Merujuk pada penelitian dari psikolog bernama Bertram Forer, salah satu alasan kebanyakan orang percaya zodiak adalah karena kita cenderung mempercayai hasil-hasil ramalan yang bernada positif. Namanya manusia memang selalu senang mendengar hal-hal positif tentang dirinya ketimbang yang bernada negatif. Itulah kenapa kebanyakan ramalan atau ulasan zodiak mengobral pernyataan-pernyataan yang akan membuat pembacanya merasa unik dan punya banyak kelebihan.
Masalahnya, kita harus adil sejak dalam pikiran. Dalam rangka campaign #kononkatanya, Hipweeingin menguji kecil-kecilan teori Forer di atas dengan membuat seri #GanyangZodiakmu. Saya akan menjelma orang paling jujur dengan lidah paling pedas sedunia, mengungkap sisi negatif dari tiap-tiap zodiak. Kita lihat seberapa batinmu tahan mendengarnya. Sebagian dari kamu mungkin akan muak dan tidak lagi percaya zodiak, ya ndak apa-apa. Untuk yang tetap percaya, mudah-mudahan bisa jadi bahan introspeksi diri.
Sebagian pemerhati zodiak mengatakan bahwa Cancer (21 Juni – 22 Juli) adalah zodiak yang paling feminin (kelirulah mereka yang bilang itu Virgo hanya berdasarkan simbolnya). Membahas Cancer berarti kita akan banyak bicara soal rasa, rasa, dan air mata. Perempuan sulit dimengerti, begitu juga Cancer. Apalagi jika kamu berselancar di dunia maya untuk mencari informasi terkait Cancer, kamu akan dihadapkan pada kesamaan keyword antara cancer sebagai zodiak dan cancer sebagai penyakit (kanker). Namun, meski beda jauh maknanya, nuansa yang tertangkap sama. Keduanya sama-sama harus dihindari, dan pengaruh buruknya susah diberantas ~
ADVERTISEMENTS
1. 99 % perasaan + 1 % logika: drama
Mengganyang Cancer amat mudah, bisa kita mulai dari mitologinya. Mitos Cancer adalah yang paling receh dibanding zodiak lainnya:
Tatkala Hercules tengah berperang dengan Hydra, seekor kepiting tiba-tiba datang menggigit kakinya. Ow, Hercules versus kepiting? Sekali libas, kepiting itu melayang jiwanya.
Secara cocoklogis, banyak yang menafsirkan bahwa mitologi Cancer itu adalah kisah tentang seseorang yang melawan sesuatu yang di luar kemampuannya. Cancer tak pernah logis.
Cancer selalu basah kuyup oleh emosi. Dalam konteks karier, Cancer cenderung sulit diajak profesional untuk memisahkan pola kerja seharusnya dari pengaruh perasaan. Dan ketika bermasalah dengan seseorang, ia kerap terlecut untuk melihatnya menjadi masalah personal.
Bedanya dengan Pisces–sama-sama baperan–, Cancer tak terlalu memendam luka-luka tak kasat mata itu. Ia akan mencari teman curhat (baca: korban), dan pilihan bagi pendengarnya ada dua:
1) Tersentuh (ya, hanya jika ia sesama Cancer~)
2) Memendam dalam hati, “iyuuuuuuh, gitu doang”
Bila Pisces hobinya lari dari kenyataan, maka Cancer hobinya menangisi kenyataan yang ada. Mana yang lebih baik? Saya golput.
Sementara golongan Cancer terburuk adalah mereka yang memanifestasikan emosinya menjadi drama. Ketika itu terjadi, maka kamu akan tahu bahwa di balik Tersanjung, Putri yang Tertukar, dan Cinta Fitri, semua karakter di dalamnya didasarkan pada satu watak: Cancer.
Atau dengarkan semua lagu Lana Del Rey, dan kamu akan tahu bagaimana bila seorang Cancer menyanyikan lagu-lagu untuk Cancer.
ADVERTISEMENTS
2. Apa yang lebih lamban dari pelayanan BPJS? Move on-nya Cancer
Balik ke mitologi tadi, jadi siapa gerangan kepiting itu? Ternyata ia diutus oleh istri dewa Zeus bernama Hera yang memang ingin menghabisi Hercules. Hera menyimpan dendam kesumat karena Hercules adalah putra dari istri kedua Zeus. Hercules adalah simbol sakit hati akan kenyataan bahwa ia pernah dimadu oleh Zeus. Tua-tua keladi memang Zeus ini.
Mayat kepiting yang tewas di tangan Hercules itu lalu oleh Hera diabadikan menjadi bintang di langit, sebagai penanda seumur hidup, supaya semesta selalu ingat bahwa Zeus pernah selingkuh. Sebuah balas dendam yang wow.
