Kata orang, bulan puasa akan menjadi sebuah ujian tersendiri bagi anak rantau sekaligus anak kosan. Pasalnya, segalanya akan berubah, khususnya dari waktu tidur dan makan—kecuali kerja dan kuliah, akan tetap sama. Kondisi inilah yang akan menjadi ujian bagi anak-anak kosan. Bagaimana mereka harus bangun di sepertiga malam untuk sahur, sore-sore menyiapkan takjil, hingga harus salat Tarawih. Dramanya? Tentu banyak dong!
Nah, bagaimana jadinya ketika anak kosan menjalani bulan puasa di saat swakarantina akibat wabah corona? Tentu nggak ada yang namanya kumpul bareng teman-teman, berburu takjil, bukber di kafe, begadang nunggu waktu sahur dll. Kira-kira beginilah suasana kehidupan anak kosan nantinya~
ADVERTISEMENTS
1. Kamar yang biasanya karut marut kayak kapal pecah, sekarang lebih mirip kapal Silwer Whisperer. Rapi, bersih, terlihat eksklusif karena nggak tersentuh tangan-tangan sobat misqueen 🙁
ADVERTISEMENTS
2. Kamu akan begadang sendirian untuk menunggu waktu sahur dan salat Subuh. Biasanya rame-rame di teras kosan
ADVERTISEMENTS
3. Minimal, kamu bisa bangun sahur karena dibangunin oleh bocah-bocah yang keliling kampung dengan berbagai alat musik dan teriakan. Tapi, kan, mereka juga dikarantina orang tuanya 🙁
ADVERTISEMENTS
4. Cuma bisa senyum-senyum sambil saling menyemangati tetangga kos lewat jendela kamar. Nggak bisa sahur dan buka puasa bareng mereka 🙁
ADVERTISEMENTS
5. Udah nggak ada lagi agenda main catur dan kiu-kiu di pos ronda bareng bapak-bapak hingga menjelang waktu sahur
ADVERTISEMENTS
6. Akhir bulan, nggak ada teriakan dari ibu kos yang nagih uang bulanan. Rasanya damai sih, tapi kangen juga lihat muka ibu kos yang lagi marah-marah 😀
7. Alhasil, kamu harus benar-benar belajar mandiri tanpa seorang pun dalam hidupmu selama bulan puasa. Kadang, pendewasaan itu memang nggak mudah, ya! :”)
Kadang kedatangan teman-teman ke kosan sungguh memberatkan ketika mereka berkunjung dan bikin kamar berantakan. Tapi saat ini, kelakuan absurd mereka jelas dirindukan oleh kita yang ngekos di saat bulan puasa begini.
Hidup itu berat, ya. Namun, cobalah tanamkan dalam alam bawah sadarmu bahwa semua kejadian ini merupakan pendewasaan yang mau nggak mau harus kamu jalani. Dengan begitu, niscaya kamu akan lebih mudah untuk menjalani hari-hari berat karena wabah covid-19 ini. Semoga virus ini segera berlalu, ya!