Saat kamu kuliah, tipe mahasiswa secara garis besar terbagi jadi tiga. Tipe pertama adalah mahasiswa yang rajin belajar. Jarang banget bolos kuliah, kalau nggak bisa dibilang “nggak pernah”; rajin mencatat penjelasan dosen; rajin juga mengulang materi kuliah tadi setiap malam sebelum tidur. Saat UAS tiba, dia bisa melangkah tegar dan percaya diri akan mendapat hasil yang cemerlang.
Tipe kedua adalah mahasiswa yang niat belajarnya tipis, setipis kertas tisu. Sesungguhnya keberadaannya di kampus dipertanyakan, soalnya hampir nggak pernah kelihatan. Mahasiswa tipe ini tak peduli pada mata kuliah apapun. Saat memasuki masa-masa UAS, mereka juga tetap bisa tersenyum lebar. Yang penting ada teman yang bisa kasih sontekan.
Yang ketiga adalah mahasiswa setengah-setengah: dia yang malas belajar, tapi ngeri juga kalau sampai nggak lulus ujian. Mahasiswa tipe ini mengandalkan fotokopi catatan teman, dan memanfaatkan waktu semalam sebelum ujian untuk mengingat materi kuliah selama satu semester. Mahasiswa tipe terakhir ini terkenal dengan kemampuan ajaibnya untuk belajar kilat dalam semalam.
Belajar secara SKS (Sistem Kebut Semalam) memang solusi buat kamu yang tipe terakhir ini. Sebenarnya kamu tahu juga kalau sistem belajar semacam ini nggak bagus untuk masa depan. Otakmu yang dipaksa kerja keras semalaman bisa ngambek nanti. Tapi bagaimanapun juga menyiksanya, kamu tetap saja menjadi pengikut SKS garis keras…
Sejujurnya kamu bukan pengikut SKS garis keras satu-satunya. Banyak juga kok mahasiswa SKS begini, dan ini dia alasannya!
ADVERTISEMENTS
1. Sebenarnya pengen sih mencicil materi setiap hari. Tapi ah, enakan jalan-jalan… main… tidur… hehehe
Nggak bisa disangkal, malas adalah alasan utamamu untuk nggak belajar secara rutin. Mungkin kamu memilih mengerjakan hal-hal lain dan merasa cukup belajar saat di kelas. Sebenarnya kamu pengin rajin belajar juga. Tapi setiap kali niat untuk belajar itu muncul, seolah-olah semesta berkomplot untuk menghalangimu.
“Ah, enakan juga tidur dulu 10 menit… Bentar deh belajarnya~”
ADVERTISEMENTS
2. Atau mungkin bukan kemalasan alasannya. Mungkin kegiatanmu memang padat karena kamu nggak mau jadi mahasiswa kupu-kupu saja
Mungkin bukan kemalasan menyebabkanmu begini, tapi keadaan. Gimana lagi, kamu juga punya jadwal kegiatan yang padat. Banyaknya organisasi yang kamu ikuti membuatmu punya banyak kegiatan di luar jam-jam kuliah. Terkadang kamu bahkan baru pulang jam 9 malam. Kalau sudah begitu, pulang kuliah tinggal capeknya saja. Boro-boro mau belajar.
Prinsipmu memang luar biasa, yaitu menyeimbangkan antara nilai akademis dan kegiatan ekstra. Loh, bentar, kalau kegiatanmu super padat, berarti nilai akademismu harus dikorbankan dong? Ah, nggak juga, kan ada SKS! *wink*
ADVERTISEMENTS
3. Mau belajar tiap malam juga percuma kalau catatanmu kurang bisa terbaca. Mending pinjam catatan teman sehari sebelum ujian. Lebih jelas.
Bisa jadi kamu tipe anak yang belajar melalui visual. Kamu lebih suka menyimak penjelasan dosen dan mencatatnya di otak, bukan di buku catatan. Tapi bisa juga sih, kamu yang kecapekan setelah kegiatan organisasi, malah ketiduran dan sama sekali nggak mengikuti apa yang terjadi di kelas. Toh nanti bisa pinjam catatan temanmu yang rajin. Biar efisien, kamu juga lebih suka pinjam catatan waktu dekat-dekat ujian. Jadi materinya lengkap, sekali fotokopi materi satu semester sudah di tangan.
