Nama Lucinta Luna mungkin akhir-akhir ini paling disoroti warganet. Hal ini bukan lain karena isu transgender yang menerpanya. Meski banyak pihak yang sudah memberikan bukti kalau Lucinta dulunya adalah seorang laki-laki bernama Muhamad Fattah, lalu mengganti kelaminnya menjadi perempuan, Lucinta tetap membantah hal tersebut sampai sekarang. Belum lagi tentang dirinya yang mengaku hamil. Meski sengaja mencari perhatian, sepertinya warganet nggak terlalu peduli dengan sosok Lucinta yang dibilang ‘halu’ ini.
Namun kali ini, warganet menyeriusi pernyataan yang dilontarkan Lucinta Luna saat dia melakukan Instagram Live bersama dua orang temannya. Pernyataan yang dianggap merendahkan tersebut dilaporkan ke pihak yang berwajib oleh perwakilan daerah yang merasa dihina oleh Lucinta ini.
ADVERTISEMENTS
Seperti biasa, dalam Instagram Live yang dilakukannya, Lucinta meluapkan kekesalannya terhadap seseorang. Kali ini dia membahas tentang selebgram asal Manokwari yang dibilang mirip dengannya
Dalam cuplikan Insta Live yang berhasil direkam warganet ini, terlihat Lucinta Luna dan dua orang temannya sedang berapi-api membicarakan seorang selebgram yang dianggap ‘panjat sosial’ karena dirinya dibilang mirip Lucinta Luna. Sosok itu bernama Levana Nuraiza. Selebgram ini berasal dari Manokwari. Dia memang sempat jadi buah bibir beberapa waktu lalu lantaran dibilang sangat mirip Lucinta Luna. Bahkan dia juga sempat diundang ke salah satu program televisi swasta. Hal inilah yang sepertinya membuat Lucinta nggak terima karena merasa Levana meniru-niru dirinya. Padahal, Levana sendiri juga menolak dibilang mirip Lucinta Luna. Namun yang bikin masyarakat geram adalah ketika Lucinta menyebutkan asal Levana. Bukannya menyebut ‘Monokwari’, Lucinta malah menyebutnya dengan ‘Nonokwari’.
ADVERTISEMENTS
Dianggap kelewat batas karena merendahkan Manokwari, masyarakat Papua yang diwakili @papuabarathitz nggak terima dan akan mempersoalkan hal ini ke meja hijau
Sudah jelas urusan ini akan panjang. Masyarakat Manokwari tentu nggak terima dengan penghinaan yang dilakukan oleh Lucinta. Apalagi kata ‘nonok’ memiliki arti ‘kemaluan’. Jadi wajar saja masyarakat mengecam pernyataan Lucinta itu. Akhirnya salah satu perwakilan masyarakat Manokwari dan Papua Barat dengan akun @papuabarathitz menyeriusi masalah ini dan akan membawanya ke meja hijau. Mereka menuntut agar Lucinta ditangkap dan dipenjarakan, diberikan hukuman adat dengan denda 100 miliar rupiah, serta meminta maaf kepada masyarakat Papua.
ADVERTISEMENTS
Nggak main-main, perwakilan masyarakat itu pun langsung menghubungi Kapolres Manokwari untuk meminta izin melaporkan hal ini
Bukan hanya ancaman belaka, dari postingan @papuabarathitz yang berisi cuplikan percakapan dengan Kapolres Manokwari, terlihat bahwa perwakilan Papua Barat ini melaporkan video Lucinta tersebut. Mereka menjelaskan bahwa ‘Nonokwari’ yang disebut Lucinta tersebut sebagai penghinaan. Mereka pun meminta izin untuk melaporkan hal ini.
ADVERTISEMENTS
Beberapa jam kemudian, pihak @papuabarathitz pun bertandang ke kepolisian untuk membuat laporan. Mereka pun memberikan kesempatan Lucinta untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Dan benar saja, beberapa jam kemudian, perwakilan masyarakat yang merasa tersinggung ini sudah berada di pihak kepolisian untuk melaporkan kasus yang menjerat Lucinta. Tapi mereka masih memberikan kesempatan untuk Lucinta Luna dan manajemennya untuk memberikan klarifikasi terkait video tersebut. Nggak sampai di situ, Lucinta diminta datang langsung ke Kabupaten Manokwari untuk meminta maaf dan membayar denda adat sebesar 5 miliar rupiah. Kesempatan ini berlaku sampai pukul 9 malam nanti.
ADVERTISEMENTS
Sadar dengan tuntutan hukum yang menantinya, Lucinta yang berapi-api ngatain Levana dan Manokwari akhirnya minta maaf dengan muka memelas
Langkah yang diambil Lucinta tentu sudah bisa ditebak warganet. Melalui akun Instagram-nya, Lucinta beserta dua temannya yang berada dalam video tersebut meminta maaf. Dia mengaku nggak berniat untuk menghina Manokwari. Dengan muka memelas dia pun mengaku kalau ucapannya tersebut adalah khilaf.
Apa yang dilakukan Lucinta Luna ini seharusnya nggak cuma membuatnya jera tapi juga jadi pelajaran bagi para warganet. Mungkin sekali dua kali orang lain akan mendiamkan kelakukan yang nggak pantas kayak gini, tapi kalau sudah keterlaluan bahkan merendahkan sebuah daerah, organisasi, atau perkumpulan lainnya, tentu saja harus siap menerima konsekuensinya. Pengen populer atau terkenal boleh-boleh saja, tapi nggak gini caranya~