Galang donasi memang punya reputasi yang sangat baik dan bisa benar-benar membantu pihak yang sedang membutuhkan. Tapi orang-orang yang penuh rasa iba ini justru dimanfaatkan sama oknum nggak bertanggung jawab yang cari uang untuk dirinya sendiri. Yang lagi rame nih, banyak orang tega membuka donasi buat kocheeng dan hewan peliharaan lainnya. Parah banget sih. Mari kita bahas bareng di Hipwee Hiburan spesial miauw berikut!
ADVERTISEMENTS
Siapa sih yang nggak suka kucing? Kelucuannya yang ternoda karena kondisi yang sedang sakit atau kena musibah dengan mudah bikin terenyuh
Sebagai binatang peliharaan yang akhir-akhir ini ngetop, kucing memang jadi idola banyak orang. Pecinta kucing pun semakin banyak di mana-mana. Ketika melihat unggahan yang menggambarkan kucing dalam keadaan kurang baik, banyak pecinta kucing yang tentu akan iba dan ingin turut menyelamatkan nasib sang binatang. Belum lagi, jika kucing-kucing liar yang digambarkan sedang sakit, butuh ditangani dokter, dan perawatan lain yang memang nggak murah.
ADVERTISEMENTS
Sifat dasar masyarakat kita yang memang mudah berbelas kasih, nggak tegaan, dan pada dasarnya punya simpati yang tinggi; nggak bisa mengelak untuk ikut membantu
Ketika banyak yang ingin membantu, tentu pengunggah atau rescuer kucing tersebut membuka donasi kepada masyarakat umum. Benar saja, nggak butuh wkatu lama bagi rescuer mengumpulkan uang dari belas kasihan orang yang muncul setelah dia mengunggah keadaan buruk sang kucing.
Kepedulian orang-orang memang begitu mudah didaptakan, apalagi dengan bantuan media sosial yang bisa dengan mudah membuat unggahan jadi viral. Kegiatan penggalangan dana semacam ini tentu bisa cepat terkumpul.
ADVERTISEMENTS
Namun sayangnya, setelah dana terkumpul, rescuer justru kadang kabur. Dimintai pertanggungjawaban, berdalih melulu, kaco!
Nggak semua rescuer bisa menjaga dana besar yang diamanatkan banyak orang buat si kucing. Terkadang, laporan pertanggungjawaban yang nggak jelas, dana yang akhirnya masuk ke rekening pribadi sering banget terjadi. Kasus yang paling heboh adalah saat tahun 2017, di mana ada seorang rescuer yang ‘numpang hidup’ dari uang hasil donasi yang terus-terusan dia galang. Pecinta kucing pun akhirnya melakukan sidak terhadap recuer tersebut. Wah, ini mah bukan lagi tumbuh dari rasa iba terhadap binatang, tapi dari kebutuhan memenuhi hajat hidup pribadi.
Kasus-kasus semacam ini bahkan menginspirasi salah satu warganet untuk membuat komik tentang penggalangan dana atau donasi yang memanfaatkan kucing sebagai umpan atau objeknya. Dia juga menuliskan banyak keresahan tentang hal ini lewat utas di akun Twitter-nya berikut.
Mungkin sobat twitter belum banyak yg aware bahwa dunia perkucingan itu sangat keras dan rawan penyalahgunaan, saya akan share soal komik yg sudah pernah saya upload di IG.
Banyaknya CL (Cat lovers) yg mudah trenyuh atas permintaan donasi, adalah alasan knp saya bikin komik ini.
— Thediaryofmugi (@thediaryofmugi) January 13, 2019
Belas kasih dan iba memang bukan perasaan yang salah. Wajar mengasihani kucing dan ingin membantu mereka agar dapat perawatan yang lebih baik. Tapi alangkah lebih baik kalau kita ikut mengawasi akan dibawa ke mana uang kita, apakah dipergunakan secara bertanggung jawab?
Ikhlas bukan berati nggak turut mengawasi keberlanjutan nasib kucing sebagai binatang yang tujuannya hendak diselamatkan. Kalau diteruskan, bakal makin banyak orang yang menjual belas kasihan untuk keuntungan mereka sendiri.