“Coba ngomong lebih keras dikit dong, biar yang lain denger…”
Itu komentar yang pasti sering kamu terima sebagai cewek dengan suara lembut dan pelan. Bukan bermaksud untuk sok manis, memang dari sananya “setelan”-mu sudah begini. Asal orang-orang tahu, mereka yang berbicara pelan sepertimu juga punya tantangan sendiri. Selain sering diminta ngomong “kerasan dikit”, kamu juga kerap dikira pendiam dan pemalu. Padahal ya belum tentu.
Nah, selain dua hal di atas, apa lagi sih hal-hal yang cuma dipahami sama kamu yang lembut bersuara pelan? penasaran? Baca artikel ini pelan-pelan ya… hehehe
ADVERTISEMENTS
1. Ditanya ‘Ngomongnya bisa lebih keras dikit?” udah biasa. Padahal kamu hampir nggak pernah ngerasa bersuara terlalu pelan :p
Sebenarnya lucu juga sih kalau selalu disuruh ngomong lebih kencang. Soalnya, kamu nggak pernah merasa punya suara yang terlalu pelan. Baru setelah diminta ngomong lagi begini, kamu sadar: iya juga ya, suaramu memang pelan…
ADVERTISEMENTS
2. Karena gaya bicaramu lembut, kadang kamu khawatir dikira sok manis. Tapi ya gimana, memang dasarnya begini…
Pernah ada orang yang menganggap suara pelan kamu itu dibuat-buat biar terkesan feminin dan manja. Padahal itu memang kamu yang aslinya. Harusnya orang yang mencibir itu pun paham, kalau kamu sebenarnya cuma ingin membuat orang nyaman dengan gaya bicaramu.
“Nanti kalau ngomongnya kencang disangka marah, lagi!”
ADVERTISEMENTS
3. Kamu lihat temanmu di jalan, tapi dia gak lihat kamu. Mau teriak malu, tapi nggak negur juga nggak enakan
Eh, itu kan Tari. Duh… panggil nggak ya? Masa harus teriak, malu ah. Suaranya juga nggak mungkin bisa kencang. Ya udah lah aku yang samperin aja. Hmmm….
Daripada sudah terlanjur berusaha teriak, tapi si temanmu tetap nggak mendengar, dan malah menarik perhatian orang di dekatmu. Akhirnya mau nggak mau kamu harus berjalan mendekat ke temanmu itu. Soalnya kalau nggak nyapa juga nggak enakan. Maklum yang lembut bukan cuma suaranya, tapi juga perasaannya.
ADVERTISEMENTS
4. Karena itu kamu males banget kalau denger orang teriak-teriak di tempat ramai. Harus banget ya teriak?
Padahal jarak mereka nggak jauh-jauh banget. Tapi, entah kenapa orang itu dengan semangat ’45 meneriakan nama temannya. Harus ya teriak-teriak? Langsung samperin aja kan bisa.
ADVERTISEMENTS
5. Disuruh ngomong di depan banyak orang langsung kelimpungan. Mau gimanapun, suaramu tetap aja pelan
“Hah! Pidato?”
Mau ngomongnya pakai pengeras suara sekalipun, mending kamu langsung angkat tangan. Nyerah aja deh, daripada pas ngomong nggak ada yang perhatiin kamu, karena suaramu yang tetap nggak bisa lantang. Maaf ya aku bukan orator yang baik 🙁
ADVERTISEMENTS
6. Banyak yang ngefans sama suara kamu. Tapi suaramu doang… Wajahmu enggak ;p
“Ih, coba kamu bilang kalimat yang tadi lagi dong. Lucu anet tadi”
“Aku ngefans sama suaranya, boleh nggak mukanya ditutup aja.” 😀
Bonus: kalau ada yang ngira kamu jutek, tapi pas dengar kamu ngomong langsung hilang deh kesan jutek itu. Hehehe.
7. Sering dikira pintar nyanyi. Aminin aja lah ya… Hihihi
Kamu sendiri heran, kenapa orang bisa berpikir kamu pintar nyanyi cuma karena suaramu yang pelan dan ear-catching. Padahal selama ini kamu sendiri cuma berani nyanyi di kamar mandi. Jadi, pas ada yang bilang kamu penyanyi, dalam hati kamu pun diam-diam mengamini.
8. Mau marah tapi nggak bisa, akhirnya diam aja
Karena sadar suaramu nggak akan cukup lantang untuk menumpahkan amarah, kamu pun akhirnya nggak jadi marah. Cuma bisa diam sambil menatap orang itu dengan kesal.
9. Karena suaramu halus, kamu sering dikira pemalu atau pendiam. Aslinya nggak begitu kok!
“Ih, Mbaknya ngomongnya pelan banget sih. Sama saya nggak usah malu-malu lah Mbak!”
Kalau aja mereka tahu kamu aslinya itu bawel dan ceplas-ceplos. Cuma suaranya aja kok yang pelan, pribadinya bukan pemalu atau pendiam.
10. Mungkin kamu satu keluarga ngomongnya serupa. Lembut semua
Lingkungan memang nggak selalu mempengaruhi gaya bicara seseorang. Tapi nggak menutup kemungkinan kalau suara pelan nan lembutmu itu adalah turunan. Bisa jadi anggota keluargamu yang lain juga ngomongnya lembut semua. Kebayang, kan, pasti rumahnya tenang adem ayem. Lha wong ngomongnya nggak ada yang teriak-teriak.
11. Kadang kamu juga gagal paham sama orang yang lagi curhat aja suaranya kencang
Lagi ngopi di kedai, tiba-tiba kamu dengar orang di meja samping kamu curhat sama teman sebangkunya dengan suara menggebu-gebu.
“Aku sedih deh kenapa aku bisa di PHP’in sama dia. Tahu gitu aku nggak buru-buru ngasih hati ke dia! Huft…” *ngomongnya kencang dan tanpa jeda. Mirip suara kereta*
Kamu cuma geleng-geleng. Duh, bukan maksud mau nguping, tapi gimana lagi suara Mbaknya nyaring sih. Hmmm…
12. Gak usah sungkan sama suaramu yang pelan. Itu juga menandakan kalau kamu pribadi yang penyayang yang sabar
Karena yang lembut itu nggak cuma suaranya, tapi juga perasaannya. Ngelihat anjing atau kucing di jalan aja kamu pasti bakal bisa tersentuh.
“Ya ampun, anjing lucu begini nggak keurus,” *sambil mengelus-elus*
Oh….. kamu itu si lembut bersuara pelan yang penyayang sekaligus sabar. Gimana nggak sabar, orang ngomongnya aja pelan dan beritme. Dan, kamu yang menjadi pendengar juga sudah seharusnya bisa sabar, jangan terus mencibir ya. Peace! 😉