aku nggak pernah lihat kamu? Bohong deh!
Kamu: bener, kok! Angkatan 2015, S2 nya sih tapi, kalau S1-nya angkatan 2006 dulu.
Dedek: eh, maaf, Kak!
ADVERTISEMENTS
3. Kamu yang udah tergolong ‘tua’ tapi masih berdadan ABG sering dikritik oleh orang tua, “kamu itu udah besar lho, coba pakai baju yang pantes!”
Sudah brewajah baby face, kamu juga berdandan selayaknya ABG. Kamu yang cowok mungkin masih suka pakai celana pendek dengan kaos oblong, topi, dan sepatu sneakers. Kamu yang cewek juga bergaya santai dan nggak pernah pakai makeup sama sekali. Diikuti dengan tingkah lakumu yang masih serampangan kayak anak kecil. Jadilah, penampilan kamu sama sekali nggak berubah sama sekali walaupun sudah terbilang berumur. Ini membuat orang tua kamu sering ceramah panjang kali lebar tentang penampilanmu yang masih kayak anak kecil.
“Mas, kamu itu lho udah hampir dua tujuh tapi kok masih aja suka main layangan!”
ADVERTISEMENTS
4. Kadang kamu berpikir: “Waktu mama-papa seusia aku sekarang mereka sudah menikah, tapi kok aku masih kayak gini-gini saja ya…”
Karena banyaknya pernyataan yang sering kamu dengar tentang usia dan penampilanmu, kamu pun sering merenung. Kamu sadar, ketika orang tuamu di usiamu saat ini, beliau sudah menikah. Itu tandanya di usiamu saat ini, beliau sudah menanggung beban yang cukup berat. Dari menghidupi keluarga hingga mempersiapkan kelahiranmu. Sementara, kamu saat ini, masih bekerja untuk diri sendiri. Masih bisa bebas bermain-main. Dan yang terpenting, masih menolak tua.
ADVERTISEMENTS
5. Waktu acara kumpul-kumpul keluarga dan ada adik sepupu yang udah beranjak gede, kamu tampak seumuran. Padahal dulu tuh bocah sering kamu gendongin.
Adik sepupu: hai, mbak apa kabar?
Kamu: eh, ini Nita? Buset gede banget!
Adik sepupu: ya iya lah, Mbak! Kan aku sekarang sudah SMA.
*kemudian foto bareng dan kamu tampak lebih kecil dari dia*
Momen berkumpul bareng keluarga menjadi momen yang kadang membuat kamu merasa aneh. Iya, aneh karena bertemu adik-adik sepupu yang ternyata sekarang sudah pada gede. Kamu sangat ingat, waktu kamu masih SMA dan mereka masih pada SD. Mereka sering kamu gendong-gendong dan nggak jarang kamu bully saking kecil dan gemesnya kamu sama mereka. Tapi sekarang, kenyataannya telah berubah. Mereka sudah beranjak gede dan tingginya hampir sama atau bahkan lebih tinggi dari kamu. Adik-adik yang dulu sering kamu timang itu, kini tampak seumuran dari kamu.
ADVERTISEMENTS
6. Ke tempat atau event tertentu yang khusus diperuntukan untuk yang 21 tahun ke atas, kamu selalu distop dan diminta menunjukkan identitas.
Saat ini, tak sedikit acara-acara yang disponsori produk tertentu hanya boleh didatangi oleh mereka yang berusia di atas dua puluh satu tahun. Ketika kamu datang ke acara-acara atau tempat khusus dewasa (21 tahun ke atas), kamu pun sering kali dihentikan petugas dan diminta menunjukkan kartu identitas. Padahal, teman-teman kamu yang lain dan datang bersamaan denganmu bisa masuk begitu saja tanpa menunjukkan identitas. Nasib lah memiliki tampang unyu dan selalu terlihat seperti tujuh belas tahun.
6. Terlepas dari segala perasangka kamu bangga karena itu artinya kamu awet muda.
Meski sering dibilang nggak dewasa, meski sering dianggap masih remaja, kamu sangat bersyukur dengan wajah imut-imutmu. Wajah yang baby face ini adalah sebuah anugerah bagimu, karena dengan wajah ini kamu berarti awet muda. Kalau di usia dua puluh lima ke atas ini, kamu masih sering disangka anak remaja, itu berarti nanti kamu waktu umur tiga puluhan, kamu akan disangka masih umur dua puluhan.
Banyak orang yang melakukan banyak usaha dari memakai krim kecantikan sampai operasi plastik agar dapat mempertahankan wajah yang tampak awet muda. Sementara kamu, cukup banyak-banyak tersenyum saja sudah dipikir masih remaja.
Stay young!