Alhasil, Cancer memandang luka bukan sebagai rasa yang harus ditinggalkan, melainkan sesuatu yang monumental, sesuatu yang diperingati dan dihayati. Mereka butuh 3 tahun untuk move on dari pacaran 3 hari bersama orang yang baru dikenal 3 minggu.
ADVERTISEMENTS
3. Moody garis keras: Riang, bete, riang lagi, bete lagi…
Hidup memang seperti roda, kadang di atas dan kadang di bawah. Bahagia dan sedih adalah keseimbangan hidup. Tapi sirkulasi bahagia dan sedih pada Cancer seperti lalu lintas Jakarta: ruwet dan brutal.
Inilah kenapa Cancer menjadi salah satu zodiak yang paling dihindari banyak orang kendati mereka tak bermaksud jahat sekalipun. Istilah 4.0-nya adalah “annoying“.
Begitu pening berinteraksi dengan seseorang yang tak bisa kita tebak responsnya. Coba saja, dua hari berurutan kamu masuk kantor, pasang gestur sedemikian bersahabat, lantas tepuklah pundak seorang kawan Cancermu, sambil berkata “Hai beib, tumben udah datang jam segini?”
Di hari pertama, bisa saja ia menjawab, “Udah dong beib, mau aku bikinkan kopi?” sambil melempar senyum berseri.
Di hari kedua, jangan kaget jika ia menjawab,”Beib beib ndas-mu! Berani benar mulutmu menuduh aku selalu datang telat??? Kiss my ass, dumbshit!” sambil melempar penggaris besinya.
Mari kita yakinkan BMKG untuk mulai perlu memikirkan teknologi alat pantau stabilitas emosi para Cancer, supaya kita bisa menghitung jarak aman dengan mereka.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
4. Sekali punya hasrat akan sesuatu, Cancer tiada henti memikirkannya
Yup, obsesif. Mirip dengan Scorpio. Bedanya, Scorpio mampu mengekspresikan obsesi dan ambisnya secara lebih ganas dan lugas, sementara Cancer kadang hanya mengungkapkannya secara timbul-tenggelam dan malu-malu. Padahal di dalam hatinya, uh meletup-letup.
Cancer adalah pemimpi yang merana.
Tatkala mengharapkan sesuatu–walau susah diraih akal sehat, seperti biasanya–Cancer akan terus memikirkan itu. Mereka tak bisa mengalihkan hasrat itu semudah mengganti saluran TV, malahan berlarut-larut menangis atau melamun karenanya. Alah, nangis teroooos, Cancer adalah zodiak paling rentan dehidrasi tampaknya.
Dan ketika Cancer tidak ingin sesuatu terjadi, mereka juga akan terus memikirkan itu sampai menjadi ketakutan berkepanjangan.
ADVERTISEMENTS
5. Dan itu membuat Cancer pesimis dan mudah dilanda cemas berlebih
Tak heran kita bisa banyak menemui sosok-sosok Cancer yang membuat kita berpikir sepintas, “Emmm… seharusnya mereka bisa mendapatkan sesuatu yang lebih dari ini”. Ya, mereka hanya kurang percaya diri, sibuk meladeni rasa was-wasnya.
Ada banyak sekali kemungkinan kita mati nanti sore: sakit jantung, bom nuklir dari sebuah negara yang khilaf, gempa bumi mega-trust, serangan alien, atau Tuhan tiba-tiba bosan dan mempercepat hari kiamat. Memikirkan itu akan membuat kita selalu gelisah setiap waktu. Cancer sering melakukannya.
Cancer cenderung menyebarkan energi negatif pada lingkungannya. Seakan selalu ada masalah di sekitar. Mereka membuat kita merasa dunia amat tidak nyaman.
Itu kenapa konon katanya ekspresi wajah natural Cancer adalah pucat. Versi lebay-nya, mereka dikatakan sering tidur dengan satu mata terbuka, saking tak pernah merasa aman dengan sekelilingnya. Cocok jadi hansip.
6. Terlalu senang berkorban, punya talenta besar menjadi bucin
Logika adalah kendali diri kita. Sementara Cancer yang notabene diciptakan Tuhan dari air mata ini tak punya kuasa itu. Dampaknya? Mereka mudah “menyerahkan” kendali diri kepada orang lain.
Tapi bukankah menjadi budak cinta sedang tren? Kisah Cancer sedang laku-lakunya hari ini.
7. Cancer itu rapuh, seperti barang pecah belah
Saking menyedihkannya, dari tadi saya merasa seperti sedang menulis naskah ESQ pesantren kilat.