Jauh sebelum tren sepeda yang ramai belakangan ini, kita semua pernah menjadi pengguna aktif sepeda. Sepedalah yang menemani kita berangkat-pulang sekolah. Sepeda juga yang menghantarkan kita ke setiap sudut kota saat kita gowes bareng teman-teman.
Sepeda juga jadi penanda kreativitas kita saat masih bocah. Ketika sepeda kita rusak, kita selalu penasaran dan mencoba mencari cara untuk membetulkannya sendiri—sebuah usaha yang seringkali nggak menyelesaikan masalah. Nah, berikut ini Hipwee Hiburan akan mengajak kamu untuk mengingat kembali solusi-solusi kocak yang pernah kita lakukan saat sepeda kita sedang dalam masalah.
ADVERTISEMENTS
1. Jok sepeda copot menjadi masalah yang sering banget terjadi. Alih-alih mengencangkannya, kita dulu lebih memilih duduk di besi dan mengabaikannya
Jok sepeda itu benda yang paling ngeselin, selalu copot di saat yang nggak tepat. Kalau dipakai di depan rumah jarang bermasalah, giliran kita jauh dari rumah, langsung kumat. Kalau di rumah, kan, ada ayah yang bisa membetulkan jok. Kalau pun nggak bisa, seenggaknya kita bisa minta duit untuk membetulkannya di bengkel.
Nah, ini saat kita main sama teman-teman? Seringnya nggak pada bisa benerin. Akhirnya kita bodo amat dengan hal itu. Jok yang sering copot itu kita taruh di keranjang depan, kita gowes, dan memindah posisi duduk jadi ke besi yang melintang di tengah sepeda.
ADVERTISEMENTS
2. Dengan mengandalkan minyak goreng sebagai pengganti oli, rantai sepeda kita terhindar dari putus dan keluar jalur gir
Anak kecil itu cuek banget sama yang namanya merawat sepeda. Tahunya cuma pakai doang, tapi nggak ngerti cara pakainya. Sampai suatu hari tragedi pun tiba. Rantai sepeda salah satu temanmu putus karena nggak ada pelumasnya. Saat dibawa ke bengkel barulah kamu tahu bahwa oli bekas itu penting untuk rantai sepeda.
Nah, uniknya saat rantai kamu sendiri yang kering, kamu justru menggunakan minyak goreng daripada oli bekas. Kamu terlampau malas ke bengkel dan juga malu untuk minta, sampai akhirnya inovasi itu muncul entah dapat ide dari siapa.
ADVERTISEMENTS
3. Roda yang nggak sejalur dengan setang juga sering menjadi masalah. Benerinnya nggak perlu ke bengkel selama kamu masih punya paha dan tangan
Selain jok sepeda yang sering bermasalah, roda dengan setang yang nggak sinkron juga jadi penghambat kita saat hendak main. Dua bagian yang harusnya searah ini kerap berlawanan arah. Lucunya, kita dulu punya solusi yang cukup bisa menyelesaikan masalah meski hanya sesaat. Yaitu dengan meluruskannya sendiri menggunakan paha dan tangan.
Roda yang melenceng kita tahan pakai kedua paha, lalu kita membetulkan letak setang. Cara yang sering bikin paha kita kotor. 😀
ADVERTISEMENTS
4. Nggak punya sepatbor, kita dulu sering menggunakan teman sendiri untuk menghadang becek agar nggak mengotori baju kita 😀
Musim hujan itu momok buat pengendara sepeda. Khususnya buat mereka yang sepedanya nggak dilengkapi sepatbor. Belakang baju bisa kotor terkena cipratan air. Salah satu cara yang biasa kita pakai untuk mengatasinya adalah dengan menyuruh teman kita bonceng. Baju kita bersih terlindungi baju teman. 😀
ADVERTISEMENTS
5. Anak kecil menggunakan botol air mineral sebagai alat modifikasi mereka mendapatkan suara ban layaknya knalpot motor
Anak kecil selalu terobsesi sama suara knalpot Moto GP. Di usia segitu tentunya mustahil untuk bisa punya motor. Mereka punya cara sendiri untuk mewujudkannya, yaitu dengan menaruh botol air mineral gelas ke sela-sela ban. Saat dikayuh, suara yang dihasilkan bising, persis seperti suara knalpot motor pembalap Moto GP. Ngeeeeeeeng!
Setelah sekian lama akhirnya sepeda digemari lagi. Melihat banyaknya sepeda di jalan, ingatan kita terbang melayang ke masa lalu saat kita suka banget sama sepeda. Jalan-jalan terus, merawatnya jarang-jarang. Kalaupun ada masalah, benerinnya pakai cara yang asal-asalan~