Merujuk pada penelitian dari psikolog bernama Bertram Forer, salah satu alasan kebanyakan orang percaya zodiak adalah karena kita cenderung mempercayai hasil-hasil ramalan yang bernada positif. Namanya manusia memang selalu senang mendengar hal-hal positif tentang dirinya ketimbang yang bernada negatif. Itulah kenapa kebanyakan ramalan atau ulasan zodiak mengobral pernyataan-pernyataan yang akan membuat pembacanya merasa unik dan punya banyak kelebihan.
Masalahnya, kita harus adil sejak dalam pikiran. Dalam rangka campaign #kononkatanya, Hipwee ingin menguji kecil-kecilan teori Forer di atas dengan membuat seri #GanyangZodiakmu. Saya akan menjelma orang paling jujur dengan lidah paling pedas sedunia, mengungkap sisi negatif dari tiap-tiap zodiak. Kita lihat seberapa batinmu tahan mendengarnya. Sebagian dari kamu mungkin akan muak dan tidak lagi percaya zodiak, ya ndak apa-apa. Untuk yang tetap percaya, mudah-mudahan bisa jadi bahan introspeksi diri.
Hmm… sejatinya saya agak berat tangan membahas Taurus (April 20 – Mei 20), karena konon katanya mereka zodiak yang kurang bisa menghargai perspektif orang lain, apalagi yang bersifat merugikan mereka. Ya sudah, saya persembahkan artikel ini untuk pembaca dari zodiak-zodiak lain, supaya kalian bisa lebih tahu cara menyikapi para Taurus di luar sana.
ADVERTISEMENTS
1. Apa yang lebih keras dari hidup di Jakarta? Kepala orang-orang Taurus
Bicara dengan Taurus seperti meneriaki tembok. Tak mengubah apapun, bergeming.
Sekali Taurus punya pendapat akan sulit untuk “digoyang”. Idealis? Tidak selalu, kadang karena kurangnya kemampuan dan kerelaan melihat sudut pandang lain. Mereka cenderung melihat semesta seperti matematika yang kebenarannya absolut, hanya ada satu cara untuk menyelesaikan masalah. Padahal kompromi adalah hal penting dalam memelihara hubungan sosial.
Gawatnya, sifat ini mengarahkan mereka menjadi spesies warganet paling menyebalkan di konteks era media sosial ini, apalagi bila menyentuh wacana-wacana sensitif seperti politik dan agama. Berdebat dengan Taurus di media sosial tak ada ujungnya. Sebagian dari mereka akan memaksakan pendapat dan hanya mendengar atau membaca sesuatu hanya demi memadatkan keyakinan yang sudah ada.
Sekeras batu karang itu tak apa, tapi kadang mereka lebih seperti bus antar kota yang terperosok jatuh di pinggiran jalan: terjerumus, menganggu, tapi sulit sekali untuk dipindah.
ADVERTISEMENTS
2. Taurus konon katanya jauh dari sifat kebijaksanaan air, mereka tidak fleksibel dan alergi perubahan
Padahal salah satu adagium mengatakan bahwa “satu-satunya hal yang tidak akan berubah adalah perubahan itu sendiri.” Ini yang membuat sebagian Taurus hidup terengah-engah di zaman berkembang, termasuk jika harus berhadapan dengan apa yang dinamakan move on. Mereka bisa memaafkan tapi tidak melupakan.
Mungkin, Taurus akan lebih bahagia tinggal di sebagian negara Timur Tengah yang otoritarian atau zaman renaissance. Karena mereka tidak harus repot-repot memanfaatkan kebebasan. Yang penting bisa makan dan berkembang biak.
ADVERTISEMENTS
3. Jika dimungkinkan, Taurus mungkin akan memilih puluhan tahun terus bergerombol dengan kawan-kawan yang sama
Taurus bisa tersipu karena kerap dianggap sebagai zodiak yang setia. Iya, mereka susah didekati, dan tidak terlalu berhasrat aneh-aneh. Tapi boleh jadi karena mereka memang sulit terkoneksi secara emosional (Sagittarius menyebutnya “membosankan”).
