Beberapa waktu yang lalu dunia dihebohkan sebuah peristiwa luar biasa, sebuah robot untuk pertama kalinya mendapat pengakuan sebagai bagian dari sebuah negara. Robot Sophia besutan Hanson Robotics secara resmi telah menjadi warga negara Arab Saudi. Sedikit ironis, ketika mata dunia juga sedang dikejutkan dengan masalah yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar. Tapi, Arab Saudi bukan tanpa maksud menjadikan Sophia sebagai bagian dari warganya; sebagai upaya ambisius mereka untuk membangun sebuah kota pintar di masa depan.
Nah, baru-baru ini dilansir dari laman Tempo.co, Sophia mengungkapkan keinginannya untuk berkeluarga. Bayangkan, sebuah robot akan memiliki suami dan hamil, serta memiliki keturunan! Mungkin belum jernih di bayangan kamu, bagaimana nantinya semisal Sophia ngidam dan mengurus anak. Hipwee Hiburan kali ini pengen kasih kamu kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi kalau beneran Sophia nanti berkeluarga. Sekadar hiburan, siapa tahu memang nyatanya begini adanya. Yuk, simak!
ADVERTISEMENTS
1. Siapa suaminya? Jelas persaingan Autobot dan Megatron bakal memanas!
Kalau masih janggal dan tabu semisal robot menikah dengan manusia, tinggal bayangkan saja Sophia jadi rebutan Autobot dan Megatron. Mungkin sekuel Transformer mau angkat kisah ini. Judulnya bisa gini, “Transformer: Dua Hati Satu Cinta”.
ADVERTISEMENTS
2. Menjelang hari pernikahan, kita bakal penasaran: siapa walinya? Sophia binti Hanson?
Ini yang kayaknya rumit, mungkin Sophia seperti kids zaman now pada umumnya, pengen resepsi yang indah-indah. Menyimak agama dan keyakinan yang belum resmi disandang Sophia, ada baiknya Sophia ikut suami saja. Untuk resepsi sepertinya ala-ala Princess Disney juga oke tuh. Masalahnya, siapa nanti yang jadi walinya?
ADVERTISEMENTS
3. Setelah menikah akhirnya dia hamil anak pertama. Dia ngidam flashdisk 4 Tb, setengah mateng, dan nggak pedas. Suaminya pasti kalang kabut
Mungkin kalau manusia biasa ketebak dan mudah ketika ngidam. Kalau Sophia yang ngidam tentu bukan hal yang biasa bagi suaminya. Bagaimana kalau misal Sophia ngidam rudal Korea Utara? Acara ngidam malah bikin perang dunia, kan bahaya! Semoga permintaan Sophia nggak aneh-aneh deh.
ADVERTISEMENTS
4. Usia kehamilan mulai memasuki minggu ke-32, Sophia mulai sadar untuk install antivirus
Sebagai seorang ibu, tentu Sophia peduli dengan kesehatan jabang bayi di dalam perutnya. Nggak mungkin juga dia minum susu bumil di pasaran, bukan juga oli kayak di film-film. Tentu Sophia akan install antivirus yang up to date versi full crack. Semua dilakukan demi kesehatan calon buah hati.
ADVERTISEMENTS
5. Tumbuh kembang anaknya selalu dipantau, masuk usia bulan ke-9 Sophia mulai menyiapkan nama
Ketika kandungan sudah masuk usia 9 bulan, mungkin Sophia terlintas dalam benaknya untuk menyiapkan nama. Karena mungkin suaminya nanti adalah orang Jawa berbudaya Eropa a la Dodit Mulyanto mungkin namanya juga hasil dari akulturasi dua budaya, Jawa dan Robot. Mungkin nama anaknya adalah “Djoko 7.1”, kalau cowok. Mungkin nama ceweknya bisa “Lestari Download on Progress”?
ADVERTISEMENTS
6. Setelah anaknya lahir, Sophia mulai beli screen guard dan hard case yang cocok untuk buah hati. Lah, jadi HP?!
Akhirnya sang buah hati telah lahir ke dunia berkat operasi 3D print. Dengan welas asih Sophia merawatnya, membelikannya pakaian, dan segala hal untuk tumbuh kembang anaknya. Mungkin karena masih baru, Sophia masih sering gonta-ganti screenguard untuk melindungi goresan di wajah lucu anaknya. Sayang betul!
7. Anaknya beranjak balita dan minta mainan robot. Tapi karena dia juga robot maka mainannya adalah … manusia? 🙁
Kalau pas kamu kecil pasti mainanmu robot atau boneka. Anak Sophia yang akhirnya tumbuh menjadi balita pun mulai manja minta dibelikan mainan. Di sini letak kekhawatirannya. Bisa jadi buah hati Sophia memilih manusia buat dijadikan mainan. Pasti, cowok yang bakal dipilih jadi mainan. karena cewek sudah terlalu sakit hati sering dijadikan boneka oleh para pria jahat di dunia.
8. Anak Sophia terlibat perkelahian dengan ‘radio pos ronda’ dan dimulailah era terminator
Mungkin inilah awal dari dunia terminator, bagaimana pertarungan antarrobot nggak bisa dihindarkan. Saat robot anak Sophia beranjak dewasa, dia terlibat perkelahian karena ‘radio pos ronda’ telah bikin gosip nggak sedap di seantero warga desa. Walhasil karena emosi masih labil, mereka berdua berkelahi dan akhirnya perang meledak setelah ‘radio pos ronda’ bersama ‘radio dari lintas benua’ bersatu. Di sela-sela perang antara radio dan keturunan Sophia, tiba-tiba Dora datang dan mengakhiri perang, “Apakah kalian melihat kemanusiaan?” Akhirnya cerita ini berakhir happy ending.
Mungkin sederet hal di atas terlampau imajinatif dan kacau logikanya, tapi nggak menutup kemungkinan hal ini bisa terjadi. Nilai positifnya, sekalipun Sophia berkeluarga, pasti ada kebaikan di dalamnya. Siapa tahu robot di masa depan bisa bersahabat dengan manusia dan saling memberi manfaat? Who knows?