ADVERTISEMENTS
4. Baiklah, kamu mengaku. Pada dasarnya belajar bagimu memang sedikit membosankan. Kalau deket-deket ujian kan seru tuh, ada tekanan…
Malas melakukan sesuatu pasti ada sebabnya. Baiklah, kamu mengaku. Belajar adalah kegiatan yang membosankan buatmu. Duduk tenang di depan buku dan diktat-diktat tebal sungguh menyiksamu. Beda kalau kamu SKS! Karena sebentar lagi ujian membuatmu tak akan sempat merasa bosan. Adanya juga kamu deg-degan mikirin ujian…
ADVERTISEMENTS
5. Karena tahu toh bisa SKS, niatmu untuk rutin belajar sering kandas di tengah jalan
Ada kalanya kamu sudah siap sedia untuk belajar. Kamu sudah meminjam berbagai buku tentang materi yang akan kamu hadapi selama satu semester. Kamu juga sudah siap dengan secangkir kopi dan camilan sebagai teman belajar. Tapi baru beberapa halaman kamu baca, rasa jenuh itu sudah mendera. Paragraf demi paragraph berlalu begitu saja tanpa bisa kamu cerna. Ujung-ujungnya, kamu menyerah dan pilih nonton film atau tidur. Urusan belajar bisa ditunda.
Ah, nanti aja, toh bisa SKS…. *tarik selimut, lanjut tidur*
ADVERTISEMENTS
6. Karena hobimu memang menunda-nunda, saat SKS semangat belajarmu pun maksimal. Gimana enggak, itulah kesempatan terakhirmu untuk belajar!
Karena hobimu yang suka menunda belajar, hingga akhirnya kamu nggak sadar kalau ujian sudah di depan mata. Dan saat itu tiba, barulah kamu sadar bahwa kamu kehilangan kesempatan belajar. Tapi karena itulah, semalam sebelum ujian justru menjadi saat yang paling tepat untuk kamu belajar. Saat itu motivasimu hanya satu, belajar sekarang atau nggak belajar sama sekali. Ya udah, gak ada alasan deh buat malas-malasan lagi. Sadar ini kesempatan terakhirmu untuk belajar, kamu akan memanfaatkan semalam sebelum ujian sebaik-baiknya. Kamu pun melenggang di akhir semester dengan nilai sempurna…. *ENAK BANGET*
7. Gak ada perasaan kayak H-1 ujian. Saat otak mulai malas-malasan, kamu akan teringat masa depanmu yang sedang dipertaruhkan
Nggak ada lagi alasan untuk nanti-nanti. Saat rasa malas mulai menghampiri, saat itu juga kamu ingat bahwa masa depanmu sedang dipertaruhkan. Jadi rasa malasmu langsung hilang. Toh kamu juga akan menghibur dirimu sendiri. Bahwa kali ini saja kamu serius belajar, besok-besok kamu bisa main lagi. Nggak bagus memang. Tapi lumayan untuk memotivasi dirimu serius mempelajari catatan kuliah yang kamu fotokopi dari teman.
8. Mungkin karena motivasi dan keseriusanmu meningkat drastis, daya ingatmu juga akan lebih maksimal
Karena motivasimu yang luar biasa besar, dan keseriusanmu yang nggak bisa lagi dianggap main-main, kamu merasa bahwa kamu jauh lebih pintar malam itu dibanding biasanya. Materi kuliah itu ternyata lebih gampang kamu hafal (meski kadang kamu nggak paham). Hebat juga kamu ya, dalam semalam bisa menghafal materi kuliah selama satu semester.
9. Mau dibilang apa, di bawah ancaman deadline dan tengat ujian, justru membuat inspirasimu berdatangan
Ada yang bilang bahwa saat kepepet, orang justru akan mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Itu berlaku juga untukmu saat mengerjakan tugas kuliah. Mengerjakan tugas seminggu sebelum deadline pengumpulan nggak akan membantu. Ujung-ujungnya kamu hanya akan menatap kosong pada lembar kerja yang kamu buka. Beda dengan saat detik-detik menjelang deadline. Inspirasimu mendadak berdatangan, dan jika kamu sedang mengetik, tanganmu seolah bergerak begitu saja. The power of kepepet, katanya.
10. Kamu tahu SKS jelas bukan metode belajar yang baik. Tapi sementara kamu berusaha memperbaiki diri, SKS bisa jadi penyelamat nilai
Sebenarnya kamu tahu kalau belajar ala SKS itu bukan metode belajar yang efektif. Cepet ingat, dan cepet lupa. Kamu pun merasa bahwa apa yang kamu pelajari semalaman akan segera kamu lupakan begitu keluar dari ruang ujian. Tapi meskipun begitu, kamu merasa belajar ala SKS masih bisa menyelamatkanmu saat ujian. Setidaknya, kamu bisa mengandalkan 50% dari hasil belajarmu semalaman. 50% sisanya kamu berharap dari keberuntungan 😉
Belajar SKS memang bisa dikategorikan sebagai kebiasaan. Hipwee yakin kamu juga udah tahu sih, tapi coba deh kebiasaan ini dikurang-kurangin. Seru sih, bikin deg-degan, tapi nggak ketar-ketir deg-degan terus tiap menjelang ujian? Hehehe. Sukses ya untuk semesteran kamu yang berikutnya!
Lihat juga yuk kisah mahasiswanya Anisa Rahma, hihi.