Mereka sulit bergaul dengan orang baru. Bukan karena tidak terampil, tapi kadang mereka punya standar relasi tertentu. Mengesalkannya, Taurus sering menjalankan prinsip judge a book by its cover. Isi kepala mereka yang pragmatis melihat seseorang dari apa yang bisa mereka manfaatkan. Padahal dalam konteks karier dan keduniawian sekalipun, sering kali keuntungan-keuntungan lahir dari pertemuan tidak sengaja dari orang yang tidak tertebak. Siapa kira anak pramuka yang dulu sering kamu toyor-toyor kepalanya semasa SMA itu nantinya menjadi CEO perusahaan aplikasi pencarian jodoh terkenal? Mana tahu?
ADVERTISEMENTS
4.Taurus terkadang tampak menyerupai pemalas, seperti orang yang tidak punya motivasi hidup selain “mati masuk surga”
Karena memandang banyak hal secara realistis, Taurus tidak suka “bermimpi”. Dan karena tidak suka “bermimpi”, mereka enggan untuk mematok target atau cita-cita yang indah-indah dalam hidupnya. Dampaknya, Taurus sering terkesan mager dan malas.
Sejatinya mereka tidak pemalas (kalau ada yang iya, pasti bukan karena zodiaknya!). Sayangnya, Taurus hanya akan rajin untuk kegiatan-kegiatan yang sudah jelas manfaatnya–terutama untuk jangka pendek. Padahal, bukankah misteri dan segala ketidakpastian itu yang membuat hidup ini sendiri menarik? Tanpa ambisi dan khayalan, hidup seseorang bisa menjadi hambar.
Mereka tipe pekerja yang tak neko-neko dan giat menjalani kerja-kerja harian, namun rutinitas itu bisa membekukan mereka. Itu kenapa Taurus sering dianggap zodiak yang ideal untuk pekerja, tapi tidak untuk pemimpin. Mereka kurang punya visi untuk menciptakan sesuatu yang beda dan mengejutkan.
Masa depan bagi mereka adalah “esok hari”. Di tiap ramainya euforia malam tahun baru, para Taurus memilih menonton Kimi Hime Youtube atau main PUBG dibanding menyusun resolusi.
ADVERTISEMENTS
5. Meski sebaya sekalipun, rasanya ingin selalu memanggil kawan Taurus dengan “Bapak” 🙁
Dari sini, kombinasinya muncul:
Pola pikir kaku + segan dengan kebaruan + mager-mageran untuk berinovasi: Taurus terkesan kolot.
Selain seperti tembok, kadang-kadang mendengar Taurus bicara seperti mendengar ceramah orangtua yang satu arah. Kita tidak diberi keleluasaan untuk memberi sanggahan. Cara berpikir mereka pun lebih hitam-putih, plus benar dan salahnya dulu baru argumennya dibangun.
Itu kenapa Taurus dikatakan punya tendensi nyaman dengan pendekatan konservatif dan tradisional. Mereka juga memegang erat nilai-nilai moral yang ketat. Sepertinya ini bukan hal yang buruk (apalagi jika mereka memang sudah tua), namun lumrah jika ada guyonan bahwa orang Taurus adalah prioritas terakhir untuk diajak party.
ADVERTISEMENTS
6. Selain tenaga dan ambisi, Taurus juga malas kalau harus mengeluarkan duit
Pesan yang ingin saya sampaikan ke Taurus: “Harta tidak dibawa mati, Taurus”
Oke, zodiak Karl Marx adalah Taurus. Tapi ya itulah persoalan mereka, hidup tak melulu persoalan ekonomi–dan Marx juga jarang ikut party.
Taurus dianggap sebagai zodiak yang paling cakap mengatur keuangan. Yup, uang memang penting saudara-saudara, tapi tak semuanya tentang itu. Mereka seperti kalkulator berjalan, atau konsultan keuangan yang tak diundang. Amat-amat irit, kadang-kadang sampai ke level kikir dan pelit. Atau kita sebut saja “perhitungan”.
Taurus lebih suka menabung dibanding mengeluarkan uang sampai kadang lupa bahwa uang memang ada untuk dibelanjakan, toh di akhirat tak ada mesin ATM.
7. Butuh keringat untuk mengajak Taurus belajar hal-hal baru, termasuk introspeksi diri
Sejujurnya, saya masih ragu artikel ini saja akan dibaca.