Sejak kecil kita diajarkan oleh orangtua bagaimana menunjukkan cara menghargai dan menghormati orang lain. Selain melalui sikap dan perilaku, tutur kata juga menunjukkan bagaimana menghargai seseorang. Oleh karena itulah ada panggilan “Bapak”, “Ibu”, “Mas”, “Mbak”, dan sebagainya.
Biasanya sih ini digunakan ketika kita ngobrol dengan orang yang lebih tua sebagai bentuk sopan santun. Tapi sepertinya Sophia Latjuba memiliki opini yang berbeda. Melalui akun Instagram-nya, Sophia pun menjelaskan pendapatnya.
ADVERTISEMENTS
Sophia mengunggah Insta Stories yang melarang publik memanggilnya dengan sebutan Mommy, Tante, atau Bunda
Sophia Latjuba mengunggah Insta Stories tentang panggilan atau imbuhan nama untuknya. Dalam unggahan tersebut, Sophia menegaskan kalau hanya anaknya yang boleh memanggilnya “Mommy”. Ia pun melarang publik untuk memanggilnya “Bunda”. Nggak cuma itu, Sophia juga menekankan pada warganet kalau jangan memanggilnya Tante, kecuali dia adalah saudara perempuan dari ayah atau ibu mereka.
ADVERTISEMENTS
Bagi Shopia, imbuhan nama tersebut nggak menunjukkan rasa menghargai, karena penghargaan justru datang sikap dan perilaku
Sophia melarang publik memanggilnya dengan imbuhan seperti itu bukan tanpa alasan. Menurut pendapatnya, menambahkan imbuhan nama seperti bunda, tante, mbak, atau kakak, itu nggak diperlukan. Karena menghargai atau menghormati seseorang bukanlah dari imbuhan nama, melainkan dari sikap dan perilaku seseorang. Wanita berusia 47 tahun tersebut juga menjelaskan ketika ia pertama kali bertemu seseorang, maka ia akan menanyakan sebutan atau apa yang diinginkan oleh orang tersebut. Jadi ia meminta agar masyarakat memanggilnya dengan sebutan Sophia saja atau Mrs. Latjuba kalau pengen lebih formal.
ADVERTISEMENTS
Permintaan Sophia ini tentu saja bagian dari haknya. Tapi tetap saja, kalau imbuhan nama adalah bagian dari sopan santun budaya kita
Mungkin ada yang merasa kalau permintaan Sophia ini terbilang angkuh. Tapi sebenarnya, ini adalah haknya. Ibu dua anak tersebut tentu berhak memberikan pendapatnya, apalagi soal menghargai dan menghormati. Bagi Sophia, imbuhan “Bunda”, “Ibu”, “Mbak”, atau “Kakak”, nggak menunjukkan bagaimana kita menghargai atau menghormati seseorang. Ia lebih percaya jika menghargai itu dinilai dari sikap dan perilaku. Seenggaknya, dia sudah memberi tahu bagaimana seharusnya publik memanggilnya.
Tapi jika dikaitkan dengan kebiasaan kita selama ini, imbuhan nama adalah bagian dari sopan santun. Budaya kita mengajarkan untuk memanggil ibu atau bapak, tante atau om, mas atau mbak, kepada orang yang lebih tua. Ini bukan hanya menyangkut penghargaan terhadap seseorang, melainkan nilai sopan santun yang sudah tertanam sejak lama.
So, kalau Sophia cuma pengen dipanggil nama, jangan sampai kamu menyamaratakan panggilan tersebut untuk semua orang yang kamu temui, ya. Nanti malah dikira kamu nggak sopan. Benar kata Sophia, jalan paling benar adalah menanyakan pada orang tersebut kalau dia lebih suka dipanggil dengan sebutan apa. Jadi dia nggak merasa risih dan kita juga nggak canggung.
Dan satu lagi, sepertinya Sophia nggak bisa jalan-jalan ke Tanah Abang atau Pasar Baru nih. Soalnya para pedagang pasti bakal memanggilnya dengan sebutan Bunda. Atau bahkan ketika dia mau belanja via olshop. 😀