Pamor stand up comedy di Indonesia begitu meroket sejak beberapa tahun belakangan. Selain karena jenis komedi ini kerap mengusung materi lawakan yang relate-able dengan siapa saja, kehadiran kompetisi berskala nasional seperti yang digelar stasiun televisi juga jadi alasan mengapa stand up comedy nggak butuh waktu lama untuk mendapatkan atensi.
Nah, bicara kompetisi stand up comedy berskala nasional, Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) milik KompasTV adalah salah satu pionirnya. Sejak musim pertama di tahun 2011 dan terakhir di tahun 2018, SUCI telah sukses menghasilkan komika-komika berkualitas. Sebut saja beberapa nama seperti Ernest Prakarsa atau Indra Jegel. Demi melanjutkan legacy tersebut, tahun ini SUCI kembali digelar untuk musim ke sembilan dengan tajuk Stand Up Comedy Indonesia IX.
ADVERTISEMENTS
SUCI IX digelar sebagai bentuk kecintaan KompasTV terhadap industri hiburan Indonesia
Digelar di tengah kondisi Indonesia yang masih dilanda pandemi Covid-19, Direktur Programming KompasTV, Uncu Putera mengatakan gelaran SUCI IX ini diupayakan berlangsung sebagai bentuk kecintaan KompasTV terhadap stand up comedy dan industri hiburan. Ia juga menjelaskan bahwa SUCI IX merupakan gelaran paling emosional sepanjang perjalanan SUCI, karena berhasil digelar setelah melewati beberapa rintangan.
“(SUCI IX) ini bentuk kecintaan KompasTV kepada stand up comedy dan industri hiburan. Dengan upaya yang sangat luar biasa, diharapkan SUCI IX bisa diterima, bisa menghasilkan komika bagus dan industrinya berjalan,” kata Uncu dalam Konferensi Pers virtual SUCI IX via Zoom, Selasa (12/1/2020).
Sedianya, SUCI musim ke sembilan akan digelar pada tahun 2019. Namun, euforia pemilihan presiden membuat tim memutuskan untuk menunda gelaran hingga tahun 2020. Tapi siapa sangka, di tahun 2020 dunia termasuk Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Maka, proses audisi yang sedang berjalan ke daerah-daerah sepanjang Februari hingga Maret 2020 terpaksa dihentikan.
News Entertainment Manager KompasTV, Reestia Dela menjelaskan karena kondisi pandemi belum membaik hingga akhir tahun 2020, maka audisi langsung ke daerah-daerah yang terhenti di Maret 2020 mesti dilanjutkan secara online. Langkah ini dijalankan sejak Desember 2020 hingga Januari 2021.
“Meski proses audisi sempat terhenti karena pandemi, kita sudah siapkan back-up plan karena mau nggak mau Januari 2021 kita sudah harus jalan. Kita melakukan audisi online, yang ternyata hype-nya positif banget karena peserta audisi yang terjangkau jadi lebih luas,” jelas Dela.
ADVERTISEMENTS
Kompetisi akan berlangsung offline dengan meniadakan penonton dan mematuhi protokol kesehatan
Lebih lanjut Uncu menambahkan, penampilan secara online hanya berlaku dalam proses audisi yang bertujuan mencari 15 finalis. Sementara untuk babak-babak selanjutnya, finalis akan tampil langsung dihadapan dewan juri dengan tetap menerapkan protokol Covid-19, seperti meniadakan penonton, hingga memantau kesehatan para finalis secara rutin. Adapun yang duduk di bangku juri SUCI IX adalah Raditya Dika, Pandji Pragiwaksono, dan Abdel Achrian.
Abdel selaku juri mengatakan SUCI IX memang sudah selayaknya digelar. Baginya, komika-komika berkualitas itu hadir salah satunya dari kompetisi. Maka ketika SUCI absen selama dua tahun, Abdel merasa dunia stand up comedy Indonesia turut absen menelurkan nama-nama baru.
“Menurut gue, industri stand up comedy itu tumbuh dengan adanya kompetisi. Dalam dua tahun terakhir stand up comedy di Indonesia orangnya itu-itu aja, karena nggak ada jebolan kompetisi,” terang Abdel.
Senada dengan Abdel, Pandji Pragiwaksono dan Raditya Dika mengaku nggak sabar menantikan komika seperti apa yang bakal keluar dari SUCI IX. Pandji mengatakan sejak awal SUCI digelar, komika yang masuk itu selalu dengan level yang makin baik, sehingga ia yakin SUCI IX akan menghadirkan komika dengan kualitas jokes yang menyenangkan untuk ditonton.
“Perkembangan SUCI tiap tahunnya mengagumkan. Level setiap komika di setiap tahun itu selalu meningkat. Itu menyenangkan, karena ketika level komikanya udah baik, kualitas jokes-nya akan menyenangkan untuk ditonton,” kata Pandji.
ADVERTISEMENTS
Pandji berharap SUCI musim berikutnya memiliki komika perempuan
Nah, setelah melalui berbagai tahap audisi offline-online, dewan juri memilih 15 nama finalis untuk mulai bertarung di babak-babak selanjutnya. Dari komposisi finalis yang terjaring, komika-komika dari Jabodetabek masih mendominasi tanpa seorang pun komika perempuan.
Pandji menerangkan sedianya terdapat satu komika perempuan yang berhasil mendapatkan Golden Ticket, tetapi kemudian kalah di babak pra-eliminasi. Dengan ini ia berharap gelaran SUCI IX bisa memicu banyak komika perempuan untuk ikut di musim berikutnya, karena kenyataannya Indonesia punya banyak komika perempuan berbakat.
“Harapan kami tentu ada banyak komika perempuan (di SUCI IX). Semoga SUCI IX ini jadi pancingan untuk komika perempuan mengikuti seasons berikutnya, karena komika perempuan di Indonesia ini banyak yang bagus-bagus,” pungkas Pandji.
Adapun nama-nama finalis yang akan bertarung di SUCI IX sebagai berikut:
- Alex – Bali
- Ate – Lampung
- Ali Akbar – Ternate
- Ben – Tangerang
- Nafi – Solo
- Egi – Bekasi
- Gilang – Lumajang
- Levi – Jakarta
- Eki – Sidoarjo
- Nope Novian – Madiun
- Rais – Jakarta
- Rio – Jakarta
- Tulus – Depok
- Ical – Palu
- Alim – Jakarta
Nah, untuk kamu yang juga udah nggak sabar menyaksikan selucu apa sih, komika SUCI musim ke sembilan, SUCI IX akan tayang di KompasTV setiap Jumat pukul 22.00 WIB. Sejak tanggal 1 Januari 2021, KompasTV juga sudah menayangkan tahap audisi yang sebenarnya juga kocak-kocak. Lumayan, bisa menutup weekdays dengan ngakak~