Masalah dan hidup adalah dua entitas yang nggak bisa dipisahkan. Kalau hidup terasa berat, maka beberapa orang memilih untuk mencoba meringankannya dengan curhat. Menceritakan kegelisahan pada teman kadang memang menenangkan. Kadang aja sih. Seringnya, curhatan dan keluh kesah kita justru dihakimi dan dikatain. Wah, buat kamu para penampung curhat, tolong jangan katakan ini, please!
ADVERTISEMENTS
1. Nggak hanya terdengar meremehkan masalah yang dihadapinya, seolah yang sedang menghadapi nggak ada apa-apanya kalau dibilang begini
ADVERTISEMENTS
2. Sebenarnya orang yang sedang punya masalah itu nggak lagi berpikir berlebihan, yang nggak mengalami langsung, ya, nggak bakal bisa mengukur dan merasakan
ADVERTISEMENTS
3. Paling malesin kalau berniat curhat, tapi yang dicurhati justru balik cerita keresahannya. Bukannya nggak boleh, tapi please hargai dulu
ADVERTISEMENTS
4. Lawan bicaramu memang mungkin berbohong, tapi nggak perlu menunjukkan sikap antipati dan seolah nggak percaya gitu. Kalau beneran gimana?
ADVERTISEMENTS
5. Seolah kata “baper” adalah sebuah hal yang sama sekali nggak perlu. Kalau manusia nggak terbawa perasaan sama sekali, hatinya udah mati kali!
ADVERTISEMENTS
6. Nggak ada kaitannya perkataanmu dengan keputusan Tuhan akan nasib umat-Nya. Seolah kamu lebih mengerti dari Tuhan itu sendiri
7. Membandingkan masalah teman yang sedang curhat dengan masalah orang lain adalah hal yang menyebalkan. Lagi-lagi, semua orang nggak bisa disamakan
8. Apalagi kalau ceritanya membandingkan masalah temanmu yang curhat dengan masalahmu sendiri. Lalu berlanjut kamu yang berkisah, nggak lucu sih
Mungkin nggak semua orang bisa mendengarkan curhat dan keluh kesah orang lain, terkadang banyak juga yang nggak pandai menanggapinya. Tapi alih-alih memberikan tanggapan yang menghakimi dan cenderung kejam, coba deh untuk memberikan semangat dan katakan sesungguhnya kamu ingin membantu tapi belum tahu. Pada dasarnya, temanmu yang ingin bercerita mungkin hanya ingin didengarkan.